Mohon tunggu...
Indrayani
Indrayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menjadi lebih baik adalah pilihan

Semangat nyok

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Merdeka Belajar di Masa Pandemi Covid 19

9 Oktober 2021   12:26 Diperbarui: 9 Oktober 2021   12:36 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid-19 yang sekarang ini sedang terjadi telah mengubah pola kerja semua masyarakat di seluruh dunia termasuk dalam bidang pendidikan. 

Ada banyak hal yang dapat saya pelajari melalui model pembelajaran jarak jauh ini ini pengalaman saya karena anak saya pjj jadi saya jugaa mw gak mau ikut dlm pembelajaran karena anak belum memahami di sini pembelajaran  melalui aplikasi Google Classroom ini.

 Fitur-fitur untuk tatap muka jarak jauh melalui G-meet (Google Meet/kelas online) maupun pemberian tugas yang kemudian murid-murid mengerjakan dan mengumpulkannya melalui Google Classroom benar benar menghemat kertas, waktu dan tenaga dan juga dapat diakses kapan dan di manapun sejauh ada koneksi internet yang cukup. 

Pemanfaatan informasi lain yang relevan dengan tema pembelajaran lebih cepat diakses. "Merdeka belajar"i. 

Selain itu kemampuan untuk mengatur waktu antara mengerjakan tugas saya sebagai uga sebagai orang tua yang mendampingi kedua anak saya yang masih SD, di mana mereka  menggunakan apliksi Google Classroom benar-benar menantang saya.Lembaga  dan  sistem  pendidikan  harus  mempertimbangkan  upaya khusus  guna  membantu  peserta  didik  yang  orang  tuanya  belum  bisa mendukung  sepenuhnya  atau  yang kondisi  lingkungan  rumahnya  tidak kondusif  untuk  belajar.  

Bagi  orang  tua  dan  wali  yang  masih  diliputi kecemasan terkait masalah ekonomi keluarga, kegiatan belajar di rumah bagi peserta menjadi hal yang tidak mudah apalagi di masa pandemi COVID-19. 

Mereka  seringkali  tidak  memiliki  peralatan  dan  konektivitas  yang mendukung  bagi  kelancaran  kegiatan  belajar  anak-anak mereka  sehingga pembelajaran daring selama pandemi justru dapat menambah masalah baru.  

Oleh karenanya, pendekatan pembelajaran yang dapat dijadikan opsi solutif untuk pengajaran jarak jauh ialah dengan menggunakan pembelajaran asinkron, baik melalui media  Edmodo  (Herlambang  &  Hidayat,  2016),  Schoology  (Mustakim, Shoffa, & Hidayatullah, 2019),  maupun  e-modul berbasis aplikasi  android (Mahendra & Mariono, 2019). 

Cepatnya penyebaran pandemi disertai kebutuhan akan respon cepat tanggap di  segala lini,  termasuk institusi  pendidikan  yang hanya memiliki waktu singkat untuk mempersiapkan sistem pengajaran jarak jauh (distance learning).  Mengingat  besarnya  potensi permasalahan  dalam  pembelajaran jarak jauh  seperti terbatasnya literasi komputer yang dimiliki pendidik  dan peserta didik, internet dan fasilitas yang terbatas karena kurangnya kesiapan anggaran.  

Maka  perlu  adanya  persiapan  yang  harus dilakukan oleh  institusi  pendidikan  dalam  mengelola  sistem  pendidikannya  selama krisis  COVID-19  belum  mereda.  Aspek  persiapan  yang  perlu  disiapkan adalah  aspek  teknis,  administratif,  dan  penguatan  staf dan  tenaga kependidikan. 

Pertama, secara teknis, lembaga pendidikan harus memastikan para  peserta  didiknya  memiliki  bekal referensi  dan  penunjang  lain  yang masih  dapat  dimanfaatkan  ketika  melaksanakan  proses  belajar  di  rumah. Kedua,  secara administratif,  lembaga  pendidikan  dapat  "mengikat  ujung yang  longgar"  dengan  mendorong  para  pendidiknya  untuk menyelesaikan hasil tes dan laporan lebih awal. 

Disinilah peran penting pendidik di lembaga pendidikan dalam memprediksi dan menyiapkan format ujian untuk diajukan melalui aplikasi  yang  digunakan  peserta  didik  selama  proses  belajar.

Musibah pandemi coronavirus yang melanda penjuru dunia saat ini, tentu membawa  perubahan  besar  pada  sistem  pendidikan yang  diterapkan  di sekolah. Upaya Sinergitas  Pandemi COVID-19  telah membuka  peluang semakin  berkibarnya konsep Merdeka Belajar menuju tataran praksis-implementatif di dunia pendidik langkah tersebut telah membawa  pada sudut pandang baru  bagi lembaga-lembaga  pendidikan  untuk  senantiasa  melakukan  pembaharuan pola pembelajaran  serta  perangkat  kurikulum  yang menyertainya  guna mewujudkan  tujuan pembelajaran  dan  menghasilkan insan  pebelajar  yang kreatif, inovatif dan berkembang.  Abidah, dkk.  (2020) menegaskan bahwa pemerintah  melalui  Kemdikbud  terus  melakukan  upaya penetrasi  regulasi Merdeka  Belajar secara  menyeluruh  sehingga  mampu menjangkau  semua lapisan  masyarakat pendidikan  di  Indonesia,  sebagaimana  strategi  terbaru yang dikeluarkan oleh Mendikbud RI melalui beberapa langkah.  

Langkah pertama adalah peluncuran ragam program tayangan Belajar dari  Rumah  di  stasiun  TVRI. Program  tersebut  ditayangkan secara  resmi mulai 13 April 2020 dengan menyediakan konten materi ajar untuk peserta didik  mulai  jenjang  pendidikan  anak  usia dini  (PAUD)  hingga  sekolah menengah  atas/sekolah  menengah  kejuruan  (SMA/SMK)  dan  sederajat (kemdikbud.go.id, 2020). Upaya pemerintah tersebut dinilai sebagai langkah riil  dari  konsep  Merdeka  Belajar.  

Proses  belajar  melalui  media  televisi menjadikan  keterbatasan  ruang  dan  jarak  tidak  lagi  menjadi  hambatan. Melihat pada konten materi yang disajikan secara komprehensif bagi peserta didik jenjang sekolah dasar (SD) hingga SMA/SMK, masyarakat diharapkan tetap  dapat  memeroleh  kesempatan  melakukan  pembelajaran  dari  rumah masing-masing.  Langkah  kedua  adalah  penyajian  program  Pembelajaran Daring  bersama  Duta  Rumah  Belajar.  

Program  ini  diluncurkan  dengan konsep  pembelajaran  daring  interaktif  melalui  video  conference  yang didampingi  oleh  para  guru  Duta Rumah  Belajar  dari  seluruh  provinsi  di Indonesia.  Senada  dengan  program  Belajar  dari  Rumah,  pembelajaran interaktif ini juga menjaring peserta didik dari berbagai tingkat sekolah luar biasa  (SLB),  SD,  SMP, SMA  dan SMK.  Langkah ketiga adalah program sosialisasi  informasi  terkait  pendidikan  di  laman  resmi  pemerintah,  yaitu www.kemdikbud.go.id  yang  memungkinkan  masyarakat  luas  dapat mengakses dengan cepat dan mudah. 

Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah tersebut menjadi langkah yang patut direspon secara positif oleh para pemangku kebijakan di tingkat daerah. Pimpinan lembaga pendidikan juga memegang peran penting dalam menyukseskan  program  Merdeka Belajar  yang  telah  ditetapkan  oleh pemerintah pusat. Lembaga, pendidik, maupun peserta didik akan senantiasa mencari  opsi  yang  fleksibel  untuk  beradaptasi  dengan  abnormalitas  yang disebabkan  oleh  munculnya  pandemi  COVID-19  serta  dampaknya  dalam proses  pembelajaran. 

Dalam  konteks  ini,  institusi pendidikan  baik  formal maupun nonformal diharapkan dapat menyediakan beragam program belajar yang fleksibel  (Abidin et  al., 2020).  Hal tersebut  penting dilakukan untuk membantu  peserta  didik  dapat  mengikuti  pola  baru  dengan  hasil  yang maksim

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun