Mohon tunggu...
Indra Wardhana
Indra Wardhana Mohon Tunggu... Konsultan - Managing Director

Bertanggung jawab terhadap pengembangan usaha bisnis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kondisi Kesultanan di Indonesia: Tantangan dan Permasalahan yang Dihadapi atau membangkang ?

21 Desember 2024   10:36 Diperbarui: 21 Desember 2024   11:02 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kondisi Kerajaan dan Kesultanan di Indonesia: Tantangan dan Permasalahan yang Dihadapi

Indra Wardhana

Kesultanan-kesultanan Islam di Indonesia memiliki sejarah panjang dan peran penting dalam pembentukan identitas bangsa. Namun, seperti halnya masyarakat adat, kesultanan-kesultanan ini juga menghadapi berbagai tantangan dalam mempertahankan keberadaan dan otonomi mereka di tengah arus modernisasi dan perubahan kebijakan negara.

1. Pemaksaan Nilai dan Kebijakan Negara

Pasca-kemerdekaan, banyak kesultanan di Indonesia harus menghadapi berbagai regulasi yang berupaya menyelaraskan nilai-nilai tradisional mereka dengan nilai-nilai nasional. Pemaksaan nilai-nilai ini sering kali menimbulkan konflik, terutama dalam hal agama dan kelembagaan. Kesultanan yang sebelumnya memiliki sistem kepercayaan dan hukum adat sendiri, kini harus beradaptasi dengan kebijakan negara yang sering kali mengabaikan atau mereduksi peran dan fungsi tradisional mereka.

2. Pengakuan yang Bersyarat

Mirip dengan masyarakat adat, pengakuan terhadap kesultanan di Indonesia sering kali bersifat bersyarat. Pengakuan ini tidak didasarkan pada self-determination atau self-identification, tetapi lebih pada syarat-syarat yang ditetapkan oleh negara. Hal ini menyebabkan kesultanan kehilangan otonomi mereka dan harus menyesuaikan diri dengan regulasi yang diberlakukan oleh pemerintah pusat. Akibatnya, banyak kesultanan yang kehilangan legitimasi dan kekuatan mereka sebagai entitas politik dan budaya.

3. Erosi Kelembagaan dan Peran Sosial

Perubahan kebijakan negara, terutama dalam hal pemerintahan desa dan pengelolaan sumber daya, telah melemahkan struktur kelembagaan kesultanan. Dalam banyak kasus, kelembagaan tradisional ini diintegrasikan atau digantikan oleh struktur pemerintahan modern yang tidak selalu sejalan dengan nilai-nilai dan praktik adat. Selain itu, peran sosial kesultanan, yang dulunya sangat sentral dalam komunitas, kini banyak yang direduksi menjadi sekadar simbol budaya atau objek pariwisata.

4. Konflik Lahan dan Hak Ulayat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun