Fakta: Oligarki cenderung tidak memperhatikan nilai-nilai budaya dan sejarah yang melekat pada kesultanan dan kerajaan.
Dampak: Warisan budaya yang dijaga dan dilestarikan oleh kesultanan dan kerajaan bisa hilang atau tergantikan oleh kepentingan komersial. Peninggalan sejarah seperti bangunan bersejarah, upacara adat, dan praktik budaya bisa diabaikan atau bahkan dihancurkan demi pembangunan yang tidak sensitif terhadap budaya lokal.
*Kontrol Politik dan Pengaruh*
Fakta: Oligarki menggunakan pengaruh politik mereka untuk menguasai kebijakan lokal dan nasional.
Dampak: Kesultanan dan kerajaan yang sebelumnya memiliki peran politik penting dalam pemerintahan lokal kini kehilangan pengaruhnya. Kebijakan yang diambil sering kali tidak mempertimbangkan kepentingan dan hak mereka, menyebabkan marginalisasi politik.
*Dampak Nyata di Indonesia*
*Kasus Pengambilalihan Tanah*
Banyak kesultanan dan kerajaan kehilangan tanah mereka akibat proyek-proyek pembangunan yang dikendalikan oleh oligarki. Misalnya, pengembangan properti mewah dan industri besar sering kali mengambil alih lahan yang dulunya milik kesultanan.
*Erosi Budaya*
Dengan dominasi oligarki dalam ekonomi dan media, budaya lokal yang dilestarikan oleh kesultanan dan kerajaan seringkali tersingkir oleh budaya populer yang dipromosikan oleh para elit. Ini menyebabkan generasi muda semakin jauh dari akar budaya mereka.
*Kehilangan Pengaruh Politik*