Mohon tunggu...
Cokorda Putra Indra
Cokorda Putra Indra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UAJY

Mahasiswa Biasa

Selanjutnya

Tutup

Film

Dari Buku ke Layar: Bagaimana Marmut Merah Jambu Menjadi Film yang Dicintai

10 Desember 2024   08:30 Diperbarui: 10 Desember 2024   08:30 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumen Desain Pribadi / Indras

"Marmut Merah Jambu" sendiri dapat diibaratkan sebagai seekor marmut yang sedang berlari dalam roda yang terus berlari namun tidak memiliki tujuannya. Makna tersebut dapat merefleksikan bagaimana orang yang teringat cinta pertama walaupun tidak terwujud. Judul "Marmut Merah Jambu" juga dapat merefleksikan gaya humor dari Raditya Dika sendiri dimana ia kerap menggunakan elemen komedi serta absurd di setiap karyanya. Judul film ini memberi suasana yang menggelitik dan menyampaikan pesan mendalam tentang hubungan percintaan.

Marmut Merah Jambu (2014) adalah film bergenre drama komedi yang disutradarai oleh Raditya Dika. Film ini berfokus pada kisah asmara pada waktu SMA dari Dika yang ingin mendekati Ina. Dika pada film ini digambarkan sebagai sosok yang culun dan tidak populer, hingga pada akhirnya ia berusaha untuk menjadi populer sebagai modal awal mendekati Ina.

Film ini menunjukkan hiruk pikuk percintaan semasa SMA yang manis serta menggambarkan bagaimana kenangan remaja SMA yang kerap membekas hingga dewasa. Dika bersama sahabatnya Bertus membentuk grup detektif di sekolahnya, hal tersebut dilakukan tentunya untuk memecahkan masalah yang timbul di sekolahnya untuk menaikkan popularitas serta menunjukkan eksistensi dari mereka yang culun. Popularitas yang telah didapat, digunakan oleh Dika sebagai alat untuk mencari perhatian Ina.

Melalui film ini, Raditya Dika sukses membuat gelak tawa dari penontonnya saat itu. Hal tersebut tentunya dikarenakan selingan-selingan komedi serta elemen yang dirangkai pada film ini. Adanya elemen komedi tersebut berkontribusi pada kesuksesan film apabila diidentifikasi ;

Karakter yang Relevan

Dika dan kelompok detektifnya digambarkan sebagai anak SMA yang kocak penuh lelucon serta pribadi mereka yang canggung dan konyol ketika ingin menunjukkan eksistensi di lingkungan sekolah. Pembangunan karakter ini memuat kedalaman komedi pada film sehingga penonton dapat menikmatinya.

Pendekatan Komedi

Marmut Merah Jambu mengkombinasikan humor dan cerita yang emosional. Komedi ala Raditya Dika yang telah berpengalaman dalam stand-up comedy, tentunya membentuk penyampaian cerita yang menghibur namun tetap menyentuh hati penonton. Tokoh Dika, Bertus, dan Cindy yang memiliki ciri humornya tersendiri sehingga menimbulkan variatif humor pada film ini, membuat penonton terhibur.

Efek Raditya Dika

Siapa yang tidak kenal Raditya Dika? Seorang penulis, sutradara, dan comedian ini telah memiliki daya tarik dihadapan masyarakat Indonesia serta penggemar stand up comedy. "Raditya Dika Effect" ini dapat mengarah pada kemampuan serta kapabilitasnya untuk menarik hati penoton agar menonton Marmut Merah Jambu. Popularitas yang dimiliki Raditya Dika ini berdampak pada penayangan film ini yang meraih 180 ribu penonton dalam empat hari penayangan di bioskop.

Film Marmut Merah Jambu (2014) adalah adaptasi dari novel karya Raditya Dika, Marmut Merah Jambu, yang mengambil pendekatan drama komedi untuk menceritakan kisah asmara dan persahabatan di sekolah menengah. Judul film ini mencerminkan gaya khas Raditya Dika untuk menggabungkan komedi lucu dengan pesan yang mendalam, membahas pengalaman cinta pertama yang sering dikenang meskipun tidak terwujud. Fokus cerita adalah Dika, seorang siswa yang lucu, dan sahabatnya Bertus, yang membentuk grup detektif untuk menjadi terkenal di sekolah dan menarik perhatian cinta pertamanya, Ina.

Pembangunan karakter yang relevan, pendekatan komedi yang emosional, dan popularitas Raditya Dika sebagai penulis, sutradara, dan komedian berkontribusi pada kesuksesan film. Film ini tidak hanya menghibur tetapi juga berkesan, menarik 180 ribu penonton selama empat hari pertunjukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun