https://indrapuisi.blogspot.com
Saat usia balita
Anak sudah dibatas pikirnya
Dicegah berpikir kreatif
Bongkar mainan salah merusak
Energik anggap banyak tingkah
Diam lebih baik
*
Kesalahan asuh jadi biasa
Mengasuh cara kebanyakan
Meniru apa yang khalayak tahu
Tanpa berpikir luas
Berpikir cerdas
Agar anak lebih bebas aktivitas
Guna kembangkan nalar dan watak
Untuk hasilkan otak jenius kedepan
*
Fisik ialah budak pikiran
Bagaimana bila pikiran sendiri dipenjara
Manusia yang menciptakan budaya peradaban
Untuk kepentingan sendiri dan harus patuh pada itu
Segala peraturan norma etika
Yang menghambat pola pikir dan gerak
Hal beda dianggap salah dan janggal
*
Dasar pikiran manusia binal dan liar
Ingin bebas
Tak boleh ini itu
Patuh dan tunduk
Jika tak mau berhadapan dengan budaya sendiri
Tak berani ciptakan hal beda
Untuk apa bila dianggap salah
Alhasil tak jadi apa apa
*
Lingkungan yang buruk
hinaan, trauma masa lalu, kegagalan beruntun, perkataan teman,tradisi
Semua membuat terpenjara dalam kotak semu
Mementahkan potensi
*
Bebaskan pikiranmu
Berbuatlah untuk kemajuan diri
Dalam kerja, karya, upaya, logika
Jangan takut beda
Bisa saja itu buat sukses
Lahirkan inovatif nyata
*
Berkaca dan coba lihat
Penemu penemu agung dunia
Mereka miliki mimpi besar
Bertindak berpikir bebas cerdas
Hasilkan barang berharga
Mengembangkan ide kaya
Tekun bekerja tak kenal nyerah
Mimpipun jadi nyata
Buat orang terperangah
*
Penjara pikiran luas di sekitar
Lingkungan keluarga sekolah tempat kerja masyarakat umum
Membelenggu pikiran
Hingga hidup penuh sekat
Jadi bodoh
Terbatas kurang bermanfaat
*
Kearifan lokal budaya patut dijaga
Tapi jangan sampai karamkan potensi yang ada
Ide pikiran bisa musnah
Terbukalah pada hal beda
Manusia punya akal yang rumit
Asal akur saling berdampingan
Kan indah dalam pergaulan
*
Mentalpun jangan sampai terpenjara
Pengaruhi gerak dan usaha
Memaksa diri berbuat sesuai norma
Manusia tanggungjawab atas sikap sendiri
Ada hak hidup
Tentukan jalan dipilih
Sesama manusia saling menghargai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H