Beliau menulis setidaknya ada tigas strategi penanganan pendidikan dalam sebuah sistem, yakni : Pertama, penanganan masalah-masalah pendidikan warisan masa lalu. Untuk konteks Indonesia, kita masih berjuang memenuhi hal-hal mendasar, tuntutan akses dan kualitas yang baik buat semua anak Indonesia. Terkait dengan ini adalah bangunan sekolah, fasilitas belajar, buku pelajaran dan perpustakaan, jumlah dan kualitas guru.
Kedua, merespon perkembangan pemikiran dan ilmu pendidikan saat ini. Misalnya, ide-ide social emotional learning, cooperative learning, brain-based learning, higher-order thinking skills, project-based learning, blended learning, flipped classroom, cultural-responsive pedagogy,, game-based learning, multiple intelligences, problem-based learning, place-based learning, multiple intelligences dan lain-lain.
Ketiga, membuat untuk program-program pendidikan yang bisa meletakkan fondasi yang kuat buat para pelajar untuk sukses di dunia masa depan. Hal ini terkait dengan perbincangan tentang Generation ZÂ atau 4th industrial revolution. Seperti apa revolusi pembelajaran dan pengajaran yang dibutuhkan untuk dunia berinovasi dengan percepatan yang amat sangat cepat dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
Kita berharap Dirjen GTK baru dapat memberikan harapan baru untuk guru. Nantinya tidak adalagi stigma yang mengatakan kualitas guru yang rendah atau menyudutkan profesi guru. Sudah cukup banyak kasus yang menjadi bukti bahwa profesi guru masih dipandang sebelah mata dibandingkan dengan profesi lainnya. Kami para guru menanti terobosan kebijakan yang pro terhadap profesi guru.
 Sejatinya profesi guru menjadi profesi yang lebih terhormat dan banyak dicita-citakan oleh semua orang. Sehingga pemerintah tidak perlu repot-repot lagi mencari formula untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Karena jika profesi guru telah menjadi profesi yang menjanjikan masa depan, saya yakin siswa-siswa terbaik akan saling bersaing untuk mengejar profesi guru. Tentu dengan input yang baik, proses yang baik akan menghasil output guru yang profesional, yang dapat menciptakan generasi penerus bangsa yang unggul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H