Rindu
Aku rindu senyum itu, aku rindu tatapan itu, rindu, aku rindu, kenapa?
Karena kamu terlanjur ada dalam perasaanku
Rembulan esok pagi tetes hujan itu kan terganti.
***
Nestapa April
:Saat candu berlebih
Kenapa april hadirkan pilu dihati
Tahun lalu goresan luka kucicipi
Di bulan keempat ini
Kini terulang lagi itu, ada apa denganmu APRIL?
Aku telah jatuh ke lumpur cintanya
Lewat kata-katanya
Apa masih bisa beranjak dari sana?
April, kuingin kata I love you unconditionally
dipercaya tanpa tanda tanya, dibutuhkan tanpa tuntutan, tanpa batasan, didorong tanpa larangan
Kuharap waktu memberiku kesempatan untuk berada disamping lelaki yang telah memasuki jiwa
Diriku telah terjebak fatamorgana cinta
Cinta bisa dipelajari, menghasilkan rindu. Rindu yang berlebih membuat diri terbakar menjadi abu. Kadang kerinduan yang berlebih bisa membuat tak berdaya lalu menjadi terpuruk. Makna yg terangkai ketika diri sadar, jika memulai siap juga mengakhiri.
P.S: Senja hanyalah akhir dari hari bukan akhir hidup. Selamat mencicipi aroma sendu kawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H