Setiap anak mempunyai kodrat dan juga potensi yang berbeda satu dengan yang lainnya, tugas guru adalah menuntun anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Oleh karena itu pembelajaran yang dilakukan harus dapat mengakomodir segala perbedaan/keberagaman dan juga memerdekakan murid untuk dapat tumbuh dan berkembang dalam belajar sesuai kodrat dan kemampuan mereka.
Dalam proses pembelajarannya guru harus mampu memahami dan memetakan kebutuhan belajar dari setiap individu murid nya yang beragam. Dengan memahami bahwa setiap murid memiliki karakteristik dan keberagaman serta kebutuhan belajar yang berbeda-beda maka guru harus mampu menciptakan proses pembelajaran berdiferensiasi yang dapat mengakomodir keberagaman tersebut.Â
Sehingga dapat dikaitkan bahwa pemikiran Ki Hadjar Dewantara adalah dasar dari penerapan pembelajaran berdiferensiasi.
Seorang guru penggerak yang mempunyai nilai berpihak pada murid, mandiri dan juga  inovatif tentu akan mampu mengembangkan suatu pembelajaran berdiferensiasi yang dapat mengakomodir keberagaman kebutuhan belajar murid sehingga dapat menjalankan perannya sebagai guru penggerak yaitu sebagai pemimpin pembelajaran serta mewujudkan kepemimpinan murid.Â
Dengan terpenuhinya kebutuhan belajar murid maka akan memunculkan motivasi dan menciptakan lingkungan yang "mengundang" murid untuk belajar. Lingkungan yang seperti ini akan menciptakan suatu budaya positif di sekolah, sehingga Visi sekolah yang menginginkan murid-muridnya memiliki profil pelajar Pancasila akan terwujud. Â
Penulis : Asep Indra Niagara
Guru SMK Negeri 1 Talaga
CGP Angkatan 6 Kab. Majalengka, Prov. Jawa Barat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H