Mohon tunggu...
Iwan Indrawan
Iwan Indrawan Mohon Tunggu... Insinyur - Sebuah ikatan bathin untuk negeri

semua memiliki hak berpendapat

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pola Politik Kita

22 Oktober 2022   17:57 Diperbarui: 22 Oktober 2022   18:13 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bismillah,

Sudah sejak lama saya (pribadi) menyoroti ini.

Memang bukan background saya dengan pendidikan murni politik, namun sebagai peserta dan juga terdidik kiranya perkenankan saya menulis sorotan saya ini.

Seperti banyak telah saya tulis, sebetulnya untuk kawasan kita, sepertinya pola kerajaan akan lebih baik.

Tentu jika saat ini dipaksa diterapkan akan banyak sekali bentrokan nya. Belum lagi bagi-bagi cuan, bagi-bagi kursi dll. Sebab pola ini lah yg skr berlaku dan dianggap tabu untuk diganti.

Kembali ke pokok judul, yg menjadi sorotan saya adalah waktu untuk benar-benar bekerja dari siapapun yg terpilih dengan model sekarang. 

Jika tidak ada TIME FRAME untuk ini, selamanya akan begini. Katakan 2 periode, dan waktu kerja masih harus 2 tahun lebih, namun di saat yg sama sudah ribut pergantian, copat-copot puzzle pasangan, gembar-gembor ide kemakmuran rakyat, jilat sini, jilat sana, prediksi sini prediksi sana, adu sini adu sana, terus bergulir sampai waktunya tiba.

Kondisi begini yg seharusnya disadari bahwa rakyat yg memilih, yang punya kuasa (seharusnya) lebih, malah menjadi korban nya.

Mereka terus ributkan ini, media dibawa ke sini biar yg milih ikut rayuannya, logika nya masuk, estimasi perolehan suaranya masuk dll. Sementara yg memberi suara masih kesulitan ekonomi, ribut bantuan tunai, gimana besok makan, kepada siapa cari kerjaan, dll.

Sampai kapan pola sekarang dapat (boleh dan halal) kita rubah?

Please, semua sudah merasa jengah dengan model sekarang cuma masih belum diberi ruang untuk boleh menggantinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun