https://indrapuisi.blogspot.com
Sekian lama tak duduk di pinggir sungai ini
Menatap rupamu bulan
Kau tetap saja indah menawan seperti dulu
Sinarmu tak menghangatkan
Tapi menyinari jalan hidupku
*
Beruntung malam ini rupamu purnama
Biasanya liuk sabit
Kadang kau tampak merah senja
Bloodmoon istimewa
Buat orang bertanya mengapa
*
Kaulah satelit alami
Pencerah bumi malam meniti
Pantulkan sinar teman sejoli
Ragamu cukup misteri
Hingga jadi mukjizat nabi
*
Laut pun tak daya pasang surut
Segumpal batu yang sangat berarti
Bagi pemuja kalendermu
Butuh bias mentari sahabat sejati
Tuk setia mengiringi
Agar sinar senyummu tetap riang
Jiwamu tak lantas layu kering padam
*
Tercipta istimewa
Sang bulan slamanya akan tetap bersinar
Walau tertutup awan hitam gelap
Walau sabit kecil sembunyi
Akan akhirnya kembali purnama
*
Sang bulan perlambang jiwa insan
Kerinduan dari kecintaan
Kepedihan dari kehampaan
Keindahan untuk ketulusan
Diri yang telah menutup
Lepaskan semua ikatan di hati
Dan berdiri bisik tirani
Saat cinta datang memanggil
Suara hati bernyanyi nyali
Menyingkap kembali cinta sejati
*
Ku ingin bagai sang bulan
Pergi mengitar menyinar semua insan
Membasuh semua kasih di dunia
Memberi keindahan pada orang
Menyinari jejak tiap langkah pasti
Menjadi teman malam sunyi
Petunjuk arah hati
Cahaya yang selalu dinanti
Hadir kan memberi ruang rindu
*
Bila kau rindu senyum wajahku
Tengoklah bulan, lihatlah parasku
Aku di sampingnya
Pejamkan matamu
Peluklah aku
Rindu dan gundahmu pasti kan hilang
Akulah sang bulan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H