Mohon tunggu...
Asep Indra Niagara
Asep Indra Niagara Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMK Negeri 1 Talaga

Guru yang punya hobi belajar dan nonton

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Modul 1,2, dan 3 Guru Penggerak

26 Maret 2023   00:39 Diperbarui: 26 Maret 2023   00:53 1474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jurnal Refleksi Modul 1, 2 dan 3 

Pendidikan Guru Penggerak

Assalaamu'alaikum Wr. Wb.

Salam Guru Penggerak

Pada kesempatan kali ini saya akan memaparkan jurnal refleksi Modul 1.1, 1.2, 1.3, 1.4, 2.1, 2.2, 2.3, 3.1, 3.2, dan 3.3 yang merupakan tugas dari seorang Calon Guru Penggerak (CGP). Dalam memaparkan jurnal refleksi ini saya menggunakan model 4F yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway, dimana model 4F ini terdiri dari 4 tahap yaitu :

Fact (Peristiwa)

Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 6 berlangsung selama kurang lebih 6 bulan. diawali dengan pembukaan oleh Mendikbudristek secara daring pada tanggal 24 Agustus 2022. Akitivitas pembelajaran diawali dari modul 1.1 hingga modul 3,3 dimana pada proses pembelajarannya dilakukan secara daring melalui LMS untuk setiap modulnya dengan menggunakan alur MERDEKA yaitu: Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Refleksi Terbimbing, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi dan di akhiri dengan Aksi Nyata.   

Pembelajaran dimulai dengan paket modul 1 yaitu Paradigma dan Visi Guru penggerak. Paket modul 1 ini terdiri dari 4 modul yaitu :

Modul 1.1 merefleksikan potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga saat ini, memahami pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD) mengenai tujuan dan asas pendidikan dan menganalisis konsep-konsep pemikiran KHD berdasarkan pengalaman pembelajaran yang berpihak pada murid.

Modul 1.2 mempelajari nilai-nilai yang perlu dikembangkan guru penggerak dan peran guru penggerak dalam transformasi pendidikan. Bagaimana  hubungan antara emosi, cara kerja otak, kebutuhan dasar manusia, daya untuk memilih, motivasi intrinsik, dan struktur sistemik lingkungan dalam pembentukan nilai-nilai dalam diri seseorang, makna Profil Pelajar Pancasila dalam transformasi pendidikan dan makna pemimpin pembelajaran.

Modul 1.3 mempelajari pentingnya merancang suatu visi yang berpihak pada murid sebagai landasan segala inisiatif perubahan dalam pendidikan, memimpin perubahan positif, dan bagaimana mengelola perubahan positif melalui pendekatan inkuiri apresiatif.

Modul 1.4 mempelajari bagaimana membangun budaya positif di sekolah dengan menerapkan disiplin positif dan nilai-nilai kebajikan universal, memahami teori motivasi, hukuman dan penghargaan serta restitusi. Menerapkan keyakinan kelas, memahami kebutuhan dasar manusia dan dunia berkualitas, memahami lima posisi kontrol dan menerapkan disiplin restitusi di posisi manajer, minimal pemantau agar dapat menghasilkan murid yang bertanggung jawab, mandiri dan merdeka. Menerapkan segitiga restitusi dalam membimbing murid berdisiplin positif agar menjadi murid merdeka.  

Pembelajaran dilanjutkan dengan paket modul 2 yaitu praktik pembelajaran yang berpihak pada murid. Paket modul 2 terdiri dari 3 modul yaitu:

Modul 2.1 mempelajari bagaimana memenuhi kebutuhan belajar melalui pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan 3 aspek yaitu : kesiapan murid, minat murid dan profil belajar murid.

Modul 2.2 mempelajari Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman  agar seluruh individu di sekolah dapat meningkatkan kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal, mempelajari Pembelajaran Sosial dan Emosional berdasarkan kerangka kerja CASEL  (Collaborative  for Academic, Social and Emotional Learning) yang bertujuan untuk mengembangkan 5 (lima) Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) yaitu: kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Dan bagaimana implementasi pembelajaran sosial emosional di kelas dan sekolah melalui 4 indikator, yaitu: pengajaran eksplisit, integrasi dalam  praktik mengajar guru dan kurikulum akademik,  penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, dan penguatan pembelajaran sosial emosional pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sekolah.

Modul 2.3 mempelajari konsep coaching secara umum dan konsep coaching dalam konteks pendidikan. Membedakan coaching dengan pengembangan diri lainnya, yaitu mentoring, konseling, fasilitasi dan training  serta mempelajari konsep coaching dalam konteks pendidikan sebagai pendekatan pengembangan kompetensi diri dan orang lain (rekan sejawat). Pada modul ini juga dipelajari tentang paradigma berpikir dan prinsip coaching, kompetensi inti coaching dan TIRTA sebagai alur percakapan coaching, serta supervisi akademik menggunakan paradigma berpikir coaching.

Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan paket modul yang terakhir yaitu paket modul 3 tentang pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah. Paket modul 3 ini terdiri dari 3 modul yaitu :

Modul 3.1 Mempelajari tentang pentingnya pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin dalam sekolah sebagai institusi moral, pentingnya  pengambilan keputusan seorang pemimpin yang berdasarkan 3 unsur yaitu berpihak pada murid, bertanggung jawab, serta berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal dan pentingnya menganalisis nilai-nilai kebajikan yang terkandung dalam sebuah pengambilan keputusan dilema etika. Pada modul ini juga dipelajari bagaimana praktik pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

Modul 3.2 mempelajari bagaimana seorang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya, bagaimana mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi ekosistem sekolah, bagaimana membedakan pendekatan berbasis aset dan pendekatan berbasis masalah, bagaimana pengelolaan sumber daya yang ada di sekolah dengan menggunakan pendekatan Pengembangan Komunitas berbasis Aset (Asset-Based Community Development/ABCD) serta bagaimana membedakan tujuh aset utama yang dimiliki lingkungan sekolah.

Modul 3.3 adalah modul yang terakhir dari rangkaian modul yang ada. Modul ini mempelajari bagaimana mengelola program yang berdampak positif pada murid. Memahami tentang kepemimpinan murid (students agency) dan kaitannya dengan Profil Pelajar Pancasila, bagaimana mendorong suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) murid dalam konsep kepemimpinan murid, bagaimana menciptakan  lingkungan yang mendukung tumbuhkembangnya kepemimpinan murid serta pentingnya melibatkan komunitas untuk mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid.

Banyak sekali hal baik dan positif yang saya rasakan setelah mempelajari keseluruhan modul yang ada pada program Pendidikan guru penggerak yang telah merubah paradigma berpikir saya tentang Pendidikan yang menuntun, praktik pembelajaran yang berpihak pada murid dan pengelolaan program yang berdampak positif pada murid.

Yang menjadi hambatan atau kesulitan saya selama proses pembelajaran adalah terkait pembagian waktu antara tugas saya sebagai CGP dengan kewajiban saya sebagai guru disekolah. Yang saya lakukan dalam mengatasinya adalah dengan membagi waktu saya dengan sebaik-baiknya. Dan berusaha menyelesaikan tugas-tugas dengan cara mencicil sedikit-sedikit dengan harapan tidak menumpuk tugas dan bisa mengumpulkan tugas-tugas sebelum waktu due date.

Feelings (Perasaan):

Perasaan saya setelah mempelajari keseluruhan modul yang ada pada program Pendidikan guru penggerak ini sangat senang, terharu dan bahagia, perasaan yang campur aduk dengan perasaan kesedihan karena harus mengakhiri pembelajaran yang ada di LMS dan pembelajaran bersama fasilitator, instruktur dan juga rekan CGP lain dalam ruang kolaborasi dan elaborasi. Banyak sekali pengetahuan yang saya dapatkan mulai dari modul 1.1 sampai modul 3.3 ini. Saya pun berharap kegiatan program pendidikan guru penggerak ini dapat terus berjalan untuk mengingatkan bahwa tugas kita sebagai guru dan manusia pada umumnya adalah terus belajar sepanjang hayat. Pada akhirnya sayapun merasa semakin tergerak untuk bisa segera menerapkan apa yang saya dapatkan selama mempelajari modul-modul ini dikelas maupun sekolah saya untuk mewujudkan merdeka belajar dan melahirkan murid-murid yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.

Findings (Pembelajaran):

Pengetahuan dan pengalaman baru yang saya dapatkan setelah mempelajari modul 1.1 sampai dengan 3.3 diantaranya adalah :

  • Pendidikan yang menuntun kodrat murid untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaannya sebagai seorang murid dan juga anggota masyarakat. Pendidikan yang menghamba pada murid di mana guru berusaha untuk selalu siap dan bersedia untuk membantu dan melayani kebutuhan muridnya, menempatkan murid sebagai pusat dari proses pembelajaran dan memastikan bahwa kebutuhan mereka diutamakan.
  • Pemahaman tentang nilai dan peran guru penggerak sebagai pemimpin pembelajaran yang memimpin perubahan dalam dunia Pendidikan
  • Pemahaman tentang kebutuhan belajar murid yang mencakup kemampuan belajar, gaya belajar, dan minat belajar murid sehingga dapat merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid.
  • Pengetahuan untuk membantu murid dalam mengidentifikasi, memahami, dan mengatur emosi mereka dengan lebih baik. Hal ini akan membantu murid dalam mengatasi tekanan, kecemasan, dan stres yang terkait dengan kehidupan sehari-hari dan lingkungan belajar.
  • Pengalaman melakukan supervisi akademik yang berdasarkan paradigma berpikir coaching
  • Pengalaman pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan 4 paradigma dilema etika, 3 prinsip pengambilan keputusan, 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan
  • Pemahaman pengelolaan sumber daya yang ada di sekolahnya dengan menggunakan pendekatan Pengembangan Komunitas berbasis Aset (Asset-Based Community Development/ABCD)
  • Pemahaman pengelolaan program yang berdampak positif pada murid

Future (Penerapan):

Penerapan kedepan yang akan saya lakukan adalah

  • Bekerjasama dengan warga sekolah untuk menciptakan lingkungan yang inklusif bagi murid, yang memungkinkan mereka untuk belajar dengan aman, nyaman dan merasa diterima sehingga mereka bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya
  • Meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menerapkan teknik dan strategi pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran yang dapat mengakomodir kebutuhan belajar murid
  • Memanfaatkan aset/kekuatan/sumber daya yang dimiliki sekolah untuk pengelolaan program yang berdampak positif pada murid
  • Menumbuhkembangkan kepemimpinan murid dengan cara melibatkan murid dalam setiap perencanaan program atau kegiatan baik intrakurikuler, kokurikuler maupun ekstrakurikuler dengan mendorong suara (voice), pilihan (choice) dan kepemilikan (ownership) pada diri murid dan mengambil peran sebagai mitra murid dengan cara aktif mendengarkan, menghormati dan menanggapi ide-ide, pendapat, pertanyaan, aspirasi dan perspektif murid
  • Berkolaborasi dengan rekan sejawat, berbagi praktik baik terkait dengan pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan dalam program Pendidikan guru penggerak
  • Menggerakkan komunitas praktisi yang di sekolah untuk bersama-sama mengembangkan praktik pembelajaran yang berpihak pada murid dan mengembangkan program-program yang berdampak positif pada murid

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun