Justru dalam kasus ini soal pilihan ganda lebih obyektif dibandingkan uraian karena jawaban yang dikunci hanya 1. Jika jawaban yang dipilih tidak sesuai maka siswa tidak akan mendapatkan nilai.Â
# Pilihan Ganda Membantu Pekerjaan Guru
Saya memiliki banyak teman berprofesi sebagai guru. Banyak yang berkeluh kesah beratnya menjadi guru khususnya yang sudah berkeluarga.Â
Bangun pagi untuk menyiapkan kebutuhan keluarga sebelum bertugas, di sekolah menghadapi beragam karakter siswa, membuat kurikulum, mengevaluasi tugas siswa, sertifikasi dan sebagainya.
Tidak jarang tugas seperti mengoreksi tugas siswa dilakukan di rumah dan diluar jam kerja. Seandainya semua ujian dilakukan dengan soal uraian dan guru ternyata bertanggungjawab terhadap beberapa mata pelajaran (seperti guru SD) dan mengajar banyak kelas maka sudah pasti mengoreksi atau menilai soal uraian akan menguras waktu dan tenaga.Â
Berbanding terbalik jika soal pilihan ganda. Saya kerap melihat guru hanya perlu melubangi kolom jawaban sebagai tanda untuk menilai jawaban siswa. Kolom berlubang sebagai tanda bawa jika terisi jawaban maka siswa menjawab benar. Jika tidak, maka jawaban siswa salah.Â
Menilai 40 soal dengan sistem ini tidak membutuhkan waktu 1 menit untuk koreksi 1 jawaban siswa. Berbanding terbalik jika soal uraian mengoreksi 10 soal saja bisa menghabiskan waktu lebih dari 3 menit. Jauh lebih efisien bagi guru untuk menilai jawaban pilihan ganda.Â
# Pilihan Ganda Melatih Ketelitian
Saya sendiri merasakan kondisi ini ketika mengerjakan soal matematika dengan pilihan ganda. Mengerjakan matematika tentu membutuhkan konsentrasi dan ketelitian.Â
Pilihan ganda menghadirkan beragam jawaban yang cenderung menjebak. Justru ini menjadi tantangan tersendiri.Â