Mohon tunggu...
indra hermawan
indra hermawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyair Palsu

👬 PENYAIR PALSU✍, Silahkan berkunjung ke * My Blog https://indrapuisi.blogspot.ae/?m=1 My Youtube https://m.youtube.com/channel/UC3lE3SabSULuYh8JLxtGsRg

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sang Bulan

3 September 2016   10:20 Diperbarui: 3 September 2016   11:10 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 https://indrapuisi.blogspot.com

 

Sekian lama tak duduk di pinggir sungai ini

 Menatap rupamu bulan

 Kau tetap saja indah menawan seperti dulu

 Sinarmu tak menghangatkan

 Tapi menyinari jalan hidupku

 *

 Beruntung malam ini rupamu purnama

 Biasanya liuk sabit

 Kadang kau tampak merah senja

 Bloodmoon istimewa

 Buat orang bertanya mengapa

 *

 Kaulah satelit alami

 Pencerah bumi malam meniti

 Pantulkan sinar teman sejoli

 Ragamu cukup misteri

 Hingga jadi mukjizat nabi

 *

 Laut pun tak daya pasang surut

 Segumpal batu yang sangat berarti

 Bagi pemuja kalendermu

 Butuh bias mentari sahabat sejati

 Tuk setia mengiringi

 Agar sinar senyummu tetap riang

 Jiwamu tak lantas layu kering padam

 *

 Tercipta istimewa

 Sang bulan slamanya akan tetap bersinar

 Walau tertutup awan hitam gelap

 Walau sabit kecil sembunyi

 Akan akhirnya kembali purnama

 *

 Sang bulan perlambang jiwa insan

 Kerinduan dari kecintaan

 Kepedihan dari kehampaan

 Keindahan untuk ketulusan

 Diri yang telah menutup

 Lepaskan semua ikatan di hati

 Dan berdiri bisik tirani

 Saat cinta datang memanggil

 Suara hati bernyanyi nyali

 Menyingkap kembali cinta sejati

 *

 Ku ingin  bagai sang bulan

 Pergi mengitar menyinar semua insan

 Membasuh semua kasih di dunia

 Memberi keindahan pada orang

 Menyinari jejak tiap langkah pasti

 Menjadi teman malam sunyi

 Petunjuk arah hati

 Cahaya yang selalu dinanti

 Hadir kan memberi ruang rindu

 *

 Bila kau rindu senyum wajahku

 Tengoklah bulan, lihatlah parasku

 Aku di sampingnya

 Pejamkan matamu

 Peluklah aku

 Rindu dan gundahmu pasti kan hilang

Akulah sang bulan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun