Mohon tunggu...
Indra Wardhana
Indra Wardhana Mohon Tunggu... Konsultan - Managing Director

Bertanggung jawab terhadap pengembangan usaha bisnis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengkhianatan di Keraton Kasepuhan, Kesultanan Cirebon: Sebuah Analisis dari kaum Nasionalis terhadap Sejarah Pengkhianatan atau peristiwa Peteng.

1 Agustus 2024   15:03 Diperbarui: 1 Agustus 2024   15:47 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sultan Sepuh VI Ki Muda dikenal karena kedekatannya dengan pihak kolonial Belanda. Ia dianggap sebagai sosok yang mengkhianati tradisi dan nilai-nilai kesultanan demi keuntungan pribadi dan dukungan dari Belanda. Pengangkatannya oleh Belanda memicu ketidakpuasan dan perpecahan di kalangan keluarga kerajaan dan masyarakat Cirebon. Dari perspektif nasionalis, tindakan Sultan Sepuh VI adalah bentuk pengkhianatan terhadap kedaulatan dan kehormatan kesultanan.

Analisis Indra Wardhana (Kaum Nasionalis)

Dampak Pengkhianatan

Filolog Sejarah Keraton : Opan01 (Dokpri)
Filolog Sejarah Keraton : Opan01 (Dokpri)
Filolog Sejarah Keraton : Opan02 (Dokpri)
Filolog Sejarah Keraton : Opan02 (Dokpri)

Filolog Sejarah Keraton : Opan03  (Dokpri)
Filolog Sejarah Keraton : Opan03  (Dokpri)

Analisis Indra Wardhana (Kaum Nasionalis)

Perspektif Nasionalis

Dari sudut pandang nasionalis, pengkhianatan ini harus segera dituntaskan dan diselesaikan oleh Negara, Upaya yang dilakukan keraton Kasepuhan dari Garis Keturunan Sunan Gunung Jati, adalah bagian dari upaya panjang untuk mempertahankan identitas nasional dan kedaulatan Bangsa dari campur tangan asing yang sudah bertahan sejak lama. Perjuangan Kesultanan Cirebon melawan dominasi Belanda mencerminkan perjuangan bangsa Indonesia untuk merdeka dan berdaulat. Pengkhianatan yang terjadi bukan hanya masalah internal kesultanan, tetapi juga tentang upaya mempertahankan warisan budaya dan identitas nasional di tengah tekanan kolonial.

Dampak Pengkhianatan

Pengkhianatan ini berdampak luas, baik secara politik, sosial, maupun budaya. Dari sudut pandang nasionalis, beberapa dampak utama yang harus diperhatikan adalah:

  1. Keruntuhan Kedaulatan Lokal:

    • Pengangkatan Sultan yang tidak sah oleh Belanda mengakibatkan hilangnya kedaulatan lokal. Kesultanan Cirebon, yang seharusnya menjadi simbol kemerdekaan dan kemandirian, menjadi alat bagi kepentingan kolonial. Kedaulatan lokal yang sebelumnya dipegang teguh oleh Sunan Gunung Jati dan penerusnya menjadi terpinggirkan oleh kepentingan kolonial.
  2. Perpecahan Internal:

    • Pengkhianatan ini juga menyebabkan perpecahan dalam keluarga kerajaan dan masyarakat. Konflik internal yang disebabkan oleh intervensi Belanda melemahkan solidaritas dan kekuatan kesultanan. Keluarga kerajaan yang seharusnya bersatu dalam mempertahankan kesultanan, terpecah belah karena dukungan yang berbeda terhadap Sultan Sepuh VI dan Belanda.
  3. Erosi Identitas Budaya:

    • Campur tangan kolonial dan pengkhianatan terhadap garis keturunan asli Sunan Gunung Jati mengakibatkan erosi identitas budaya. Tradisi dan nilai-nilai lokal terancam oleh pengaruh asing yang memaksakan kepentingan mereka sendiri. Identitas budaya yang dibangun oleh Sunan Gunung Jati dan penerusnya menjadi terdistorsi oleh pengaruh asing.

Perlawanan dan Upaya Pemulihan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun