Mohon tunggu...
indra mangkuto
indra mangkuto Mohon Tunggu... Freelancer - Mountaineering | Running | Cycling | Swimming

Petualangan alam bebas dan olahraga outdoor

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Talamau; Solo Hiking?

20 Februari 2021   23:11 Diperbarui: 20 Februari 2021   23:36 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi para petualang, mungkin film 127 Hours tidak asing lagi. Film yang di bintangi oleh James Franco ini diangkat dari kisah nyata seorang pegiat alam bebas Aron Ralston dalam bukunya Between a Rock and a Hard Place.

Film yang rilis pada tahun 2010 ini bercerita tentang pengalaman Aron Ralston yang terjebak di Blue John Canyon Utah selama lima hari tujuh jam (127 jam) pada tahun 2003, dimana ia mengamputasi tangan kanannya dengan menggunakan pisau pendek untuk selamat dari batu yang menjepit tangannya. Film ini sempat kami bahas saat turun dari pendakian gunung Talamau Sumatera Barat minggu lalu.

Gunung Talamau merupakan puncak tertinggi di Sumatera Barat. Dengan ketinggian 2982 mdpl, membutuhkan waktu kurang lebih 12 jam untuk sampai ke puncaknya. Hal ini disebabkan karena mulai pendakian berada di ketinggian 320 mdpl. 

Oleh karenanya gunung Talamau tidak sepopuler gunung Marapi atau Singgalang bagi para pencinta wisata alam di Sumatera Barat. Dengan frekuensi pendakian yang tidak begitu banyak memyebabkan gunung Talamau lebih terjaga kelestariannya.

Saat menanjak, kami sempat berpapasan dengan seorang pendaki yang turun dari puncak. Bersama Deuter biru, pria tersebut dengan santai menuruni gunung. Dari penampilan dan gayanya sepertinya dia seorang yang telah berpengalaman dalam pendakian.

Belakangan kami baru mengetahui pria yang kami temui saat pendakian tersebut adalah bapak Sutomo Paguci. Seorang pendaki independent yang berprofesi sebagai advocate. Hal ini diperkuat dengan tulisan beliau di Kompasiana tanggal 17 Februari 2021 dengan judul Solo Hiking 3 Hari 2 Malam menuju Atap Sumatera Barat Sunung Talamau 2.982 Mdpl.

Melalui tulisan beliaulah saya secara pribadi mendapat rujukan pendakian gunung Dempo, Pagar Alam Sumatera Selatan pada tahun 2018 lalu.

Untuk sebuah jiwa keberanian kami angkat dua jempol buat Pak Sutomo Paguci. Secara solo atau sorang diri melakukan pendakian gunung Talamau selama 3 hari 2 malam. Tapi di sisi lain kami menilai tindakan tersebut sangat beresiko tinggi dilakukan di gunung Talamau dengan jalur pendakian yang cukup panjang dan berat serta hutan hujan tropis yang masih terjaga.

Menurut hemat kami, tidak semua gunung bisa kita lakukan solo hiking. Bergantung kepada jalur dan karakteristik gunung masing-masing. Dan Talamau termasuk salah satunya. Dengan resiko tersesat, kecelakaan dan serangan binatang buas di sepanjang perjalanan.

Di akhir film 127 Hours, dituliskan setelah kejadian tersebut; "He always leaves a note to say where he has gone"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun