Cara Berpolitik Kotor Para Pemimpin Dunia yang berakhir secara terhina
Dalam sejarah Dunia
Indra Wardhana
Pemimpin-pemimpin ini menunjukkan bagaimana kelicikan politik dapat digunakan untuk memperkuat kekuasaan, sering kali dengan mengorbankan demokrasi dan hak asasi manusia. Taktik manipulatif yang mereka terapkan menjadi pelajaran penting tentang risiko penyalahgunaan kekuasaan dalam politik. Sejarah ini mengingatkan kita akan pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga integritas sistem politik.
Presiden Terlicik dalam Sejarah Perpolitikan Dunia
Sejarah mencatat sejumlah pemimpin yang dikenal karena kecerdikan politik dan strategi manipulatif yang mereka gunakan untuk mempertahankan kekuasaan. Berikut adalah beberapa presiden atau pemimpin yang dianggap "terlicik" karena cara-cara politik yang mereka gunakan:
1. Richard Nixon (Amerika Serikat)
- Latar Belakang: Presiden ke-37 Amerika Serikat, menjabat dari 1969 hingga 1974.
- Tindakan Terlicik:
- Skandal Watergate: Terlibat dalam skandal yang melibatkan penyadapan dan penutupan upaya untuk menyembunyikan keterlibatan pemerintah dalam tindakan ilegal. Nixon berusaha menggunakan kekuasaan eksekutif untuk menutupi skandal tersebut.
- Politik "Pemisahan": Menggunakan strategi untuk memecah oposisi politik dan menciptakan aliansi dengan kelompok-kelompok tertentu untuk memperkuat posisinya.
- Teori Politik: Menggunakan manipulasi informasi dan kekuasaan untuk melindungi diri dan mempertahankan kontrol atas pemerintah.
2. XXX Censored (Rusia)
- Latar Belakang: N/A
- Tindakan Terlicik:
- Konsolidasi Kekuasaan: Menggunakan berbagai cara untuk menghilangkan oposisi, termasuk penangkapan, pengusiran, dan pembunuhan lawan politik.
- Manipulasi Pemilu: Mengatur pemilihan umum untuk memastikan kemenangan, termasuk melalui kontrol media dan intimidasi.
- Teori Politik: Menerapkan strategi otoritarian untuk menjaga kekuasaan dan mengendalikan narasi politik di dalam negeri dan luar negeri.
3. Ferdinand Marcos (Filipina)
- Latar Belakang: Presiden Filipina dari 1965 hingga 1986.
- Tindakan Terlicik:
- Deklarasi Darurat Militer: Menggunakan keadaan darurat untuk memperpanjang masa jabatannya dan menekan oposisi. Selama periode ini, banyak pelanggaran hak asasi manusia terjadi.
- Korupsi dan Penggelapan: Menggunakan kekuasaan untuk mengumpulkan kekayaan pribadi yang sangat besar, dengan mengorbankan rakyat Filipina.
- Teori Politik: Menerapkan strategi otoritarian dan manipulasi hukum untuk mempertahankan kekuasaan.
4. Hugo Chávez (Venezuela)
- Latar Belakang: Presiden Venezuela dari 1999 hingga 2013.
- Tindakan Terlicik:
- Populisme dan Pengalihan Isu: Menggunakan retorika populis untuk mengalihkan perhatian dari masalah ekonomi dan sosial yang serius, sering kali menyalahkan pihak asing.
- Kontrol Media: Mengendalikan media dan membungkam kritik untuk mempertahankan citra positif di mata rakyat.
- Teori Politik: Memanfaatkan ketidakpuasan rakyat untuk memperkuat kekuasaan dan mengubah konstitusi demi kepentingan pribadi.
5. Robert Mugabe (Zimbabwe)
- Latar Belakang: Presiden Zimbabwe dari 1980 hingga 2017.
- Tindakan Terlicik:
- Manipulasi Pemilu: Menggunakan intimidasi dan kekerasan untuk menekan oposisi selama pemilihan umum, serta melakukan kecurangan untuk memastikan kemenangan.
- Kampanye Teror: Menggunakan pasukan militer untuk menakut-nakuti rakyat dan lawan politik.
- Teori Politik: Menggunakan kekuatan militer dan kontrol politik untuk mempertahankan kekuasaan meskipun menghadapi krisis ekonomi.
Berikut beberapa kesamaan dalam cara-cara politik yang digunakan Jokowi dan pemimpin-pemimpin terlicik lainnya, meski ada juga perbedaan signifikan. Jokowi lebih berfokus pada pembangunan infrastruktur dan program sosial untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan cara halus tapi dengan cara licik, sementara pemimpin terlicik lainnya sering kali menggunakan kekuasaan untuk menekan oposisi dan mempertahankan kontrol secara otoriter.