Mohon tunggu...
Indra Yanur Ramlan
Indra Yanur Ramlan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya hanya manusia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kekhawatiran dalam Pembayaran Parkir melalui QRIS

16 Oktober 2024   15:33 Diperbarui: 16 Oktober 2024   16:02 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak dapat dipungkiri pada Zaman Modern seperti sekarang, segala aspek kehidupan sudah ada campur tangan dengan teknologi, salah satu hal yang kita sering lihat hasil dari perkembangan teknologi adalah sistem pembayaran yang menggunakan sistem Barcode yang bisa langsung terhubung dengan Aplikasi M-Banking, atau yang lebih kita kenal adalah pembayaran Melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). 

Biasanya hal ini sering kita temui di tempat-tempat tertentu, seperti di tempat makan, atau bahkan toko-toko sekalipun menggunakan Sistem pembayaran ini.

Namun, akhir-akhir ini banyak berita bermunculan tentang rencana pembayaran parkir akan menggunakan QRIS. Dan pada saat ini sistem pembayaran ini sedang dalam masa percobaan yang kurang lebih 1 Bulan, dan tentunya ini menjadi hal yang baru bagi sebagian masyarakat, dan tentunya pasti banyak perdebatan akan hal ini, dan pasti akan berpengaruh terhadap Para Penjaga Parkir lain,

 contohnya ada Kang Bima, Beliau Menjaga Parkiran di Jl Suniaraja, ketika saya tanyakan perihal ini beliau menjawab "Untuk Hal itu sebenarnya kurang tahu, karena sampai sekarang juga masih menggunakan pembayaran kaya biasanya" ujar Kang Bima.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Jika dilihat dari penjelasan Kang Bima di atas, dapat dilihat ternyata belum semua Para Penjaga Parkir mengetahui akan rencana ini, jadi mungkin hanya sebagian kecil Para Penjaga Parkir yang ditugaskan untuk menggunakan cara pembayaran QRIS, dan dia juga mempertanyakan akan rencana ini. 

"kalo misalkan ini diterapkan secara resmi, kan belum tentu semuanya mengerti emnggunakan nya, kaya orang tau yang tidak mengerti menggunakan Handphone, jadi bingung aja karena tidak semua mengerti termasuk Tukang Parkirnya juga belum tentu mengerti mekanisme pembayaran pake QRIS" jelasnya.

jadi jika dilihat dari penjelasan Kang Bima ini seperti muncul kekhawatiran karena belum tentu semuanya memiliki Smartphone dan bisa mengaksesnya ditambah hal ini juga secara tidak langsung akan membuat lebih panjang proses dalam pembayaran parkir yang asalnya tinggal memberikan saja uangnya lalu pergi, tapi sekarang prosesnya jauh lebih lama.

Namun di balik kekhawatirannya juga ada sisi dimana Kang Bima menjelaskan "Sebenarnya jika hal ini baik bagi kami para Tukang Parkir dan baik juga bagi Pemerintah, dan saling menguntungkan, asalkan kita sebagai Tukang Parkirnya di Fasilitasi pasti akan mendukung rencana ini, karena kita juga harus mengikuti perkembangan Zaman"Ujar Kang Bima,

 Maka harapannya Rencana ini bisa membuat 2 pihak di untungkan, dan pasti akan menjadi pro dan kontra dalam proses uji coba ini, namun pasti harapannya yang terbaik bagi kedua belah pihak dalam pelaksanaan pembayaran parkir ini melalui QRIS

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun