Mohon tunggu...
Indra Wardhana
Indra Wardhana Mohon Tunggu... Konsultan - Advance Oil and Gas Consulting

Expert in Risk Management for Oil and Gas, Security and Safety

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menguak Pernyataan Bahlil yang Kontradiktif

19 Oktober 2024   00:48 Diperbarui: 19 Oktober 2024   02:09 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: via CNN Indonesia

"Menguak pernyataan Bahlil yang kontradiktif:

Pengalaman Lapangan vs. Pendidikan Tinggi, Mana yang Lebih Unggul?"

 

Indra Wardhana SE, MSc HSEaud

Pernyataan Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, yang membandingkan pendidikannya di STIE Port Numbay dengan Harvard University, menimbulkan kontroversi. 

Bahlil menekankan bahwa pengalaman lapangan lebih penting daripada pendidikan tinggi, terutama dalam menyelesaikan masalah investasi mangkrak yang ia klaim berhasil tangani.

 Namun, pernyataan ini mengandung berbagai kelemahan mendasar yang layak untuk dikritisi secara tajam. Artikel ini akan menganalisis pernyataan Bahlil dengan menggunakan berbagai teori, seperti teori pendidikan, filsafat pengetahuan, manajemen, psikologi, dan sosial, untuk menguraikan kelemahan pandangan tersebut dan tentu saja tidak berdasar karena akal bulus dan rendahnya tingkat intelektualitas seseorang.

1. Pendiskreditan Pendidikan Tinggi

Bahlil secara tersirat merendahkan nilai pendidikan dari universitas terkemuka seperti Harvard dengan menyatakan bahwa "ilmu lapangan tidak ada di Harvard." Pernyataan ini simplistik dan menyesatkan. 

Harvard dan universitas elit lainnya tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga menerapkan praktik, melatih kemampuan analitis, kepemimpinan, serta kemampuan pemecahan masalah yang relevan dalam dunia nyata.

  • Kritik: Meremehkan pendidikan tinggi tanpa dasar yang kuat menunjukkan ketidakpahaman terhadap esensi pendidikan modern. Banyak lulusan Harvard yang sukses di berbagai bidang karena mereka mampu memadukan teori dan praktik. Mengabaikan nilai pendidikan semacam ini bisa dianggap sebagai bentuk anti-intelektualisme yang kontraproduktif, terutama dalam dunia yang semakin berbasis data dan analisis.

2. Pengalaman vs. Pendidikan: Dikotomi yang Salah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun