Mohon tunggu...
INDRI JANUARI NURJANAH
INDRI JANUARI NURJANAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KTT ASEAN 2023 dalam Balutan Motif Batik

14 September 2023   19:55 Diperbarui: 14 September 2023   20:16 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KTT ASEAN (Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN) adalah salah satu forum penting di kawasan Asia Tenggara yang memberikan kesempatan bagi negara-negara anggota ASEAN untuk berdialog, berkolaborasi, dan membahas berbagai isu penting yang berkaitan dengan politik, ekonomi, dan keamanan. Pada tahun 2023, Indonesia memiliki kehormatan menjadi tuan rumah KTT ASEAN ke-43 yang berlangsung pada tanggal 5 sampai dengan tanggal 7 di bulan September yang penyelenggaraannya bertempat di JCC (Jakarta Convention Center).

 Dikutip dari (Julina et al., 2023) menyebutkan bahwa tema dari KTT ASEAN 2023 adalah "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth". "ASEAN Matters" bermakna bahwa Indonesia ingin menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi masyarakat ASEAN dan dunia. ASEAN berperan penting tidak hanya bagi negara di dalam kawasan, tetapi juga bagi dunia. Baik berperan sentral sebagai motor perdamaian maupun kesejahteraan kawasan. Kemudian "Epicentrum of Growth" bermakna bahwa Indonesia ingin menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia.

Kemudian dalam penyelenggaraan Gala Dinner KTT ASEAN ke-43 yang berlangsung pada tanggal 6 September, tamu-tamu delegasi kompak mengenakan batik ke acara tersebut. Selain daripada mengenakan busana batik khas Indonesia, dalam acara Gala Dinner KTT ASEAN ke-43 juga dihidangkan berbagai macam makanan Nusantara sebagai hidangannya. Namun, yang paling menarik adalah busana yang dikenakan para delegasi yaitu "batik". Mengapa batik menjadi hal menarik dalam penyelenggaraan KTT ASEAN ke-43 ini? 

Batik menjadi sesuatu yang menarik dalam KTT ASEAN di Indonesia ini karena Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan tradisi yang beragam. Salah satu warisan budaya yang paling mengesankan dan ikonik adalah batik. Batik adalah seni membatik kain dengan motif-motif yang rumit dan unik, yang menjadi ciri khas Indonesia dan telah diakui oleh UNESCO. (Hendry fonda , Yuda Irawan, 2020) menyebutkan bahwa Batik merupakan salah satu identitas busana Indonesia dan merupakan warisan budaya yang telah diakui UNESCO pada 2 Oktober 2009.

Batik adalah hasil karya seni yang telah ada di Indonesia sejak lama. Dengan teknik khusus, seniman batik membatik kain dengan lilin panas dan mewarnainya dengan berbagai motif yang mencerminkan cerita, nilai-nilai budaya, serta kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. 

Motif-motif batik sering kali memiliki makna mendalam, seperti melambangkan keseimbangan alam, spiritualitas, atau bahkan status sosial. Penggunaan batik ternyata tidak terbatas hanya pada pakaian sehari-hari, tetapi juga digunakan dalam acara-acara khusus, termasuk upacara adat dan pernikahan. Batik tidak hanya sebuah karya seni, tetapi juga simbol identitas budaya bangsa Indonesia yang telah menjadi bagian dari sejarah dan kehidupan sehari-hari masyarakat. (Amaris Trixie, 2020) menyebutkan bahwa mayoritas setiap daerah di Indonesia melahirkan motif batik yang memiliki keunikan tersendiri. Hal tersebut membuat batik dinamai berdasarkan daerah asal batik. Sebagai contoh batik motif Banyumas, Pekalongan, Cirebon, dan lain-lain. 

Motif yang bermacam-macam ini dipengaruhi oleh keyakinan di tiap daerah dengan ciri khas dan makna tersendiri. Dari selembar kain batik kita dapat belajar banyak seputar sejarah dan kehidupan masa lampau dari berbagai macam daerah.  Kemudian (Taufiqoh et al., 2018) berpendapat bahwa batik telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Batik nyaman digunakan untuk bekerja, mengikuti acara keluarga, hingga menghadiri acara resmi. Batik juga mudah ditemukan pada berbagai bentuk serta tingkatan, baik dalam bentuk kain, produksi massa pakaian jadi, maupun produk haute couture karya desainer Indonesia.

Lalu, mengapa penting untuk memperkenalkan Batik sebagai bentuk warisan budaya Indonesia kepada peserta didik/siswa sekolah dasar? (Rustini, T. &Prihantini. 2022) menjelaskan bahwa peserta didik merupakan unsur utama dalam proses pendidikan. Lalu (Andi Fachruddin, 2012) menyebutkan bahwa Memperkenalkan kebudayaan batik kepada siswa usia sekolah dasar adalah sasaran yang tepat, karena siswa sekolah dasar masih rentan dan awam dengan kebudayaan mereka sendiri.

Selin daripada itu, memperkenalkan batik sebagai bentuk warisan budaya Indonesia kepada siswa Sekolah Dasar amatlah penting untuk; (1) meningkatkan identitas budaya, karena dengan memahami dan menghargai batik membantu siswa merasa lebih terhubung dengan budaya Indonesia, (2) melestarikan warisan budaya, karena batik adalah warisan budaya Indonesia, dan dengan memperkenalkan batik kepada siswa sekolah dasar adalah cara untuk menyadarkan bahwa melestarikan warisan budaya adalah tanggung jawab generasi mendatang, (3) mengembangkan keterampilan seni, karena proses pembuatan batik membutuhkan keterampilan dan kerja keras. 

Memahami bagaimana batik dibuat dapat membantu siswa menghargai kerja kreatif dan kerja keras dalam menciptakan karya seni, dan (4) mengenalkan industri kreatif untuk meningkatkan perekonomian, karena batik dapat menjadi dasar bagi industri kreatif yang berkembang pesat di Indonesia.  

KTT ASEAN 2023 dengan balutan motif batik ini juga dapat menjadi ajang untuk memperkenalkan batik kepada negara lain agar dapat meningkatkan ekspor batik Indonesia, karena menurut (Ivan Yulianto, Priadana Mahfudz Sidik, 2023) berbagai kebijakan dan promosi produk batik ke mancanegara telah dilakukan oleh Pemerintah untuk mendorong ekspor nasional, akan tetapi hasilnya masih belum cukup menggembirakan. Itulah mengapa munculnya batik di KTT ASEAN 2023 ini dapat meningkatkan perekonomian Indonesia jika berpengaruh bagi kegiatan ekspor batik Indonesia. 

KTT ASEAN 2023 dengan balutan motif Batik adalah langkah yang indah dan bermakna untuk memperkenalkan warisan budaya Indonesia kepada siswa Sekolah Dasar dan anggota ASEAN lainnya. Ini adalah peluang untuk membangun pemahaman dan menghargai kekayaan budaya yang unik, sambil mempromosikan kerja sama dan pemahaman antarnegara dalam kawasan Asia Tenggara.

KESIMPULAN:

KTT ASEAN 2023 dalam balutan motif batik adalah upaya yang kreatif dan penting untuk memperkenalkan warisan budaya Indonesia kepada generasi muda. Dengan cara ini, siswa sekolah dasar akan memiliki kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang nilai-nilai budaya Indonesia dan menghargai keindahan seni batik. Ini juga akan membantu menjaga dan melestarikan tradisi batik, sehingga batik tetap menjadi bagian penting dari identitas budaya Indonesia yang kaya.

Melalui KTT ASEAN 2023, kita tidak hanya membahas masalah-masalah penting di tingkat regional, tetapi juga memberikan perhatian khusus kepada pendidikan budaya dan penghargaan terhadap warisan budaya Indonesia yang begitu berharga. Semoga inisiatif ini akan menjadi langkah penting dalam menginspirasi dan mendidik generasi muda Indonesia tentang pentingnya melestarikan dan menghargai warisan budaya mereka.

REFERENSI:

Amaris Trixie, A. (2020). Filosofi Motif Batik Sebagai Identitas Bangsa Indonesia. Journal of Design and Creative Industry, 1(1), 1--9. https://journal.uc.ac.id/index.php/FOLIO/article/view/1380/1148

Andi Fachruddin. (2012). PERSEPSI SISWA TERHADAP BUDAYA BATIK DAN UPAYA GURU MEMPERKENALKAN BATIK SEBAGAI BENTUK WARISAN BUDAYA INDONESIA KEPADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASARNEGERI SONOREJO1 BLORA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 NASKAH. 8.5.2017, 2003--2005.

Hendry fonda , Yuda Irawan, A. F. (2020). KLASIFIKASI BATIK RIAU DENGAN MENGGUNAKAN CONVOLUTIONAL NEURAL NETWORKS ( CNN ). Journal, Computer Science, 9(1), 7--10.

Ivan Yulianto, Priadana Mahfudz Sidik, M. R. (2023). MANIFESTASI SLOGAN " GLOBAL HOME OF BATIK " SEBAGAI STRATEGI PENINGKATAN EKSPOR BATIK INDONESIA Program Doktoral Ekonomi , Universitas Borobudur , Jakarta Program Doktoral Ekonomi , Universitas Borobudur , Jakarta In 2009 Indonesian Batik was approved by. Jurnal Perspektif Bea Dan Cukai, 7(1), 101--130.

Julina, S., Sos, S., & Si, M. (2023). Peran Indonesia dalam Keketuaan ASEAN 2023: Perspektif Konstruktivisme. Jurnal Alternatif, 14, 32--53.

Rustini, T. & P. (2022). Pengelolaan Kurikulum. Rineka Cipta.

Taufiqoh, B. R., Nurdevi, I., & Khotimah, K. (2018). Batik Sebagai Warisan Budaya Indonesia. Seminar Nasional Bahasa Dan Sastra, 58--65. http://research-report.umm.ac.id/index.php/SENASBASA/article/view/2220

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun