sukmaaiindraÂ
Sebuah cinta dramatis di tuangkan dalam puisi
Sama tahu, sama merasa, sama cinta, sama mengenal,
cinta yang tidak pernah luntur oleh cuaca, sebab karena cintanya tanpa pernah menyentuhnya.
Selasa Desember di pengujung tahun 2022, setiap manusia mengingingkan yang terbaik di antara yang baik
dari serpihan hujan di pagi hari yang tidak pernah berhenti, tetesannya menginggatkan kata di dalam sunyi, bersuara lembut seperti bernyanyi, sebuah puisi dari cerita Sukma-Purnama
Selasa Puisi
Menyebut pertemuan "malam" di InstaStory
Menyusun juga menyitir puisi
Untuk mengetuk pintu hati
Para kuli tambang, usai seharian membanting tulang
Di rasa sudah kalah telak oleh kerasnya dunia
Sang anak itupun pergi pulang untuk berkunjung ke ibunya
Berharap kuat dan tabah mengalir di nadinya
Meminta Restu dari bawah telapak kakinya
Bila ada kesetiaan yang tidak luntur oleh cuaca
Sukma-Purnama adalah salah satu pemiliknya
Sebab, hanya melihat tanpa pernah menyentuhnya
Diantara serbuk sari
Pelajarannya akan berkelana
Menumbuhkan kisah baru yang jauh lebih indah
Siapapun yang sabar dan tabah seperti bunga
Akan indah seperti Purnama dan Sukma
Ku tatap langit malam ini untuk ku titip rindu
Ku harap angin akan menyampaikannya padamu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H