Mohon tunggu...
Indra Riana
Indra Riana Mohon Tunggu... lainnya -

Jakarta -> Bali -> Coffee

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Nyepi, Earth Hour dan Jokowi

1 April 2014   04:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:14 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Nyepi merupakan libur nasional di Indonesia namun hanya di pulau Bali saja, yang merayakan Nyepi secara sebenar-benarnya. Di tempat lain orang merayakan sebagai libur nasional untuk berwisata dan bersenang-senang menikmati masa liburnya. Ini adalah tahun ke sekian saya di Bali menikmati situasi dimana manusia memberikan kesempatan kepada alam untuk kembali mensucikan dirinya.

Nyepi

Nyepi berasal dari kata sepi (sunyi, senyap). Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan perayaanTahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan/kalender caka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi. Tidak seperti perayaan tahun baru Masehi, Tahun Baru Saka di Bali dimulai dengan menyepi. Tidak ada aktivitas seperti biasa. Semua kegiatan ditiadakan, termasuk pelayanan umum, seperti Bandar Udara Internasional pun tutup, namun tidak untuk rumah sakit.

Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/microcosmos) dan Bhuana Agung/macrocosmos (alam semesta). Sebelum Hari Raya Nyepi, terdapat beberapa rangkaian upacara yang dilakukan umat Hindu, khususnya di daerah Bali.

Earth Hour

Yang menarik sehari sebelum Nyepi dilaksanakan di Jakarta dan 37 kota besar lainnya di dunia diadakan program  kota-kota besar di   Kampanye 60+ Earth Hour yang digerakkan organisasi lingkungan WWF dimana warga diimbau mematikan lampu dari pukul 20.30-21.30 selama satu jam pada hari Sabtu (29/3/2014) malam.

Earth Hour bukan sekadar mematikan lampu dan alat-alat elektronik selama satu jam, tapi lebih merupakan simbolisasi akan sebuah tindakan yang sederhana yang dilakukan oleh seseorang, yang berdampak sangat besar bagi perbaikan lingkungan bila dilakukan secara bersama-sama. WWF menyatakan, tahun lalu, gerakan ini berhasil mengajak lebih dari 2,3 miliar orang di 154 negara untuk berpartisipasi. Berbagai bangunan ikon dunia gelap gulita selama satu jam dalam rangka aksi tersebut antara lain Empire State Building di New York, Menara Eiffel Paris, Istana Kremlin Moskwa, Burj Khalifa Dubai, Marina Bay Sands Singapura, hingga Monas di Jakarta.

Sebelum kampanye mematikan lampu selama satu jam ini, sebelumnya WWF juga menggelar kampanye lainnya. Yakni kampanye untuk menggunakan transportasi publik pada 16 Februari, kampanye stop menggunakan kantong plastik pada 23 Februari, kampanye menghemat penggunaan kertas pada 9 Maret, dan kampanye menghemat air pada 23 Maret tepat di Hari Air.

Jokowi

Jokowi mungkin saat ini sedang sibuk kampanye di Jawa Timur pada saat hari raya Nyepi ini, namun saya sangat berharap dengan terpilihnya Jokowi apabila menjadi Presiden bisa mengangkat budaya kearifan lokal ini ke tingkat nasional bahkan dunia. Membicarakan hari besar agama bahkan mengucapkan selamat  mungkin menjadi hal yang sensitif di Negara kita tercinta ini yang berdasarkan Pancasila. Namun saya melihat Nyepi yang hanya terjadi di Bali saja sebagai kearifan budaya lokal masyarakat di Bali untuk merayakan tahun barunya. Tidak ada perayaan Nyepi di belahan bumi lain dalam rangka perayaan tahun baru Hindu bahkan seharusnya budaya Nyepi ini di usulkan menjadi Warisan Dunia oleh Perserikatan Bangsa-bangsa.

Ada 2,3 miliar orang di 154 negara untuk berpartisipasi dalam program Earth Hour yang membuat  berbagai bangunan ikon dunia gelap gulita selama satu jam. Ada sekita 4 juta orang di Bali yang berpartisipasi menggelapkan pulau Bali selama 24 jam dan membiarkan alam untuk kembali mensucikan dirinya sebuah budaya yang sudah diwariskan oleh nenek moyang kita sejak jaman dahulu.

Manusia modern atas nama lingkungan cukup mematikan lampu satu jam saja dalam program Earth Hour. Atas nama lingkungan adalah benang merah dari budaya Nyepi dan program Earth Hour. Satu hari Nyepi terbukti telah mengurangi dampak pemanasan global dan penghematan energi yang tinggi. Berapa banyak listrik yang di hemat, berapa banyak BBM yang di hemat, berapa banyak biaya yang di keluarkan untuk membuat udara segar. Bayangkan kalau program hemat enegi ini di dukung oleh pemerintah dan diadakan di seluruh Indonesia. Berapa banyak uang untuk subsidi BBM yang bisa di hemat secara nasional dalam program ini.

Melakukan Nyepi seperti di Bali secara nasional tentu hampir mustahil, namun saya berharap Jokowi atas nama lingkungan membuat program seperti Car Free Day dan Gerakan Tanpa Listrik Disianghari  dan sebangsanya  pada saat liburan nyepi. Bukan kah lebih indah apabila orang berpergian naik sepeda dan berkumpul-kumpul di taman kota dalam rangka liburan nyepi dari pada mengabiskan waktu berjam-jam menghadapi macet seperti di jalur puncak dalam rangka mengisi liburan nyepi.

Mudah-mudahan menteri Lingkungan Hidup dan menteri Energi dan Sumberdaya Mineral  yang baru di kabinet Jokowi mendatang dapat membantu Jokowi untuk membuat liburan Nyepi menjadi lebih bermakna secara nasional. Jangan sampai negara ini kalah dengan WWF yang sudah berhasil mengajak 2,3 miliar orang di 154 negara untuk berpartisipasi dalam program Earth Hournya demi lingkungan.

Alangkah indahnya memandang bintang bertaburan di atas pulau Bali saat ini dengan mata telanjang di langit yang bersih tanpa polusi.

*) Indra Riana, pencinta Bali yang tinggal di Bali

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun