Mohon tunggu...
Indra  Setiawan
Indra Setiawan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Dut...

9 Agustus 2018   19:58 Diperbarui: 9 Agustus 2018   20:15 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kentut foto; Steemit

DUT...

Sejumput raut pasangkan muka tak patut

Dari wajah seorang ibu muda cemberut tersambut

Karna harga telur carut-marut

Sementara para pengurus urusan perut,

Ribut saling sikut

Bila hidup bergulir berlanjut

yang tersisa cuma pemberani dan pengecut

Rengek bayi lapar bikin kalut

Andai dia kenyang cukup pake rumput...

Orang-orang kecil manusia cecurut

Pengerat sabut dengan wajah berkabut

Memang sudah semrawut

Seperti pelajar yang bunuh diri di Garut

Gara-gara sepatu butut dan SPP yang bikin takut

Hari-hari panjang datang mempertunjukan maut

Ada yang karna cintanya hanyut,

Ada dendam tak mau beringsut,

Ada nafsu gila di pangkal atas lutut,

Ada pula luka jiwa tak mempan dibalut

Mengingat itu semua bikin ciut

Mengerut, seperti mulut yang enggan terbuka karna bau kecut

Atau seperti pantat yang malu-malu buat kentut

Dut....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun