Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mengapa Kesehatan Mental Mahasiswa Tingkat Akhir Perlu Dijaga?

14 Oktober 2023   20:03 Diperbarui: 18 Oktober 2023   16:41 1079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengerjakan skripsi. (Sumber: Pexels/Ketut Subiyanto via KompasTV)

Belakangan ini begitu banyak kisah mengharukan yang berasal dari kisah mahasiswa tingkat akhir. Mengutip dari beragam sumber setidaknya ada beberapa aksi bunuh diri yang dilakukan mahasiswa tingkat akhir karena masalah depresi. 

Mahasiswa asal Subang tewas karena diduga sengaja melompat dari lantai 4. Mahasiswi asal Jambi ditemukan gantung diri di kamar kos yang juga diduga mengalami masalah pribadi salah satunya terkait skripsi. Selain itu ada kisah mahasiswa asal Samarinda yang diduga depresi karena skripsinya kerap mengalami penolakan oleh dosen pembimbing. 

Saya pun merasakan sendiri bahwa begitu besar tekanan yang dialami mahasiswa tingkat akhir. Skripsi menjadi momok yang menyeramkan karena kerap membuat banyak mahasiswa mengalami depresi hingga memilih mundur. 

Mahasiswi yang Tengah Melakukan Konsultasi Bimbingan Skripsi | Sumber Zona Mahasiswa
Mahasiswi yang Tengah Melakukan Konsultasi Bimbingan Skripsi | Sumber Zona Mahasiswa

Di jurusan saya saja ada lebih dari 5 teman yang mengalami DO karena skripsi tidak ujung usai dan masa studi sudah 14 semester. Sungguh disayangkan padahal teman saya ini secara akademisi tergolong pintar karena IPK diatas 3. Namun skripsi merusak mimpi mereka lulus di kampus tercinta. 

Tekanan kian tinggi karena adanya tuntutan orang dan orang terdekat yang berharap bisa lulus cepat, biaya kuliah yang tetap harus dikeluarkan hingga tekanan dari dosen pembimbing. Tidak semua orang mampu menghadapi tekanan secara psikis ini. 

Alhasil beragam kasus seperti depresi, tindakan kriminal, mundur dari kuliah atau bunuh diri kerap terjadi. 

Kasus Pembunuhan Dengan Latar Belakang Konflik Skripsi | Sumber Kompas.com
Kasus Pembunuhan Dengan Latar Belakang Konflik Skripsi | Sumber Kompas.com

Membaca artikel di atas saja saya terasa pilu. Hubungan antara dosen pembimbing dan mahasiswa memang kerap tidak berjalan mulus. 

Dosen pembimbing mengharapkan mahasiswa bisa menuntaskan skripsi dengan baik dari sudut pandang dosen disisi lain mahasiswa berharap bisa cepat kelar dan segera wisuda. Alhasil beda pandangan inilah yang bisa membuat hubungan dosen-mahasiswa bimbingan tidak berjalan baik. 

# Menjaga Kesehatan Mental bagi Diri Mahasiswa

Mahasiswa perlu menjaga kesehatan mental dirinya selama pengerjaan skripsi. Ini penting agar jangan sampai karena tidak siap mental justru mahasiswa memilih menyerah atau melakukan tindakan yang tidak semestinya. 

Saya merasakan sendiri kesehatan mental terganggu selama jadi mahasiswa akhir. Mudah tersinggung jika ada yang menanyakan progres skripsi, pusing memikirkan SPP di semester berikutnya, mencari bahan referensi hingga memahami maksud bimbingan dosen. Saya pun memilih menghilang selama berbulan-bulan untuk bimbingan dosen. 

Ketika menyadari kesehatan mental mulai kena, saya melakukan cara khusus untuk mengurangi masalah ini. Berdiskusi dengan teman seangkatan yang mengalami hal sama serta yang sudah lulus. 

Berdiskusi dengan teman senasib bertujuan agar saling menguatkan. Saya akui peran teman dan orang sekitar sangat penting. Ucapan positif dan mau mendengarkan keluh-kesah cukup membuat hati menjadi lebih tenang. 

Berdiskusi dengan teman yang sudah lulus duluan menjadi cara saya belajar bagaimana mereka bisa menuntaskan skripsi. Bisa jadi mereka memiliki trik khusus yang bisa saya contoh. Alhasil salah satu masukan berharga agar skripsi tuntas adalah 1 hari minimal 1 halaman. 

Kegiatan Wisuda Yang Jadi Impian Mahasiswa Tingkat Akhir | Sumber 99.co
Kegiatan Wisuda Yang Jadi Impian Mahasiswa Tingkat Akhir | Sumber 99.co

Tidak usah muluk-muluk jika bisa konsisten 1 hari 1 halaman saja maka skripsi bisa kelar dalam waktu cepat. Meskipun tetap harus dilakukan konsultasi tapi setidaknya kita bisa menyelesaikan setengah perjalanan tugas akhir. 

# Peran Dosen Pembimbing Menjaga Kesehatan Mental Bimbingan

Setiap dosen memiliki karakter berbeda, ada yang keras, ada yang lembut, ada yang mengarahkan dan ada juga yang sok jual mahal. Disini peran dosen sangat besar dalam menjaga kesehatan mental mahasiswa bimbingan. 

Saya ingat seorang dosen pernah bilang, saya tidak ingin menyusahkan mahasiswa. Karena saya pun berharap tidak ingin disusahkan dalam hidup saya. 

Terkesan sederhana tapi mengena bagi saya. Terlihat beliau sebisa mungkin mengarahkan mahasiswa bahkan memberikan clue referensi yang perlu dicari. Meskipun masih ada dosen yang merasa cara ini membuat mahasiswa tidak mandiri. Namun bagi beliau, kelulusan mahasiswa bukan hanya mimpi bagi si mahasiswa namun juga keluarga dan orang sekitar. 

Dosen pembimbing perlu mempertimbangkan sisi mental bimbingannya. Diakui bahwa memang ada karakter mahasiswa yang susah diarahkan, suka kabur saat bimbingan atau mudah putus asa. Namun setidaknya dosen menempatkan diri sebagai sosok orang tua, kakak atau orang dewasa yang bijak. 

Setidaknya jangan mempersulit seperti susah untuk menyempatkan waktu bimbingan, tidak mau memberi referensi, berputar-putar dalam bimbingan dan sebagainya. 

Saya ingat sebuah video mahasiswi saat makan bersama keluarga di salah satu tempat makan. Ia menangis karena dosen pembimbing susah ditemui bahkan kerap berpindah lokasi saat dicari. Ia jadi stres karena butuh bimbingan demi kelancaran skripsi. 

Saya salut dengan dosen semasa S1 di mana para dosen memberi jadwal bimbingan khusus dan selalu standby di jam yang disepakati. Jika ada perubahan jadwal disampaikan baik personal atau informasi di ruangan si dosen. 

Jika memang dirasa ada mahasiswa yang terkesan menghilang. Tidak ada salahnya peka dan berusaha mencari tahu apakah ada kendala dengan bimbingannya. 

Saya ingat seorang dosen pernah mengirimkan pesan kepada teman saya menanyakan progres skripsi bahkan beliau mengajak si mahasiswa berdiskusi secara intens. Teman saya begitu terharu karena dosennya begitu perhatian dengan progres skripsinya. 

# Dukungan Orang Sekitar Sangat Dibutuhkan

Orang tua, sahabat atau mungkin pacar bisa jadi penyemangat tersendiri. Ketika menyadari seseorang tengah terpuruk dengan tugas akhir sebaiknya berusaha menjadi sosok pendengar dan penyemangat dibandingkan menghakimi. 

Tidak sedikit mahasiswa melakukan aksi tidak diharapkan karena merasa putus asa tidak ada sosok yang memahami kondisi dirinya. Seandainya ada sosok terdekat bisa jadi pendengar dan penyemangat pasti aksi seperti bunuh diri ataupun depresi bisa dicegah. 

Dulu teman seangkatan sengaja membuat waktu diskusi setiap minggu tujuan untuk sharing, memberi masukan bahkan menjadi pendengar terhadap keluh kesah seangkatan. Efek dari kegiatan ini begitu terasa, setidaknya kita jadi sadar bahwa banyak orang yang peduli dan mengharapkan kelancaran skripsi kita. 

Alhasil kita yang mungkin awalnya terpuruk bisa bangkit dan menyelesaikan tugas akhir sesuai harapan. Inilah peran sederhana yang kerap terabaikan. 

***

Tugas akhir masih jadi momok menakutkan bagi mahasiswa tingkat akhir. Tidak jarang skripsi justru jadi penyebab seseorang menjadi depresi, melakukan tindakan yang merugikan hingga drop out. 

Menjaga kesehatan mental sangat penting. Tentu butuh peran banyak pihak seperti dosen pembimbing, teman, keluarga hingga orang terdekat. 

Jangan sampai kita jadi cuek dan tidak peka terhadap masalah yang dihadapi orang terdekat terkait tugas akhir berujung kesedihan dan penyesalan. Yuk, jangan ragu beri semangat kepada orang terdekat yang kini berjuang menyelesaikan tugas akhir. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun