“Family where life begans and love never ends”
“Family is not an important thing, it is everything”
“Family is a gift that lasts forever”
Keluarga adalah hal yang sangat penting bagi setiap orang. Karena semua hal mendasar yang kita miliki, berasal dari keluarga. Anak mendapat kasih sayang dan didikan dari keluarga. Suami dan istri mencurahkan tenaga, waktu, dan kasih sayangnya juga untuk keluarga.
Untuk itu, menciptakan keluarga yang harmonis wajib diupayakan. Karena keluarga yang harmonis tidak tercipta begitu saja, melainkan ada banyak tenaga, waktu, usaha, doa, dan cinta yang harus terus diusahakan setiap harinya.
Keluarga yang hangat dan harmonis akan menghasilkan generasi yang tangguh, bersemangat, dan penuh cinta. Ada banyak cara untuk menciptakan kehangatan dalam keluarga, antara lain:
- Menciptakan komunikasi yang lancar
Komunikasi yang lancar sangat dibutuhkan dalam suatu hubungan, apalagi ini adalah keluarga yang berkumpul setiap hari. Menciptakan komunikasi yang lancar membutuhkan banyak mendengar dan bertanya tentang perasaan.
Dengan banyak mendengar, anak dan pasangan akan merasa lebih dimengerti. Dengan cara bertanya tentang perasaannya, anak dan pasangan akan lebih mudah menyampaikan perasaannya.
Merasa dimengerti dan dipahami perasaannya, akan membuat anak dan pasangan menjadikan keluarga adalah tempat pulang dan bisa menjadi diri sendiri. Pun, keluarga juga akan dijadikan sahabat dalam setiap langkah.
- Menyediakan diri untuk keluarga
Banyaknya urusan dan pekerjaan yang harus diselesaikan, jangan membuat kita jadi multitasking bila berhadapan dengan keluarga.
Misalnya, anak saya sedang ingin bercerita tentang sekolahnya saat saya sedang memasak atau menulis. Daripada saya memasak atau menulis sambil mendengarkan cerita anak (yang jadinya tidak fokus), lebih baik saya lakukan dua alternatif di bawah:
- Hentikan sementara pekerjaan yang sedang saya lakukan, dan fokus mendengarkan cerita anak
- Minta anak saya menunda ceritanya sampai saya selesai mengerjakan perkerjaan saya (ini tergantung umur anaknya, bila masih balita mungkin akan sulit untuk diminta menunda ceritanya)
Fokus menyediakan diri untuk keluarga juga berkaitan dengan manajemen waktu. Bila manajemen waktu (dan pekerjaan) kita sudah cukup baik, biasanya kita akan bisa fokus dalam suatu pekerjaan atau dalam menghadapi anak.
Saya sendiri lebih suka melakukan pekerjaan saya saat anak-anak sedang bermain atau tidur. Saya jadi lebih fokus dan bisa konsentrasi pada pekerjaan, atau malah multitasking dengan pekerjaan lain.
Atau, bila sangat penting, saya minta tolong pasangan untuk sementara menangani anak-anak. Bila pekerjaan selesai, saya bisa lebih menikmati bila saatnya waktu untuk keluarga.
Dan, yang terpenting adalah NO GADGET saat sedang waktunya bersama keluarga.
- Menyelesaikan konflik dalam keluarga
Konflik dalam keluarga pasti ada, entah kecil atau besar. Kita sebaiknya mengusahakan menyelesaikan konflik secepatnya dengan mencari solusi. Di sini dibutuhkan kesabaran dan kebesaran hati untuk saling menerima kesalahan dan saling tidak menyalahkan.
Dengan memendam konflik dan tidak cepat mencari solusinya, maka masalah yang tadinya kecil akan menjadi besar.
- Menyadari hak dan kewajiban masing-masing (peduli dan empati)
Tiap anggota keluarga memiliki hak dan kewajibannya masing-masing. Tugas kita sebagai orang tua adalah memastikan agar tiap anggota keluarga mengerti dan melakukan hak dan kewajibannya dalam keluarga, serta bisa peduli dan empati dengan hak dan kewajiban anggota keluarga lainnya.
,
- Menciptakan momen kebersamaan bersama keluarga
Momen kebersamaan dalam keluarga akan menghangatkan keluarga. Banyak momen istimewa bisa diciptakan, mulai dari makan bersama keluarga, nonton, mengaji, shalat berjamaah, sampai liburan bersama.
Menciptakan momen ini tidak sulit, misalnya buka puasa bersama keluarga.
Buka puasa bersama keluarga menurut saya momen istimewa kami saat ini, karena anak-anak saya sedang belajar puasa. Melihat wajah mereka yang antusias menantikan waktu buka puasa dan makanan yang terhidang, menghapus kekesalan saya saat mereka sedang merengek minta buka puasa.
Saat berbuka puasa, anak-anak merasa bisa menang hari itu melawan rasa lapar dan haus. Melihat mereka gembira dengan pencapaiannya hari itu, rasanya tak ternilai.
Beberapa hari yang lalu, saya memberikan kejutan pada anak-anak untuk sajian berbuka puasa. Sekalian menghibur anak-anak juga karena ayahnya sedang dinas luar kota.
Saya memilih delivery Hokben, karena beberapa alasan:
- Variasi menu banyak
- Rasa sesuai dengan selera keluarga
- Harga cukup terjangkau
- Halal
Nah, kami melihat macam menunya di website Hokben. Pilihan mereka berbeda-beda. Untuk memudahkan pilihan dan bisa menghemat harga, akhirnya saya memilih paket menu terbaru dari Hokben, yaitu Omiyage.
Paket Omiyage sendiri ada dua jenis, yaitu:
- Omiyage ber4
Terdiri dari: Chicken Katsu, Ebi Fried, Egg Chicken Roll, Edamame, Chicken Teriyaki/Yakiniku, Nasi+Acar+Mayonaise
Harga (termasuk pajak): Rp165.000;
- Omiyage ber6
Terdiri dari: Chicken Katsu, Ebi Fried, Egg Chicken Roll, Shrimp Roll, Edamame, Chicken Teriyaki/Yakiniku, Nasi+Acar+Mayonaise
Harga (termasuk pajak): Rp264.000;
Momen makan bersama merupakan salah satu momen istimewa bagi kami, karena kami jadi bisa saling berbagi cerita yang menghangatkan hati. Seperti paket Omiyage dari Hokben yang berhasil menghangatkan momen makan bersama kami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H