Mohon tunggu...
indra hermawan
indra hermawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyair Palsu

👬 PENYAIR PALSU✍, Silahkan berkunjung ke * My Blog https://indrapuisi.blogspot.ae/?m=1 My Youtube https://m.youtube.com/channel/UC3lE3SabSULuYh8JLxtGsRg

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melarat

21 Januari 2020   11:05 Diperbarui: 21 Januari 2020   11:15 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tubuh ini selalu terpaut dalam dusta di kefanaan duniawi
Rayuan untuk terus ragu dan bimbang
Menyendiri lalu cemburu dan marah-marah sendiri
*
Mengapa sepanjang perjalanan hidup ini tak ada yang bisa mengetuk hati
Aku hanyut dalam arus kemunafikan tapi saat kututup mata dan mencoba berlari, semak dan ilalang tajam coba menghalangi
Itu tak berhenti
Rasa sakit ini berkepanjangan
*
Tuhan
Di titik nadir antara adzhan dan sembahyang
Daku pulang mengetuk pintu permohonan
Tiada lagi tempat aku berkawan
Daku membawa bekal gagal dan rintihan
Malang bukan keinginan sampai kapan mengutuk diri
*
Di ufuk sana masih ada sangkar kemuliaan namun jiwaku tak cukup sanggup untuk mendaki puncak itu
Keteguhanku kini habis dan usiaku kian lama kian lenyap
Bangkit dan selalu terjatuh
Semua terkubur dalam hasrat
Apa aku harus berpasrah...?

indrapuisi.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun