Mohon tunggu...
indra hermawan
indra hermawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyair Palsu

👬 PENYAIR PALSU✍, Silahkan berkunjung ke * My Blog https://indrapuisi.blogspot.ae/?m=1 My Youtube https://m.youtube.com/channel/UC3lE3SabSULuYh8JLxtGsRg

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penjara Pikiran

22 Oktober 2016   09:06 Diperbarui: 22 Oktober 2016   10:01 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

https://indrapuisi.blogspot.com

Saat usia balita

Anak sudah dibatas pikirnya

Dicegah berpikir kreatif

Bongkar mainan salah merusak

Energik anggap banyak tingkah

Diam lebih baik

*

Kesalahan asuh jadi biasa

Mengasuh cara kebanyakan

Meniru apa yang khalayak tahu

Tanpa berpikir luas

Berpikir cerdas

Agar anak lebih bebas aktivitas

Guna kembangkan nalar dan watak

Untuk hasilkan otak jenius kedepan

*

Fisik ialah budak pikiran

Bagaimana bila pikiran sendiri dipenjara

Manusia yang menciptakan budaya peradaban

Untuk kepentingan sendiri dan harus patuh pada itu

Segala peraturan norma etika

Yang menghambat pola pikir dan gerak

Hal beda dianggap salah dan janggal

*

Dasar pikiran manusia binal dan liar

Ingin bebas

Tak boleh ini itu

Patuh dan tunduk

Jika tak mau berhadapan dengan budaya sendiri

Tak berani ciptakan hal beda 

Untuk apa bila dianggap salah

Alhasil tak jadi apa apa

*

Lingkungan yang buruk

hinaan, trauma masa lalu, kegagalan beruntun, perkataan teman,tradisi

Semua membuat terpenjara dalam kotak semu

Mementahkan potensi

*

Bebaskan pikiranmu

Berbuatlah untuk kemajuan diri

Dalam kerja, karya, upaya, logika

Jangan takut beda

Bisa saja itu buat sukses

Lahirkan inovatif nyata

*

Berkaca dan coba lihat

Penemu penemu agung dunia

Mereka miliki mimpi besar

Bertindak berpikir bebas cerdas

Hasilkan barang berharga

Mengembangkan ide kaya 

Tekun bekerja tak kenal nyerah

Mimpipun jadi nyata

Buat orang terperangah

*

Penjara pikiran luas di sekitar 

Lingkungan keluarga sekolah tempat kerja masyarakat umum

Membelenggu pikiran

Hingga hidup penuh sekat

Jadi bodoh

Terbatas kurang bermanfaat

*

Kearifan lokal budaya patut dijaga

Tapi jangan sampai karamkan potensi yang ada

Ide pikiran bisa musnah

Terbukalah pada hal beda

Manusia punya akal yang rumit

Asal akur saling berdampingan

Kan indah dalam pergaulan

*

Mentalpun jangan sampai terpenjara

Pengaruhi gerak dan usaha

Memaksa diri berbuat sesuai norma

Manusia tanggungjawab atas sikap sendiri

Ada hak hidup

Tentukan jalan dipilih

Sesama manusia saling menghargai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun