The Nun II: Keseraman dan Kisah Menarik Seputar Gereja Katolik

Seorang anak laki-laki menyadari ada sesuatu yang aneh di ruang bawah tanah tempat dirinya menyimpan anggur yang kerap digunakan untuk misa gereja. Rasa aneh ini muncul ketika bola yang ia tendang pada ruangan gelap tiba-tiba balik kembali. 

Suasana dibangun kian tegang dengan suara khas film horor. Benar saja Valak muncul ketika sang anak bersama pastur mengecek kondisi gereja. Bahkan kehadiran Valak ini mampu membakar tubuh pastur dalam waktu sekejab. 

Kisah pembuka yang cukup menegangkan menjadi ciri khas film The Nun dan Conjuring series termasuk The Nun II. Film ini menitikberatkan pada kisah iblis yang berhasil lolos dari penghukuman dan kini berdiam dalam tubuh Maurice atau Frenchie yang diperankan Jonas Bloquet. 

Suster Irene (Taissa Farmiga) yang sebelumnya hadir di film The Nun (2018) kembali mendapatkan tugas dari Vatikan untuk menyelidiki kasus kematian yang menimpa pastor, suster, pelayan altar hingga biarawan. Kematian mereka ini dianggap ada kaitan dengan sosok iblis yang kerap mencari target di kota berbeda. 

Penolakan Suster Irene untuk terlibat pada penyelidikan ini karena masih dibayangi kejadian yang menimpa dirinya menghadapi Valak berujung percuma. Suster Irene menjadi sosok yang berhasil selamat menghadapi sosok iblis Valak karena suatu keajaiban. Gereja berharap keajaiban lain untuk kasus ini. 

Ditemani Suster Debra (Storm Reid) yang hadir sebagai sosok suster unik kerap bertindak semaunya sendiri hingga rasa ingin melihat langsung keajaiban secara langsung berhasil membuat perjalanan Suster Irene menjadi kian menarik. 

Apalagi ketika mengetahui bahwa Iblis mencari mata Santa Lucia yang diperkirakan tersimpan di sekolah berasrama di Prancis yang notabane-nya tempat Maurice atau Frenchie bekerja. 

***

Sejujurnya saya tidak sengaja menonton film ini kemarin malam. Maksud hati mengunjungi mall baru di Denpasar hanya sekedar menghilangkan rasa bosan. Saya menyempatkan diri melihat film yang tengah diputar di bioskop yang ada di mall ini. 

Melihat film The Nun II yang kebetulan jam tayang berdekatan maka tanpa pikir panjang saya pun membeli tiket menonton film ini. Apalagi saya sudah menonton Conjuring dan The Nun sebelumnya. 

Adegan Dalam Film The Nun II | Sumber IDN Times

Secara umum, film ini saya anggap memiliki kisah cerita yang bagus. Penulis cerita menempatkan ketegangan di porsi awal, tengah dan akhir sehingga membuat penonton tetap merasakan ketakutan yang sama. 

The Nun II yang mengunakan latar kehidupan gereja Katholik juga menarik perhatian saya. Apalagi ketika sepasang penonton yang duduk di samping saya mempertanyakan siapa itu Santa Lucia yang dikisahkan dalam film ini. 

Sebagai umat Katholik, saya sedikit banyak mengetahui tentang beberapa scene dalam cerita seperti ilustrasi misa ekaristi yang diceritakan pada awal cerita, kaitan antara anggur dengan darah kristus, peran pelayan altar yang ditampilkan menjadi korban Valak hingga Santa Lucia. 

Wajar sepasang kekasih ini tidak terlalu tahu detail karema mayoritas masyarakat Bali beragama Hindu. Berkaca pada rasa penasaran inilah saya tertarik berbagi informasi sedikit tentang seputar gereja Katholik yang dikisahkan pada film The Nun II.

# Santa Lucia Dalam Gereja Katholik

Umat Katholik menghormati orang beriman yang semasa hidup digunakan untuk melayani sesama dan Tuhan. Bahkan tidak jarang karena imannya ini, mereka mengalami hal buruk seperti pengucilan, pengurungan hingga dibunuh karena iman mereka. 

Santa Lucia Yang Menjadi Orang Suci Dalam Gereja Katholik | Sumber Tim NISI

Informasi kisah hidup orang beriman ini akan dikumpulkan dan diverifikasi oleh Vatikan dimana jika dianggap layak maka orang beriman laki-laki akan disebut Santo dan orang beriman wanita akan disebut Santa.

Inilah mengapa ketika dibaptis, umat Katholik akan menambahkan nama Santo/Santa di depan nama asli agar kita bisa meneladani kisah hidup orang beriman ini. 

Santa Lucia menjadi salah satu orang beriman yang dihormati dalam gereja Katholik. Menurut sumber gereja, Santa Lucia lahir di akhir abad ketiga di Syracuse, pulau Sicilia. Semasa hidup, Santa Lucia berikrar bahwa dirinya akan tetap menjadi perawan dan ingin melayani Tuhan. 

Sayangnya sang ibu awalnya mengetahui niat hati putrinya untuk mengabdi pada pelayanan Tuhan sehingga menjodohkan putrinya dengan Paschasius.  Ketika sang ibu menyadari ikrar anaknya ini, waktu seakan terlambat. Paschasius yang sakit hati karena gagal menikahi Santa Lucia melakukan niat jahat. 

Santa Lucia ditangkap karena imannya dan mengalami penyiksaan yaitu kedua matanya dicungkil hingga buta dan lehernya ditombak hingga akhirnya ia meninggal. Atas keimanan ini Santa Lucia diangkat menjadi orang suci eh gereja Katholik dan menjadi Santa Pelindung bagi orang buta. 

# Anggur dan Tubuh Kristus

Pada satu adegan disajikan bagaimana iblis merasa takut dengan darah kristus. Dalam perayaan ekaristis atau misa bagi umat Katholik akan diberikan roti dan anggur. Pemberian roti dan anggur setiap ekaristi ini sebagai peringatan saat Yesus akan mengalami masa penderitaan. 

Pada malam perjamuan terakhir, Yesus membagikan roti dan anggur dengan bersabda bahwa roti ini melambangkan daging serta anggur melambangkan darah dirinya. Inilah mengapa dalam Katholik akan menerima Hosti yang berupa roti tak beragi dan anggur. 

Jangan membayangkan roti ini layaknya roti yang dijual di toko roti dengan beragam rasa. Roti pada perayaan ekaristi akan terasa hambar dan berukuran bulat kecil. Anggur pun tidak akan sampai memabukkan karena hanya simbol semata. 

Penerima komuni pun harus sudah dibaptis dan sudah menerima komuni pertama. Jadi meskipun kita beragama Katholik namun jika belum di baptis dan belum melewati menerima pendampingan komuni pertama maka tidak diperkenankan menerima Hosti. 

# Putra-Putri Altar

Dikisahkan ada seorang putra altar yang juga merupakan putra dari kepala asrama menjadi korban kejahatan Valak. 

Putra-Putri Altar | Sumber HidupKatolik.com

Putra-Putri Altar atau kerap disebut Misdinar adalah anak-anak berusia sekolah yang membantu Imam/Pastor  pada saat Perayaan Ekaristi. Merujuk pada  situs gereja Katholik, tugas misdinar antara lain membantu Imam, mengantar persembahan, menuangkan air putih dan anggur serta membawa air cuci tangan Imam, dan menjadi panutan umat (Sumber Klik Disini). 

Tugas pelayanan ini sangat dibutuhkan. Tidak jarang akan muncul kebanggaan tersendiri pada diri anak jika ditunjuk bertugas sebagai misdinar. 

***

Film The Nun II tidak hanya menghadirkan ketegangan namun juga menyisipkan sekilas tentang gereja Katholik. Film ini cocok bagi mereka yang suka dengan tema horor serta sudah mengikuti film Conjuring dan The Nun agar kian paham alur cerita. 

Apakah sobat pembaca sudah menonton The Nun II? Jika belum, yuk segerakan menonton agar lebih update seputar film horor. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--