Mohon tunggu...
indra putra
indra putra Mohon Tunggu... -

Orang kebanyakan yang mencari alasan dan tujuan dirinya diciptakan, yang haus akan ilmu pengetahuan, yang ingin belajar dari orang lain, karena menganggap alam semesta dan isi di dalamnya adalah kitab suci yang wajib untuk dipahami..

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Cinta yang Hilang

2 Desember 2009   00:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:07 5390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika pikiran menjadi kata, dan kata menjadi tanpa makna

tak dapat kuhentikan pencarianku akan cinta

cinta yang memang tidak pernah boleh kumiliki

bagai kegelapan  yang tak pernah  ingin  berbaur dengan cahaya..

keduanya hanya  ingin  mendominasi satu sama lain

tak layakkah diriku mendapat  secercah kehangatan dari sedikit kobaran Auramu.

walaupun kau berikan  aku sepercik api dari  sentuhanmu, tapi sudah cukup untuk  membakar  relung   jiwaku.

hanya dengan sekejap sorot mata teduhmu sudah cukup sebagai penawar  rasa dahaga dipadang gersang kesendirianku.

wahai belahan hati kenapa engkau siksa aku dengan kesempurnaanmu.

kepatuhanku atas titahmu tak sedikitpun mengangkat  wajahmu untuk menatapku

kumerana dalam indahnya bayang-bayang kefanaan mu

kumenangis dalam topeng kegembiraan sandiwara mu

wahai sang belahan jiwa    temukanlah aku  dalam kuasamu

peluklah aku dalam cengkraman siksamu

sucikanlah aku dalam cahayamu

leburkan aku  dalam dirimu.

setelah kau hancurkan aku dari kuasaku

dan kau bunuh diriku atas keakuanku

atasmulah segala pijakan langkahku

wahai sang  belahan jiwa, jangan kau tinggalkan diriku

walau untuk itu  aku relakan selembar nyawa  tak berarti ku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun