Mohon tunggu...
indra yusuf
indra yusuf Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

seorang guru yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Quo Vadis Pendidikan Kita? (Refleksi Hari Pendidikan Nasional)

2 Mei 2020   11:57 Diperbarui: 2 Mei 2020   12:06 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Terkait dengan hal itu peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini mengambil tema "Belajar dari Covid-19". Situasi pandemi ini memberikan banyak pelajaran bagi dunia pendidikan kita. 

Sudah pasti upaya percepatan pendidikan yang merata dan berkualitas yang menjadi target pendidikan kita semakin berat dan banyak menghadapi hambatan.  Era disrupsi yang kita hadapi saat ini menuntut kita untuk dapat cepat beradaptasi  dan terus berupaya meningkatkan kualitas kita.

Kita juga berharap seluruh lapisan masyarakat tetap dapat menjangkau layanan pendidikan yang berkualitas meski dalam situasi pandemi. 

Kita tidak boleh gagap dalam menghadapi dan mejalani proses pendidikan dimasa pandemic. Karena pendidikan berkualitas berperan sebagai moda bagi setiap anak Indonesia agar bisa melihat peluang, mendorong kemajuan, menumbuhkan karakter, dan menyiapkan masa depannya.

Kita sadar betul bahwa bangsa kita akan tumbuh menjadi bangsa yang maju dan disegani bangsa lain jika sumberdaya manusia kita unggul. Sumberdaya manusia yang unggul adalah sumberdaya manusia yang berkualitas, terdidik dan tercerahkan. Untuk melahirkan generasi yang berkualitas tentu harus di mulai proses pendidikan yang berkualitas.

Proses pendidikan yang berkualitas adalah proses pendidikan yang membekali tiga komponen kepada anak didik kita. Ketiga komponen tersebut adalah kualitas karakter, kemampuan literasi, dan kompetensi.

Komponen pertama adalah karakter, yang terdiri atas dua bagian yakni moral dan kinerja. Karakter moral berkaitan dengan integritas, kejujuran, empati dan lain sebagainya. Sedangkan karakter kinerja diantaranya terkait dengan inisiatif, tangguh, kemampuan beradaptasi dan kepemimpinan.

Komponen kedua adalah literasi (kecakapan) dasar, seperti literasi sains, literasi teknologi dan literasi budaya.  Pada awalnya makna literasi adalah keberaksaraan, yaitu kemampuan menulis dan membaca saja. Namun makna literasi kini berkembang luas dan menjadi jembatan untuk anak-anak kita dalam meraih ilmu dan kemampuan yang lebih tinggi serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sedangkan komponen ketiga adalah komponen kompetensi, yakni merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh setiap individu dalam menghadapi kehidupannya. 

Abad 21 menuntut anak-anak Indonesia mampu menghadapi masalah-masalah yang kompleks dan tidak terstruktur. Sehingga membutuhkan kompetensi kemampuan kreatifitas, kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah, kemampuan berkomunikasi, serta kemampuan berkolaborasi.

Pada Hakekatnya pendidikan bukan hanya untuk menyelesaikan atau menjawab persoalan-persoalan yang sifatnya sangat teknis dan bersifat kekinian semata, melainkan lebih jauh dari itu, yaitu bahwa pendidikan pada hakekatnya adalah upaya memanusiakan manusia untuk membangun generasi mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun