Kemunculan pandemi Covid-19 atau di sebut juga dengan Corona di tengah-tengah peradaban manusia di seluruh dunia, mengakibatkan keterhambatan kemajuan di berbagai bidang seperti bidang ekonomi, politik, pendidikan, sosial dan budaya. Yang paling terasa adalah di bidang pendidikan dan ekonomi. Apalagi di bidang pendidikan sangat terasa sekali keterhambatannya.Â
Sejak Covid-19 atau corona ini mulai menyebar ke seluruh penjuru dunia, para pemerintah di negara-negara maju maupun negara berkembang menerapkan sistem lock down. Yang mana seluruh kegiatan para masyarakat baik anak sekolah, pekerja kantoran, pekerja pabrik, dan pekerjaan-pekerjaan lain pun harus dilakukan di dalam rumah saja, dan tidak boleh keluar rumah jika tidak terlalu penting. Sistem lock down ini diberlakukan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Di Indonesia sendiri virus Covid-19 mulai muncul pada bulan Maret 2020. Pemerintah Indonesia juga dengan sigap segera melakukan sistem lock down guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 agar tidak semakin meningkat. Namun sayang, Covid-19 di Indonesia terus menyebar sehingga angka kasus orang yang terpapar semakin meningkat.Â
Karena kekhawatiran pemerintah akan keterhambatan kemajuan pendidikan anak bangsa Indonesia, maka pemerintah mengumumkan untuk menetapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau disebut juga dengan pembelajaran daring sebagai pengganti pembelajaran tatap muka di sekolah.
Menurut Munir (Abidin et al., 2020) pembelajaran jarak jauh adalah ketika proses pembelajaran tidak terjadinya kontak dalam bentuk tatap muka langsung antara pengajar dan pembelajar. Komunikasi berlangsung dua arah yang dijembatani dengan media seperti komputer, televisi, radio, telepon, internet, video dan sebagainya.
Pembelajaran di rumah bukan hanya memindahkan  pembelajaran di sekolah ke rumah. Tempatnya saja yang berbeda tetapi proses pembelajaran siswanya harus tetap sama. Pembelajaran di rumah yang berubah adalah fasilitas dan suasananya saja.Â
Siswa tetap harus bisa mengaktifkan kemampuan berpikirnya. Guru atau tenaga pendidik harus kreatif dalam menyampaikan materi dan dalam memberikan tugas agar siswa tetap aktif dalam berpikir.Â
Orang tua juga sangat berperan penting dalam pembelajaran jarak jauh ini, karena pembelajaran ini di lakukan di rumah maka pembelajaran siswa harus diawasi oleh orang tuanya. Orang tua harus bisa membantu guru atau tenaga pendidik untuk membentuk karakter siswa, orang tua harus mampu mendorong anak untuk bisa berpikir aktif dan kreatif.
Terkadang, pembelajaran jarak jauh saat pandemi ini mengakibatkan interaksi orang tua dan siswa menjadi tidak nyaman karena di rumah menjadi sering ibu yang mengajari anak. Karena sebenarnya fungsi ibu sebagai pendamping bukan pengajar.Â
Di pembelajaran jarak jauh ini, ibu mengambil alih fungsi seorang guru yaitu sebagai seorang pengajar. Padahal, latar belakang pendidikan dan latar belakang pekerjaan orang tua para siswa itu berbeda-beda, hanya orang tua siswa yang berlatar belakang dari dunia pendidikan lah yang memiliki kemampuan pedagogik (kemampuan mendidik).Â
Di tengah pandemi ini, orang tua siswa yang tidak memiliki kemampuan pedagogik (kemampuan mendidik) terpaksa harus bisa menyesuaikan diri mereka juga agar anak-anaknya tetap bisa paham dengan materi-materi yang diajarkan guru-guru mereka.Â