Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Antara Inclinator dan Daya Tarik Wisata di Bali

4 September 2023   19:02 Diperbarui: 5 September 2023   10:41 1265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inclinator Sebagai Sarana Mobilisasi Pengunjung Di Resort Mewah di Bali | Sumber Shutterstock

Baru-baru ini saya dikejutkan dengan berita terputusnya tali lift di salah satu resort di Ubud, Bali. Akibat tragedi ini dikabarkan 5 orang yang merupakan karyawan resort meninggal dunia. Usia karyawan yang menjadi korban terbilang muda bahkan ada yang sudah merencanakan pernikahan dalam waktu dekat. 

Inclinator atau yang kerap disebut lift penumpang memang mulai banyak dimanfaatkan oleh pengelola hospitality seperti hotel, resort, beach club, ataupun obyek wisata di Bali. Inclinator sendiri merupakan transportasi yang didesain menyerupai lift di daerah ketinggian yang terjal seperti di tebing. 

Tidak dipungkiri penggunaan inclinator tidak hanya menjadi sarana mobilitas pengunjung namun juga sebagai daya tarik tersendiri. Karma Kandara sebuah resort Bintang 5 yang terletak di Ungasan menjadi salah satu pelopor penggunaan Inclinator di Bali. 

Inclinator Sebagai Sarana Mobilisasi Pengunjung Di Resort Mewah di Bali | Sumber Shutterstock
Inclinator Sebagai Sarana Mobilisasi Pengunjung Di Resort Mewah di Bali | Sumber Shutterstock

Bahkan banyak wisatawan nusantara maupun asing sengaja ke resort ini hanya untuk menikmati pantai privat yang hanya bisa diakses dengan inclinator milik resort. 

Saya pun pernah berkesempatan mencoba inclinator di salah satu resort Bintang 5 di daerah Jimbaran. Resort ini sangat eksklusif, luas, dan memiliki beragam fasilitas lengkap. Lokasinya yang berada di atas tebing membuat pengunjung akan betah menginap atau menikmati hari dengan pemandangan laut luas. 

Salah satu nilai jual di resort ini, wisatawan yang menginap di resort memiliki akses bersantai di pantai yang terletak di bawah tebing dengan inclinator milik resort. 

Karena ini merupakan area privat maka hanya pengunjung yang menginap dan karyawan saja yang bisa mengakses ini. Ini karena petugas akan menanyakan nomor kamar dan identitas bagi pengunjung yang ingin menggunakan fasilitas ini. 

Beruntung saya saat itu ada semacam pengecekan barang di resort tersebut dan salah satu titik pengecekan barang ada di resto yang berada di tepi pantai. Alhasil bersama dengan karyawan resort, saya bisa merasakan sendiri sensasi menggunakan inclinator. 

Jujur ada rasa takjub dan was-was. Bayangkan inclinator berupa kotak kecil yang muat maksimal 5 orang dengan dinding setinggi dada orang dewasa. Kita bisa melihat langsung rel lift yang berbentuk miring bahkan di resort yang saya kunjungi jalur inclinator bergerak vertikal barulah melengkung . 

Akan ada petugas yang standby di dalam inclinator bertugas untuk mengantarkan untuk naik atau turun. Segera saya mengambil gawai dan mendokumentasikan pengalaman ini walau ada rasa deg-degan khawatir inclinator kelebihan beban, tali putus atau macet di tengah jalan. 

Rel Inclinator Di Salah Satu Resort Mewah Di Bali | Sumber @eat_sleep_travel_dive via Situs Backpacker Indonesia
Rel Inclinator Di Salah Satu Resort Mewah Di Bali | Sumber @eat_sleep_travel_dive via Situs Backpacker Indonesia

Sebagai orang awam, saya pun sempat berpikir dalam hati, apakah inclinator ini aman bagi penumpang? 

Saat itu saya cukup yakin aman karena merasa pengelola pasti membangun fasilitas ini dengan cermat dan ada pengujian. 

Ironis terputusnya tali inclinator di salah satu resort terkenal di Ubud seakan mematahkan keyakinan saya bahwa inclinator dirancang dengan tingkat keamanan tinggi. Meskipun tragedi semacam ini dalam persentase kecil tapi setidaknya bisa jadi bahan evaluasi bersama. 

Apa yang membuat pemanfaatan inclinator menjadi daya tarik tersendiri di Bali? 

# Meningkatkan Prestise Resort/Beach Club

Pembangunan inclinator menghabiskan dana bukan lagi jutaan namun bisa milyaran rupiah. Tentu dana ini tergolong besar hanya untuk sarana penunjang. Tentu tidak semua manajemen pariwisata mampu menyiapkan sarana ini. 


Alhasil resort, hotel, beach club dengan dana besar lah yang mampu membangun fasilitas ini. Tentu juga mempertimbangkan lokasi hotel/resort/beach club di mana inclinator lebih cocok digunakan untuk medan yang terjal dan susah diakses kendaraan. 

Kini hadirnya inclinator di beberapa tempat di Bali juga meningkatkan prestise pengelola. Umumnya hotel/resort yang menggunakan inclinator memiliki standar layanan bintang 4 hingga 5. 

Tentu menikmati fasilitas ini tidak bisa dikatakan murah. Contoh beberapa harga kamar resort mewah yang memiliki fasilitas inclinator seperti Ayana Resort termurah di angka 4 jutaan/malam, Karma Kandara harga per kamar di atas 10 juta/malam, Ayuterra Ubud termurah di 3 jutaan/malam.

Harga menginap di angka jutaan per malam hanya bisa dinikmati oleh mereka dari kalangan menengah, menengah ke atas. Bagi kalangan ini, fasilitas mewah akan memberikan pengalaman berbeda di Bali. 

# Menyiasati Aset Tanah

Sudah bukan rahasia umum jika harga tanah di Bali semakin mahal tiap tahunnya. Bahkan semakin berada di lokasi strategis/tempat populer maka harga menjadi berlipat-lipat. 

Umumnya pengelola hotel/resort/beach club memanfaatkan sewa lahan dalam jangka waktu tertentu. Strategi ini terkait manajemen aset dan pengelolaan keuangan. 

Cara lainnya manajemen sengaja memilih lokasi dengan akses terbatas namun menawarkan pemandangan yang menjual. Bayangkan tempat di atas bukit dengan tebing terjal atau tanah bertingkat justru diminati. Biasanya harga tanah di lokasi ini lebih murah. 

Alasan utama karena penyewa harus melakukan usaha ekstra mengelola lahan mulai membuat akses jalan, membangun fondasi agar kokoh, hingga menyediakan fasilitas pendukung. 

Inclinator menjadi pilihan karena mampu memanfaatkan lahan yang awalnya kurang strategis menjadi strategis. Saya sempat melihat salah satu resort di mana lobby berada di pinggir jalan dan kamar berada di posisi bawah sehingga harus menggunakan inclinator. 

Justru karena kondisi ini pengelola bisa menekan budget sewa tanah di Bali bahkan wisatawan menyukai lokasi terpencil karena tenang dan dekat dengan alam. 

Terlepas dari daya tarik inclinator yang mampu menarik wisatawan disisi lain perlu ada jaminan kepada pengunjung. Terlebih adanya kasus tali inclinator putus yang menyebabkan hilangnya nyawa penumpang yang tak lain karyawan di resort tersebut. 

Sebaiknya pengelola perlu memikirkan risiko-risiko yang mungkin terjadi sehingga ada antisipasi yang bisa dilakukan. Contoh kegiatan terjun payung. Risiko parasut tidak terbuka atau tali parasut melilit sehingga parasut tidak berfungsi maksimal tentu akan mengancam nyawa pengguna. 

Namun pengguna sudah mengantisipasi dengan menyiapkan parasut cadangan yang digunakan dalam kondisi emergency. Lift penumpang konvensional pun kini sudah banyak dilengkapi penyimpan daya listrik. 

Tujuan ketika terjadi listrik padam secara tiba-tiba masih ada daya listrik cadangan untuk mengantar penumpang ke lantai terdekat. 

Inclinator pun haruslah seperti itu agar jikalau terjadi kejadian tali putus tiba-tiba ada alat lain yang bisa diandalkan. Jangan sampai hadirnya inclinator yang awalnya menjadi daya tarik wisata di Bali justru menjadi transportasi yang mengancam jiwa. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun