Akhirnya kami sampai dihamparan yang cukup luas. Orang menyebutnya Palataran. Lokasi ini biasa dijadikan tempat mendirikan tenda oleh para pendaki. Terdapat sumber mata air untuk minum dan memasak. Dari puncak Dempo tadi cuma butuh waktu sekitar 15 menit untuk sampai ke Palataran. Rencananya besok pagi kami baru menuju puncak kedua, puncak Kawah Merapi namanya.
Ini pendakian perdana kami ke gunung Dempo. Gunung yang terletak di Pagar Alam Sumatera Selatan yang berbatasan langsung dengan Propinsi Bengkulu. Gunung ketiga tertinggi di Sumatera setelah Gunung Kerinci (3.805 mdpl) dan Leuser (3.404 mdpl) di Aceh. Kurang lebih 3159 mdpl.
Perjalanan dari Padang Panjang sampai ke perkebunan teh Pagar Alam sebagai lokasi pendakian kami tempuh kurang lebih 21 jam. Tim terdiri dari empat orang, Adri, Doni, Fauzan dan saya sendiri. Untuk perjalanan jauh seperti ini muatan 4 orang sangat pas untuk sebuah Ertiga.
Di sebuah masjid dekat pabrik pengolahan teh kami laksanakan shalat maghrib. Selesai shalat kami makan malam di kantin pabrik. Di sini biasanya para pendaki dapat membeli kebutuhan logistik.
Perjalanan kami lanjutkan. Kurang lebih 15 menit melewati jalan berliku-liku diperkebunan teh, sampai juga kami di pos pendakian. Setelah melakukan registrasi, malamnya kami menginap di sini.
Sehabis sarapan pagi kami langsung berkemas. Sebelum memulai perajalanan kami abadikan momen ini di sebuah tugu macan kumbang dengan berlatar tulisan "Pagar Alam" yang sangat besar. Hamparan hijau kebun teh sangat tampak menawan.
Kurang lebih satu setengah jam berjalan dari pintu rimba, melewati hutan dengan jalur yang relatif datar, kami sampai di Shelter 1. Shelter ini tidak terlalu luas. Di sini kami istirahat sejenak. Bergabung dengan rombongan pendaki lain yang telah lebih dahulu berangkat.
Tak lama beristirahat, perjalanan kami lanjutkan menuju Shelter 2. Jarak dari Shelter 1 ke Shelter 2 ditempuh kurang lebih selama 2,5 jam. Jalurnya cukup menanjak. Sekitar pukul 12.30 kami sampai di Shelter 2. Di sini kami istirahat untuk shalat zuhur dan makan siang.
Kondisi Shelter 2 ini lebih sempit dibandingkan dengan Shelter 1. Tidak banyak tanah yang datar untuk mendirikan tenda. Pucuk dan ujung pohon sudah tampak ditumbuhi lumut. Menandakan lokasi ini sudah cukup tinggi, di atas 2.000 mdpl.
Setelah berkemas, pukul 14.00 wib perjalanan kami lanjutkan. Jalan mulai menanjak melewati punggung tebing yang cukup curam. Kurang lebih 3,5 jam perjalanan, akhirnya kami sampai di Top Dempo. Dari puncak gunung ini perjalanan kami lanjutkan dengan menuruni lereng menuju Palataran.
Esok harinya matahari terbit dengan cerahnya. Sehabis sarapan kami bersiap menuju Puncak Merapi. Jalan menanjak melewati tanaman perdu yang biasa tumbuh diketinggian. Setelah 30 menit berjalan akhirnya kami sampai di Puncak Merapi. Dibaliknya terlihat kawah gunung yang terbentang luas dengan air yang berwarna hijau toska. Pemandangan yang begitu indah memanjakan mata yang memandangnya.