Selama pandemi Covid-19, ibu menyusui tetap bisa menyusui bayinya dengan mematuhi protokol kesehatan. Ibu menyusui yang nonreaktif Covid-19 dapat menyusui bayinya secara langsung, melakukan kontak kulit, dan dirawat gabung. Bagi ibu menyusui dengan suspek Covid-19masih tetap dapat memberikan ASI mereka melalui ASI perah. Ibu dapat memerah ASI-nya dan memberikan kepada bayinya menggunakan media dot. Alternatif lain yang dapat ibu lakukan adalah menggunakan donor ASI, apabila ibu benar tidak dapat menyusui bayinya karena kondisi ibu yang tidak memungkinkan.
Vaksinasi demi mutu Pendidikan
SISTEM pembelajaran jarak jauh banyak dikeluhkan guru, siswa, dan orangtua. Keterbatasan gawai, juga tidak meratanya akses internet, membuat alternatif pembelajaran di tengah pandemi ini tidak maksimal sehingga peserta didik tak mendapatkan kom petensi sesuai tingkatan.
pemerintah telah memulai proses vaksinasi terhadap para tenaga pendidik. Presiden Joko Widodo menargetkan 5 juta guru dan tenaga pengajar harus tuntas divaksin pada Juni mendatang sehingga proses pembelajaran tatap muka bisa dimulai Juli. Pro dan kontra mengiringi wacana pembukaan kembali sekolah. Argumentasi para pendukung, karena dengan vaksinasi bagi para guru maka mereka mempunyai imunitas untuk meminimalkan penularan covid-19 kepada anak didik.
dengan demikian, saat ini tinggal mengatur bagaimana protokol kesehatan bagi anak didik agar proses belajar mengajar bisa berlangsung aman. Protokol kesehatan yang harus diterapkan termasuk skema pembatasan jumlah siswa dalam kelas. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H