Dunia pertanian kita memang sedang mengalami lompatannya yang paling tinggi. Dari teknologi pacul yang bikin pegal pinggang, lanjut ke awal mekanisasi, tapi kini harus bertarung dalam persaingan tinggi dengan negeri lain yang berproduksi dengan basis informasi digital. Kasihan, nilai tukar petani makin turun sementara nilai produk pangan olahan terus meningkat. Â Â
Baja Krakatau Steel, yang ramai belakangan ingin memPHK ribuan karyawan kontrak (outsourcing) Â karena ingin meningkatkan efisiensi agar tak kalah saing dengan produk asing, mungkin juga dapat dibenahi jika semua data suplai demand baja nasional ada dalam sistem online. Â Â Â
Dunia perbankan disatukan. BUMN sejenis akan disatukan. Lembaga fintek akan diatur. Bisnis online akan diatur perijinan dan pajaknya.Â
Dengan sistem digital, para menteri dapat langsung mengontrol hasil kinerja unitnya dari sebuah laptop, dan terakhir Pak Jokowi mengontrol kesemuanya dengan laptopnya yang paling besar.Â
PERSYARATAN BERAT : MAMPU MENGEKSEKUSIÂ
Ini syarat yang berat bagi para calon menteri milenial 2019 di kabinet baru Pak Jokowi.Â
Meminjam cerita jenaka guru bangsa Gus Dur, kita orang Indonesia ini memang unik, karena  "yang dibicarakan lain dengan yang dikerjakan". Program memang bagus, tapi dalam pelaksanaan tidak mencapai target, meleset, bahkan ditinggal pergi sehingga mangkrak.Â
Selain berfikiran digital, calon menteri pak Jokowi ini juga harus memiliki rekam jejak keberhasilan. Kalau tidak, nanti sudah merencanakan program sapu jagad tapi tak mampu merealisasikan dengan baik. Â
Ini harapan kita semua. Ke depan Indonesia memiliki tim kabinet yang memiliki langkah panjang dan lompatan jauh. Â Sebuah Indonesia incorporated.
Ah, ..saya jauh dari potongan milenial. Hanya penulis yang masih repot dengan istilah-istilah SEO, keyword , backlink, ..... Â masih amat sangat jauh.Â
Tabik Pakde ! Â Â