Sebenarnya ini, untuk merek tertentu dan produksi terbaru saja, seperti : Volkswagen, Audi, dan Mini. Mengapa demikian? Pada ketiga merek ini, kepala aki tersambung dengan ECU kendaraan, jadi harus dilakukan penyetelan ulang di bengkel resmi.
6.Aki soak dari mobil yang lama menganggur, bisa dilakukan pengisian ulang
Bisa, asalkan kepala aki masih terpasang rapat atau jika dilepas, kabelnya diletakan disamping bodi aki
7. Air de mineral atau aquadest, sama berbahaya dengan air aki
air demineral adalah air minum yang diproduksi secara artifisial (buatan) dan telah melalui proses distilasi dan deionisasi.
Pernyataan ini senada dengan yang terdapat pada Peraturan Kemenperin, yaitu air demineral adalah air minum dalam kemasan yang diperoleh melalui proses pemurnian secara distilasi, deionisasi, dan reverse osmosis (RO). Biasanya air demineral memiliki pH antara 5 -- 7.5
Dengan kata lain, perbedaan air mineral dan demineral yaitu air demineral tidak mengandung mineral. Sejumlah senyawa pada air demineral hilang akibat penguapan. Sementara, air aki adalah asam sulfat H2SO4, memiliki sifat asam tinggi, jika terkena panel ruang mesin, cat akan rusak. Kadah PH air ini berkisar 0-7.1
8.Jika indikator aki tidak kunjung mati, saat mesin hidup, berarti pengisian aki dari mesin bermasalah
Pada komponen di ruang mesin, ada altenator, dan spul, untuk mengisi daya aki selama mobil berjalan, jika komponen ini bermasalah, berarti aki akan menggunakan sisa daya dan ini bisa terlihat gejalanya dari start mesin agak panjang, lampu interior redup, dan akselerasi mobil nyendal.
9. Aki basah jika diisi tidak sesuai dengan batas yang ditentukan, akan merusak komponen di sekitar mesin
Pada bagian aki basah, ada keterangan batas tertendah dan batas tertinggi, jika diisi hingga leher tutup sel aki, berpotensi menetes ke bagian ruang mesin.
Demikian, pemaparan mengenai serba-serbi dan mitos aki mobil, semoga dapat jadi perhatian kita dalam hal merawat kendaraan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H