Pilihan teman saya beserta rombongan untuk wisata retret di Ubud juga didasari beragam paketan atau aktivitas yang ditawarkan oleh penyedia jasa. Mulai dari penginapan yang tenang, kelas Yoga, Meditasi, refleksi hingga pembersihan diri (melukat) di kawasan suci di Ubud.Â
Aktivitas tergolong padat dimana saat menjelang matahari terbit, peserta kerap diajak untuk bermeditasi mencari ketenangan diri dan merasakan kehangatan pagi. Kemudian peserta akan makan dan minum dengan menu sehat kemudian ada sesi yoga dan perenungan diri.
Kisah lucu diceritakan teman saya yang semula diminta menemani tamu dari Australia untuk ikut program retret. Tamu dari Australia begitu menikmati program yang diberikan karena mampu mengembalikan keseimbangan dan ketenangan diri. Ini karena tamu mengalami masa kurang menyenangkan dalam beberapa waktu silam.Â
Teman saya ini yang notabane-nya masih terlena dengan gaya hidup anak jaman sekarang justru perlu adaptasi lebih keras. Pagi sudah terlibat dalam aktivitas, lingkungan retret susah sinyal telepon dan internet, makanan berupa non daging dan minuman herbal hingga malam harus tidur di kamar yang hanya diterangi lampu teplok seperti masa lalu.Â
Ia mengaku bagi yang tengah mencari ketenangan diri, program retret sangatlah pas karena kita seakan diajak melupakan kenangan dan aktivitas toksik, fokus pada mencari tujuan hidup dan tidak lagi terlena dengan kemajuan teknologi (gadget maupun hiburan duniawi).Â
***
Ubud menjadi tujuan wisata favorit bagi wisatawan yang mencari ketenangan diri. Ini terlihat dengan semakin menjamurnya program wisata retret di Ubud. Bahkan popularitas Ubud kian populer khususnya kalangan wisatawan di negara maju.Â
Ini karena Ubud masih mempertahankan keasrian, jauh dari aktivitas hiruk pikuk serta memberikan kemudahan bagi wisatawan yang ingin memulihkan kesehatan mental dan mencari jati diri. Apakah sobat pembaca juga tertarik mencari ketenangan di Ubud?Â
Semoga Bermanfaat
--HIM--