Jurnal Refleksi Modul 1.2 - Nilai dan Peran Guru Penggerak

Assalaamu'alaikum Wr. Wb...

Salam Guru Penggerak

Pada kesempatan kali ini saya akan memaparkan jurnal refleksi Dwi Mingguan Modul 1.2 yang merupakan tugas dari seorang Calon Guru Penggerak (CGP). Dalam memaparkan jurnal refleksi ini saya menggunakan model 4F yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway, dimana model 4F ini terdiri dari 4 tahap yaitu :

1. Fact (Peristiwa)

Pembelajaran pada modul 1.2 ini di awali dengan kegiatan mulai dari diri dengan membuat trapesium usia dan refleksinya, dimana para CGP diminta untuk menuliskan peristiwa positif dan juga negatif didalamnya. Pada kegiatan mulai dari diri ini juga para CGP diminta untuk mengungkapkan nilai dan peran guru penggerak yang selama ini membantu dalam menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas disekolah. Kemudian pembelajaran modul 1.2 dilanjutkan dengan kegiatan eksplorasi konsep. 

Pada kegiatan eksplorasi konsep ini para CGP mempelajari materi yang ada di LMS secara mandiri. Para CGP juga memberikan tanggapan pada materi yang disajikan, dan saling memberikan komentar terhadap tanggapan sesama CGP. 

Kegiatan selanjutnya adalah ruang kolaborasi, pada kegiatan ini fasilitator membagi peserta menjadi 3 kelompok berdasarkan jenjang pendidikan untuk berdiskusi terkait nilai dan peran guru penggerak dan merancang satu kegiatan yang sesuai dengan satu peran guru penggerak yang disepakati oleh kelompok untuk dipresentasikan dan diterapkan di sekolah masing-masing.

Ke esokan harinya kegiatan dilanjutkan dengan presentasi kelompok, saling memberikan tanggapan dan tanya jawab dengan kelompok lain, fasilitator juga memberikan tanggapan terhadap presentasi masing-masing kelompok diakhiri dengan refleksi dan membuat pesan terimakasih/apresiatif terhadap rekan CGP. 

Para CGP juga diberikan tugas untuk membuat gambaran diri setelah menjalani peran sebagai Guru Penggerak selama 3 tahun pada sesi demonstrasi kontekstual, yang dapat menggambarkan nilai-nilai Guru Penggerak (berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif).

Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan elaborasi pemahaman bersama instruktur ibu Ade Mutiarawati yang mempertajam pemahaman materi cara kerja otak, lima (5) kebutuhan dasar manusia, tahap tumbuh kembang anak, bagaimana manusia merdeka bergerak, manusia merdeka, profil pelajar pancasila, serta nilai dan peran guru penggerak, diagram gunung es dll. Kegiatan modul 1.2 selanjutnya adalah koneksi antar materi modul 1.2 dan keterkaitan antara modul 1.1 dengan modul 1.2.

Yang menjadi hambatan atau kesulitan saya selama proses pembelajaran pada minggu ini adalah masih terkait manajemen waktu. Yang saya lakukan dalam mengatasinya adalah dengan membagi waktu saya dengan sebaik-baiknya. Dan berusaha menyelesaikan tugas-tugas dengan cara mencicil sedikit-sedikit dengan harapan tidak menumpuk tugas.

2. Feelings (Perasaan):

Saya merasa antusias karena materi pada modul 1.2 ini sungguh luar biasa mencerahkan bagi saya. Lebih banyak lagi pengetahuan yang saya dapat pada modul 1.2 ini terutama terkait nilai dan peran guru penggerak, saya pun merasa semakin tergerak untuk bisa segera menerapkan nya dikelas saya.

3. Findings (Pembelajaran):

     Pembelajaran yang saya dapat setelah mempelajari modul 1.2 ini yaitu :

• Saya jadi lebih memahami nilai-nilai dan peran Guru Penggerak, dengan pemahaman ini saya pun akan berupaya untuk lebih menguatkan nilai-nilai guru penggerak dalam diri saya sehingga saya dapat menjalankan peran sebagai guru penggerak dan menjadi agen perubahan dalam Pendidikan.
• Saya juga jadi lebih memahami terkait cara memperlakukan anak sesuai dengan tumbuh kembangnya anak. Ki Hadjar Dewantara membagi periode usia anak ke dalam 3 tingkatan jiwa tiap 8 tahun (windu) : Wiraga (periode usia 0-8 tahun), untuk anak-anak murid saya masuk dalam kelompok Wiraga-Wirama (periode usia 9-16 tahun) dan Wirama (periode usia 17-24 tahun). Dimana pada  periode kelompok Wiraga-Wirama Guru pada periode ini menuntun anak untuk melakukan, membiasakan, menginsyafi, hingga akhirnya menyadari mengapa mereka (misalnya) melakukan kebiasaan baik yang mereka lakukan di sekolah, bukan sekedar menuruti/mengikuti suatu aturan/kebiasaan saja. Sedangkan periode Wirama (periode usia 17-24 tahun)  Guru pada rentang usia ini, menuntun dan menantang anak dalam hal pengelolaan diri dan pengenalan potensi dirinya. Anak dalam periode ini mulai menata bagaimana agar masa depannya senantiasa seirama dengan sesama dan semesta
• Saya pun belajar memahami 4 kompetensi yang harus di miliki guru penggerak sebagai pemimpin di sekolah, 4 kompetensi ini diantaranya : kompetensi dalam mengembangkan diri dan orang lain, kompetensi dalam memimpin pembelajaran, kompetensi dalam memimpin manajemen sekolah, serta kompetensi dalam memimpin pengembangan sekolah.

4. Future (Penerapan):

     Penerapan kedepan yang akan saya lakukan adalah

• Menjadi guru yang senantiasa menjadi teladan bagi anak, yang menuntun anak dan menumbuhkan budi pekerti yang baik pada anak dengan melakukan kegiatan apel setiap selasa pagi
• Merancang pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat pada anak, yang di awali dengan kesepakatan kelas sehingga anak merasa aman, nyaman dan bahagia ketika belajar. Dengan menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning)
• Berinovasi dalam menyajikan setiap pembelajaran dengan membuat video pembelajaran, modul dan yang lainnya sesuai dengan karakteristik gaya belajar anak
• Merefleksi setiap kegiatan yang sudah dilaksanakan sebagai pengalaman dan pembelajaran sehingga dapat membuat rencana kedepan agar setiap kegiatan yang dilaksanakan bisa lebih baik lagi

Demikian Refleksi Dwi Mingguan yang dapat saya paparkan

Salam Guru Penggerak, Guru Bergerak Indonesia Maju