Mohon tunggu...
indra mangkuto
indra mangkuto Mohon Tunggu... Freelancer - Mountaineering | Running | Cycling | Swimming

Petualangan alam bebas dan olahraga outdoor

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Gowes Tiga Negara (Bagian Pertama)

16 September 2020   15:24 Diperbarui: 16 September 2020   16:15 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita punya cerita, sebenarnya Ustad beberapa tahun lalu juga pernah bersepeda keliling Sumatera Barat bersama putra sulungnya. Hampir seluruh daerah dikunjunginya. Adapun misinya adalah silaturahim dengan para ulama-ulama dan pondok pesantren di Sumatera Barat. Itulah awal perkenalannya dengan om Fajar.

Berdasarkan informasi dari om Fajar, setelah kunjungannya ke Sumatera Barat, Ustad dan putranya bersepeda menuju Makkah Al Muqarramah. Sayang keinginannya untuk sampai di kota suci terhenti ketika tidak mendapatkan izin memasuki Iraq dengan alasan keamanan.

Usai sarapan, perjalanan kami mulai dengan city tour keliling Kota Melaka. Berfoto di tugu KM 0 menandakan awal perjalanan kami di negeri jiran. Pukul 11.00 siang kami mulai meninggalkan kota Melaka. Rencananya sesore-sore hari kita sudah sampai di Distrik Batu Pahat. Kurang lebih 94 km dari Melaka arah selatan.

Cuaca siang itu sangat terik. Angin berhembus cukup kuat. Jalannya lebar, datar, dengan aspal yang mulus. Tampak kebun kelapa sawit di kiri kanan jalan. Mobil begitu ramai lalu lalang. Kami berjalan beriringan. Di depan Ustad memimpin rombongan. Sesekali saya jauh tertinggal di belakang. Menjelang zuhur kami sampai di sebuah SPBU untuk beristirahat sejenak dan melaksanakan shalat zuhur dijama'dengan ashar.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 km, kami pun sampai di Kota Muar. Panas terik siang itu membuat keringat bercucuran. Perut yang lapar memaksa kami untuk mencari rumah makan.

Selesai makan siang, sambil menunggu terik matahari memudar, kami bercerita dan berbagi pengalaman dengan Ustad tentang perjalanan yang telah dia lakukan. Dari paparan yang di sampaikan, dapat saya tangkap bahwa beliau bersama teman-temannya melakukan perjalanan manggunakan sepeda keliling dunia dalam rangka mengajak ulama-ulama dan tokoh Islam untuk melaksanakan pertemuan akbar di Kota Makkah dalam menyikapi datangnya akhir zaman.

Pukul 15.30 perjalanan kami lanjutkan. Terik mentari tidak lagi terasa membakar. Entah kenapa, hampir selalu saya tertinggal di belakang.

Menjelang isya, Ustad memutuskan singgah di sebuah masjid untuk menunaikan kewajiban. Dari Distrik Batu Pahat masih 6 km lagi. Atas kebaikan pengurus masjid mereka menawarkan kami untuk menginap saja di serambi masjid yang cukup besar. Tawaran tersebut tidak kami sia-siakan...hehehe...

Semalam saya tidur dengan nyenyaknya. Mungkin karena kecapean. Kemaren, hari pertama perjalanan kami kurang lebih 95 km. Saya agak keteteran. Pantat ini terasa panas.

Selesai shalat subuh, kami dijamu sarapan oleh pengurus masjid. Salah satu kebiasaan di sini adalah sedekah sarapan pagi bagi jama'ah. Pagi ini menunya lontong sayur. Rasanya lebih enak dari pada lontong sayur yang kami sarapan saat di Malaka. Sambil sarapan kami berbagi cerita dengan para jama'ah yang rata-rata sudah berumur paruh baya.

Dari pembicaraan itu ternyata banyak di antara para jama'ah adalah keturunan jawa. Tidak heran kalau mereka bisa berbahasa jawa. Salah satunya adalah imam yang memimpin shalat subuh tadi. Orang tua laki-lakinya ternyata berasal dari Jawa. Saya lupa di daerah mananya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun