Mohon tunggu...
Indra Johanes Fernando Wahani
Indra Johanes Fernando Wahani Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng

Thank you God not only for today, but for everyday

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tantangan Hidup Berkeluarga..

13 Desember 2019   09:08 Diperbarui: 13 Desember 2019   09:16 4767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudian dari tahap kekecewaan menuju pada tahap keputusasaan. Tahap ini lebih merujuk pada komitmen dengan melihat segala suka-duka, pergumulan hidup berkeluarga akhirnya pasangan suami-isteri masuk ke tahap keputusan ini. Keputusan ini harus dilandasi dengan pengalaman hidup. 

Hidup dalam kekecewaan itulah yang menjadikan keluarga itu menyadari akan kekurangannya dalam membangun persekutuan keluarga yang solid dan harmonis. 

Tetapi ada juga keluarga yang mengalami kekecewaan dan kemudian kesetiaan hidup berkeluarga mereka menjadi kokoh, sehingga mereka berkomitmen untuk tetap mempertahankan hidup berkeluarga mereka. Tak menutup kemungkinan juga ada keluarga yang mengalami krisis dan perkawinan mereka harus kandas ditengah jalan.

Kesulitan Berkomunikasi
Komunikasi atau interaksi menjadi pilar utama, selain atas dasar cinta bagi pasangan suami-isteri dalam membangun hidup berkeluarga. Ada seorang sosiolog, Herbert Blumer mengatakan bahwa proses interaksi sosial adalah pada saat manusia bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi manusia. 

Artinya, interaksi sosial dapat terjadi apabila antara dua individu atau kelompok (antara suami-isteri, orang tua dan anak-anak) terdapat kontak sosial dan komunikasi. Perkawinan sebenarnya dapat menghantar suami dan isteri untuk mengenal pribadi mereka satu sama lain dan menyelami rahasia ataupun pergumulan batin dari pasangannya.

Untuk itulah, komunikasi yang terjalin diantara mereka juga tidak selama harus menggunakan kata, tetapi mereka dapat menggunakan bahasa isyarat yang digunakan sebagai komunikasi karena mercka telah mengenal satu sama lain. kenyataannya, faktor komunikasi ini amat sulit dijalani oleh pasangan suami-istcri. 

Apabila dikaitkan dengan zaman sekarang yang tidak lain orang sudah terjebak dalam arus teknologi yang membuat jalannya komunikasi secara langsung terabaikan. Misalnya, dalam perjalanan waktu saya melihat ada seorang ibu yang sangat senang dan setiap hari sibuk dengan media sosial yang ada. 

Sehingga dalam hal ini, saya melihat komunikasi secara langsung dengan suami ataupun dengan anak- anaknya terabaikan, olch karena media sosial yang tidak digunakan secara bijaksana dan sesuai fungsinya. Komunikasi inilah, dalam istilah saat ini, disebut sebagai komunikasi "yang dekat menjadi jauh dan jauh menjadi deka. 

Dalam hal inilah, pentingnya suatu keterbukaan hati untuk membangun komunikasi yang baik tanpa menutup-nutupi rahasia pribadi kepada suami ataupun isteri dalam suatu bahtcra rumah tangga. 

Faktor komunikasi dari hati ke hati ini, harus diterapkan sejak awal masih berpacaran hingga beranjak dalam hidup berkeluarga Sehingga dalam perjalanannya kesatuan sebagai keluarga yang menjaga kesetiaan dan cinta kasih dapat terwujud sesuai dengan komitmen yang telah dibangun olch pasangan suami-istri

Kesulitan Keluar dari Konflik
Salam bahtera keluarga tidak dapat terhindari dari konflik. Konflik sangat diperlukan dalam hidup berkeluarga. Konflik yang diharapkan disini adalah konflik yang bermuara pada terwujudnya suatu kesetiaan dan komitmen yang telah dibangun secara serius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun