Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Seni Artikel Utama

Tari Barong Bangkung, Tidak Hanya Sakral Namun Juga Menghibur di Bali

3 Agustus 2023   14:36 Diperbarui: 6 Agustus 2023   10:03 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelompok Anak yang Membawakan Barong Bangkung | Sumber Tribun Bali

Galungan 2023 yang jatuh pada setiap hari Rabu, wuku Dungulan pada Kalendar Bali kerap dirayakan 2 kali dalam setahun. Kali ini Galungan jatuh pada kemarin Rabu, 02 Agustus 2023.


Ada yang spesial dari perayaan Galungan tahun ini. Sore hari ketika saya sengaja menyempatkan diri keliling desa saat Galungan, saya melihat segerombolan anak usia sekitar 9-15 tahun membawa alat musik seperti gong yang dipikul, gamelan dan tetamburan (alat musik tradisional). 

Pandangan saya tertuju pada makhluk semacam barong yang mirip singa namun berwajah hewan babi yang digerakkan sekitar 2 orang di dalam atribut barong. Sekilas mirip Barongsai yang dipentaskan saat Imlek. 

Saya yang tengah berkeliling desa menemukan atraksi sama di desa lainnya. Artinya atraksi ini memiliki makna tersendiri khususnya di Hari Raya Galungan. 

Saya dulu selepas SMA dan melanjutkan kuliah hingga kerja lebih banyak menghabiskan waktu di Pulau Jawa. Pulang ke Bali jika ada acara khusus atau saat Natal saja. Sehingga jarang menonton langsung atraksi Barong Bangkung. 

Patut diakui Bali memiliki keragaman budaya khas yang berkaitan dengan tradisi atau kepercayaan masyarakat Hindu. Barong Bangkung menjadi salah satu kesenian yang tetap terjaga secara turun temurun. 

Atraksi Barong Bangkung Di Bali | Sumber Times Indonesia
Atraksi Barong Bangkung Di Bali | Sumber Times Indonesia

Makna Atraksi Barong Bangkung di Bali

Jika pembaca pernah membaca atau menonton kisah Calon Arang yang dikisahkan sempat menghantui masyarakat di Kerajaan Kediri dimasa pemerintahan Raja Airlangga. 

Kisah yang melekat di mana Calon Arang berhasil menyebarkan wabah yang merusak hasil pertanian bahkan menyebabkan penyakit misterius yang membuat warga di Desa Girah banyak meninggal. 

Diceritakan teror dari Calon Arang ini dikarenakan kemarahan dirinya kepada warga di desanya yang mengucilkan dirinya bahkan membuat putri kesayangannya, Dyah Ayu Ratna Manggali tidak kunjung mendapat pasangan. Kesaktian Calon Arang dianggap susah untuk ditaklukkan. 

Mpu Baradah ditunjuk oleh Airlangga untuk menyelesaikan teror ini. Setelah mengetahui kelemahan serta mendapatkan kitab pusaka milik Calon Arang akhirnya duel kesaktian pun terjadi.

Calon Arang berubah wujud menjadi sosok Rangda yaitu sosok menyeramkan dengan taring panjang dimana hadirnya Calon Arang dianggap sebagai sosok antagonis. Calon Arang mendapatkan kesaktian dari Dewi Durga yang merupakan istri dari Dewa Siwa. 

Disisi lain Mpu Baradah berubah wujud menjadi sosok Barong yang sekilas mirip Singa. Barong dianggap sebagai representasj dari Banas Pati Raja atau raja dari makhluk ghaib dan ditempatkan sebagai sosok Protagonis. Pertarungan dua makhluk ini ternyata dimenangkan oleh Barong. 

Kemenangan Dharma (Kebaikan) melawan Adharma (Kejahatan) ini sejalan dengan Hari Raya Galungan. Tidak heran jika atraksi Barong Bangkung ditampilkan saat Galungan sebagai bentuk kemenangan sekaligus untuk menetralisir hal jahat di sekitar manusia. 

Namun ada sedikit pembeda jika Barong dalam tarian Calon Arang memiliki topeng wajah mirip singa sedangkan pada Barong Bangkung menggunakan topeng yang mirip wajah Babi Betina (Bangkung dalam istilah Bali). 

Penampakan Barong Bangkung Yang Kerap Ditampilkan Di Beragam Kegiatan Di Bali | Sumber Situs Etnis-Warga Identitas Bangsa
Penampakan Barong Bangkung Yang Kerap Ditampilkan Di Beragam Kegiatan Di Bali | Sumber Situs Etnis-Warga Identitas Bangsa

Jika Barong pada Calon Arang dimainkan oleh pemain dewasa, untuk Barong Bangkung kerap dimainkan oleh anak remaja. Ini karena ukuran Barong Bangkung relatif kecil. Atraksi ini kerap dibawakan oleh remaja ataupun karang taruna saat hari-hari tertentu seperti Galungan. 

Remaja akan menggunakan kain berwarna gelap, menggunakan udeng dan juga kaos atau seragam identitas khusus seperti nama kelompok remaja atau desa. Mereka akan atraksi berkeliling desa dengan memasuki tiap rumah. Tujuan utama yaitu untuk menetralisir pengaruh buruh di sekitar tempat tinggal. 

Bagi masyarakat Hindu percaya bahwa dunia ini terdiri dari 2 dunia yaitu Sekala (dunia yang tampak dan terdiri dari makhluk hidup) serta Niskala (dunia tak kasat mata yang dihuni makhluk gaib). Kedua dunia ini hidup berdampingan. 

Ada kalanya terjadi pergesekan di antara 2 dunia ini sehingga kerap menimbulkan ketidakharmonisan atau kejadian yang susah diterima akal sehat. Untuk itu diperlukan cara penetralisir yaitu dengan membawakan atraksi Barong Bangkung yang menjadi representasi Raja Banaspati atau Raja Makhluk Gaib agar hal negatif bisa dihilangkan. 

# Barong Bangkung sebagai Hiburan Masyarakat

Saya akui atraksi Barong Bangkung pun membawa sisi hiburan tersendiri. Suara musik yang khas, dibawakan oleh remaja serta atraksi Barong Bangkung yang unik menjadi daya tarik tersendiri. 

Saya personal suka melihat atraksi ini ketika tampil keliling desa meskipun ada anak kecil yang terlihat takut. Wajar topeng Barong Bangkung yang terlihat seram bagi anak kecil ditambah tingkah pemain yang usil kadang menjahili penonton lah yang membuat anak menjadi takut atau trauma. 

Mengingat rata-rata desa memiliki atribut Barong Bangkung maka seiring waktu banyak kegiatan lomba yang bertemakan Barong Bangkung. Beberapa kali saya melihat Baliho tentang lomba Barong Bangkung antar desa. 

Secara tidak langsung ini menjadi cara agar tradisi ini tetap terpelihara secara turun temurun serta menjadi aktivitas positif di kalangan remaja Bali. Ketika ikut lomba mala remaja akan mewakili desa atau kelompok remaja tertentu. Menunjukkan keterampilan diri sebagai pembawa atraksi Barong Bangkung terbaik. 

Hadiah yang diperebutkan pun tidak main-main hingga jutaan atau bahkan puluhan juta tergantung tingkat wilayah atau sponsor acara.

***

Atraksi Barong Bangkung menjadi bentuk seni dan budaya yang tetap lestari hingga saat ini di Bali. Saya melihat Barong Bangkung terinspirasi dengan kisah duel Barong melawan Calon Arang dan berhasil mengalahkan Calon Arang sebagai sosok jahat.

Galungan sebagai Hari Raya Dharma menang melawan Adharma semakin memperkuat akan kehadiran atraksi Barong Bangkung. Tentu saja Atraksi Barong Bangkung tidak hanya kental akan sisi sakral namun juga tetap memiliki sisi hiburan bagi masyarakat Bali ataupun wisatawan. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun