Mohon tunggu...
Indra Yadi
Indra Yadi Mohon Tunggu... Penulis - PNS Kementerian yang bisa nulis

“Belajar,berdoa, dan bersyukur”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jangan Terpaku Pada Ukuran, Lihat Pula Cara Pencuciannya!

23 Desember 2014   20:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:37 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap pakaian yang kita punya tentunya harus nyaman dan pantas dipakai, saat membelinya pasti pandangan tertuju pada ukurannya agar pas saat dikenakan. Tetapi, pernahkah mengalami sebuah insiden saat usai mencuci baju kesayangan, seperti : warna luntur, benang pakaian jadi keluar acak-acakan, berubah warna, bahkan ukuran baju lama-kelamaan mengecil setiap kali habis mencuci. Hmm,…..kira-kira apa sebabnya ya? Biasanya saat membeli pakaian ada label petunjuk cara mencuci dan menyetrika agar bahan yang terkandung pada pakaian tetap bagus dan terawat. Letaknya, ada dibalik baju atau di ujung pinggang. Seperti ini contoh gambarnya.

image
image
Ternyata, baju saja ada petunjuknya! tidak hanya sekadar pakai-cuci-sobek-buang. Sudahkah kita mengetahuinya? Silakan tanya pada diri sendiri. Berbicara mengenai bahan pakaian, berbagai macam jenis dan tipe ada di pasaran. Namun, bahan yang familiar di telinga kita saat ini ada lima jenis, yaitu cotton combed, polyester, satin, wool, dan spandex. Berikut ini pemaparannya. Cotton combed Adalah jenis katun yang sangat halus, proses pembuatannya serat diproses secara khusus sebelum diputar ke mesin pemintal. Hal ini yang mengakibatkan harga jual pakaian berbahan ini lebih mahal dibanding katun biasa, katun kombed terlihat lebih halus dan rata karena serat benangnya. Oleh karena itu, cotton combed dipakai untuk pembuatan sprei dan kaos sehari-hari. Bahan ini tidak panas saat dikenakan, bahkan dapat menyerap keringat, sehingga banyak diaplikasikan pada pembuatan pakaian olahraga dan pakaian santai. Selain itu, cotton combed dibagi lagi dalam ketebalan jenis benang yang dipakai saat proses perajutan. Misalnya, cotton combed 20s,30s, dan 30s. Jadi, semakin besar angkanya maka serat kainnya semakin tipis, huruf s memiliki arti single knit atau rajutan jarum tunggal. Cara mencuci pakaian bahan ini, yaitu jauhkan dari pakaian berwarna cerah atau dicuci tersendiri sebab sifatnya yang menyerap keringat pun dapat menyerap warna pakaian di sekitarnya, sebelum dicuci usahakan tidak mengait dengan pakaian lain, dan dilarang memakai pemutih. Polyester Adalah bahan pakaian yang terbuat dari serat sintetis berjenis Polyethilene atau plastik. Bahan ini dipakai juga pada botol minuman kemasan. Kain yang terbuat dari bahan plastik ini lebih tahan lama dan tidak gampang kusut. Kelebihan lain, kain polyester tahan air dan cepat kering. Namun, bahan ini tidak dapat menyerap keringat sehingga terasa panas bila dipakai di bawah sinar matahari, mudah terbakar bahkan dapat menimbulkan iritasi kulit bagi pemakainya. Cara pencucian, tidak ada cara khusus namun sebelum pencucian harap dipisah dengan bahan pakaian lain. Wool Merupakan serat yang diperoleh dari bulu domba dan hewan lainnya, sifat dari bulu domba ini begitu unik sehingga cocok dipakain bahan industri tekstil. Pemanfaatan bulu domba sebagai bahan tekstil pertama kali pada 8000 SM. Saat itu, domba pertama kali dijinakkan. Wool sendiri dapat digunakan sebagai bahan tenun maupun rajut, sedangkan kainnya adalah bahan setengah jadi siap olah. Cara mencuci pakaian dengan bahan ini, hampir sama dengan cotton combed namun tidak diperbolehkan memasukkan ke mesin pengering, jika mencuci dengan tangan peras baju secara perlahan, dan hindarkan menjemur dengan hanger, sebab air yang turun dapat menyusutkan baju. Satin Adalah jenis kain yang berasal dari kombinasi serat nilon dan polyester, sehingga memiliki ciri permukaan mengilap dan licin. Bahan ini berasal dari Tiongkok dan mulai populer di Eropa pada awal abad 20, setelah mengenal sutera dari negara serupa. Walaupun satin dan sutera memiliki kemiripan, namun bahannya berbeda. Jika sutera dibuat dari serat alami ulat sutera, satin justru dibuat dari kombinasi nilon polyester. Alhasil, meskipun keduanya terasa lembut di kulit, satin memiliki permukaan yang lebih kilat dan licin, sementara sutera lebih halus dan ringan. Pakaian berbahan satin membuat penggunanya terlihat glamor dan feminim. Ada pepatah berbunyi " Wanita yang ingin menonjolkan sensualitas dan keseksiannya tanpa memperlihatkan lekuk tubuh, pakaian bahan satin". Cara mencuci pakaian berbahan ini, hampir sama dengan bahan polyester namun, jangan memerasnya, hindarkan dari mesin pengering (dryer), jauhkan dari pemutih, dan beri alas kain lembut saat menyetrika. Spandex Bahan ini merupakan jenis serat yang tidak dapat berdiri sendiri. Dengan kata lain, harus dipadukan dengan bahan lain seperti katun, polyester, wool, dan sebagainya. Oleh karena itu, bahan pakaian tidak ada murni terbuat dari spandex. Adapun spandex dikenal sebagai benang untuk membuat bagian atas kaos kaki, paling banyak kandungan spandex pada pakaian sebesar 10%. Biasanya, baju renang mengandung 5-7% spandex. Cara mencuci pakaian dengan bahan ini, lebih disarankan dengan dry cleaning karena sifat bahannya mudah rusak. Itulah serba-serbi bahan pakaian dan cara pencuciannya, semoga kita sebagai konsumen dapat memerhatikan dan merawat pakaian sesuai petunjuk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun