Selama ini sering kita dengar bahwa siswa yang berprestasi selalu diidentikan dengan pencapaian nilaitinggi pada hasil ujian atau pada rapornya yang membuat masyarakat berpikir bahwa siswa yang memilki nilai tinggi sudah pasti di adalah orang yang cerdas dan pintar, akan tetapi mereka tidak mengetahui apakah nilai yang siswa tersebut dapatkan merupakan hasil yang murni dari pemikiran mereka sendiri.
Dari pandangan masyarakat diatas yang menilai bahwa siswa cerdas dilihat dari nilai ulangan atau rapornya yang tinggi, membuat siswa menjadi terpacu untuk mendapatkan nilai yang tinggi walau bukan hasil pemikiran mereka sendiri, dan mereka sering menghalalkan berbagai macam cara untuk memperoleh niali tersebut, baik dengan cara menyontek, kerjasama antar teman sekelas, browsing internet dan lain sebagainya.
Hal tersebut merupakan persepsi yang yang telah menjadi tradisi dikalangan siswa sehingga sering kali siswa datang sekolah hanya untuk mencari nilai atau hasil bukan mencari ilmu pengetahuan atau proses pembelajaran. Persepsi yang telah menjadi tradisi tersebut perlu dibongkar sehingga tidak menjerumuskan siswa di masa depan yang akan datang.
Oleh karena itu sistem evaluasi dalam pembelajaranlah yang terlebih dahulu perlu dipebaiki, yaitu tergantung bagaimana sistem evaluasi yang dilakukan guru dalam melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa. Sistem evaluasi yang sesuai dan tepat dalam menilai siswa sebenarnya yang akan menentukan apakah siswa tersebut telah mampu menguasi materi pembelajaran yang didapatkan.
Dalam pengalaman saya bahwa sistem evaluasi yang sesuai yang telah dialkuakn guru sosiologi saya pada mas SMA sudah saya anggap sangat sesuai dan cocok diterapkan pada siswa SMA, yaitu beliau melakuakn sistem evaluasi sesuai dengan kebenaran yang terjadi di lapangan atau tengah siswa, misalnya seperti melakuakn tes secara lisan dan menyuruh menjelaskan kembali secara lugas tentang materi apa yang disampaikan pada pembelajaran sebelumnya.
Sistem evaluasi juga merupakan indikator bagi siswa berprestasi, dari evaluasi yang dilakukan guru dapat kita lihat seberapa jauh siswa telah mampu mengusai apa yang telah diberikan oleh gurunya. Baik itu merupakan evaluasi secara lisan maupun tertulis yang dapat kita lihat hasinya berdasarkan data yang dibuat.
Guru SMAdalam mengevaluasi siswa haruslah sesuia dengan kenyataan yang ada berdasarkan fakta dan data yang ada, seorang guru hendaklah bersikap adil dan bijaksana terhadap melakukan evaluasi kepada semua siswanya, tidak membedakan perlakuan terhadap masing-masing siswa.
Pada siswa SMA sistem evaluasi yang cocok diterapkan menurut saya adalah dengan menggunakan metode demonstrasi, mengapa demikian karena dapat dengan mudah menentukan kreatifitas yang dimiliki siswa tersebut, dengan menunjukan apa yang telah diperolehnya selama belajar guru dapat menentukan apakah siswa tesebut telah tergolong menjadi siswa yang berkompeten atau berpeluang menjadi siswa yang berprestasi.
Jadi dengan adanya sistem evaluasi dapat membantu menetukan atau mengkategorikan siswa yang berprestasi atau tidak, serta dapat memunculkan ide-ide baru dari kretifitas siswa dan membuat siswa semakin tertantang dalam melakukan pembelajaran dan memahami lebih dalamm lagi tentang materi pembelajaran yang diterimanya khususnya dalam bidang IPS yaitu salah satunya sosiologi, jadi evaluasi yang cocok yang perlu dilakukan adalah mencari tahu sejauh mans siswa memahami masyarakat. Sistem evaluasi yang dilakukan bisa melalui tes lisan dan juga tes tulisan berupa data-data yang dikumpulkan berdasarkan observasi di masyarakat dengan warga masyarakat tersebut.
Oleh karena indikator tersebut, jika siswa mampu menjelaskan hubungan apa saja yang terjadi dalam masyarakat dan kaitannya tentang mengkaji sosiologi maka siswa tersebut termasuk siswa yang cerdas dan bisa menentukan prestasinya. dengan berjalan lancarnya sistem evaluasi yang baik maka membuat prestasi siswa akan baik pula.
