Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Atraksi Layang-layang, dari Sekedar Hobi Menjadi Daya Tarik Wisata di Bali

23 Juli 2023   21:22 Diperbarui: 23 Juli 2023   22:28 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Layang-Layangan Yang Menghiasi Langit Bali | Sumber Situs Kintamani.id

Puluhan layang-layang menghiasi langit Bali. Mulai dari ukuran kecil hingga berukuran super besar. Dengan desain layang-layang konvensional hingga memiliki bentuk unik seperti burung, naga, perahu dan sebagainya. 

Bagi masyarakat Bali, menerbangkan layang-layang telah menjadi aktivitas yang sudah ada sejak lama bahkan tetap lestari di jaman saat ini. Saya teringat semasa kecil pernah ikut paman saya bermain layang-layang ketika pulang sekolah. 

Berpanas-panas ria membawa layang-layang dengan tali senar panjang yang digulung pada botol minuman atau kayu. Mencari lokasi terbaik seperti di pinggir sawah atau lapangan luas. Saat itu saya kerap diminta memegang layang-layang sesuai arah mata angin. Ketika aba-aba harus dilepas maka paman saya akan mencoba menerbangkan layang-layang tersebut. 

Kadang baru terbang belum tinggi, angin tidak berhembus keras sehingga layang-layang pun terjatuh kembali ke tanah. Kembali lagi saya membantu memegang layang-layang hingga kemudian berhasil terbang tinggi. 

Ada keseruan melihat layangan bisa terbang seakan menyentuh awan. Berliuk-liuk seperti tengah menari di langit. Semakin seru jika ada pertarungan antar pemain untuk menjatuhkan layang-layang milik lawan. Persaingan sengit yang berujung putusnya salah satu layangan. 

Melihat layangan putus seakan menciptakan kebahagiaan sendiri seakan bangga jadi pemenang dalam pertarungan tersebut. Tidak jarang saya dan anak-anak lain berlari mengejar layangan putus berharap bisa mendapatkan layangan tersebut.

Keseruan lainnya ketika paman dan teman-temannya membuat layangan sendiri. Memotong bilah bambu, mengukur, mengikat dan memasangkan plastik/kertas. Selain tidak perlu membeli, hasil layangan pun kerap dijual kepada orang lain. Lumayan bisa menambah uang jajan saat itu.

Disaat daerah lain sudah susah melihat anak-anak bermain layang-layang, di Bali justru masih mudah melihat layang-layang yang menghiasi langit. Ada beberapa alasan yang mendukung hal ini. 

#Masih Banyak Lokasi Pas Untuk Bermain Layang-Layang

Jika di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bekasi, Semarang sudah didominasi oleh bangunan tinggi dan megah. Sawah atau lapangan kosong sudah susah ditemukan. Selain itu banyaknya tiang listrik hingga perubahan hobi membuat masyarakat di kota besar enggan lagi bermain layang-layang. 

Di Bali, masih banyak terdapat lahan kosong dan bangunan tinggi pun tidak terlalu banyak. Pantai pun mudah ditemukan di Bali yang menjadi tempat favorit untuk bermain layang-layang. 

Kondisi ini memberi keuntungan karena kita tidak terlalu khawatir aktivitas bermain layang-layang mengganggu kenyamanan lingkungan atau tersangkut di tiang listrik. 

Apalagi anak-anak yang tinggal di desa atau kota kecil, bermain layang-layang menjadi aktivitas menyenangkan sepulang sekolah. Mengingat masyarakat di desa masih belum kecanduan dengan gadget dan teknologi sehingga waktu senggang banyak digunakan untuk bermain bersama teman sebaya. 

# Penjual Layang-Layang Mudah Ditemukan

Jika dulu anak-anak bisa membuat layangan sendiri sehingga bisa berhemat sekaligus melatih kreativitas. Seandainya tidak bisa membuat dan tidak ada waktu maka cukup membeli ke penjual layang-layang. 

Selama saya tinggal di Jakarta, Bogor dan Malang. Nyaris susah menemukan penjual layang-layang ditambah anak-anak jaman sekarang enggan membuat layangan sendiri sehingga layangan seakan menjadi langka. 

Berbeda dengan di Bali, jika mengunjungi daerah di Kuta, Sanur, Kapal, atau Ubud sangat banyak ditemukan penjual layang-layang. Mulai layangan konvensional hingga yang unik. Bahkan tidak sedikit pelaku usaha yang hanya menjual layang-layangan beragam bentuk. 

Bisnis Layangan Di Bali | Sumber Bisnis Bali
Bisnis Layangan Di Bali | Sumber Bisnis Bali

Saya kerap melihat layangan berbentuk burung elang,burung hantu, naga, hantu kuntilanak, capung, kupu-kupu, hingga motif makhluk mitos. Harga mulai 10 ribu hingga ratusan ribu. Bahkan jika ingin desain unik pun bisa dipesan dan biasanya berukuran besar dengan harga jutaan rupiah tergantung desain, motif dan tingkat kesulitan. 

Pembeli pun bukan hanya warga lokal, saya kerap melihat wisatawan nusantara hingga asing membeli layang-layangan ini. Ada yang dijadikan koleksi karena suka dengan bentuk layangan atau memang ingin bermain layang-layang selama di Bali. 

Tingginya permintaan ini membuat pembuat dan penjual menjamur di Bali. Terbukti jumlah penjual layang-layang di Bali sangat banyak dan tetap eksis di jaman saat ini. 

# Banyak Terdapat Event Penunjang

Beberapa kegiatan yang berkaitan dengan layang-layang banyak terselenggara di Bali baik yang diadakan oleh komunitas hobi, swasta, desa hingga pemerintah daerah. Sebut saja Bali International Kite Festival yang diadakan beberapa saat lalu, Gianyar Layang-Layang Festival, Festival Layang-Layang Pelangi Badung dan sebagainya. 

Bulan Juni-Agustus dianggap sebagai waktu terbaik untuk bermain layang-layang karena faktor cuaca dan arah angin. Festival layang-layang biasanya diadakan di pantai ataupun lapangan luas. 

Kegiatan layang-layang di Bali sudah dikenal luas oleh masyarakat. Tidak heran ketika ada festival, banyak peserta dari luar Bali bahkan WNA yang ikut memeriahkan. Adanya beragam acara terkait layang-layang ikut berkontribusi pelestarian permainan layang-layangan di Bali. 

Event ini pun kerap dilombakan dalam berbagai kategori. Mengingat ada banyak layang-layangan berukuran besar, biasanya dibutuhkan kerjasama team. Bahkan untuk menerbangkan layangan berukuran di atas 5 meter bisa melibatkan lebih dari 10 orang untuk bisa menerbangkan layangan tersebut. 

# Pesona Wisata Unik di Bali

Beragam event ini ibarat magnet tersendiri. Bayangkan kita bisa melihat puluhan atau bahkan ratusan layang-layang menghiasi Bali. Bentuk yang unik hingga warna-warni layangan membuat kita sebagai penonton merasa terhibur dan takjub. 

Keindahan Atraksi Layangan Yang Menarik Wisatawan di Bali | Sumber Nusa Bali
Keindahan Atraksi Layangan Yang Menarik Wisatawan di Bali | Sumber Nusa Bali

Kegiatan Festival Layang-Layang di Pantai Sanur pada 2022 lalu diinformasikan berhasil diikuti 1100 pemain layang-layang dalam 2 hari kegiatan. Ini belum termasuk penonton yang jumlahnya bisa berkali-kali lipat. 

Acara ini pun cukup intens dipromosikan oleh pemerintah daerah untuk menarik wisatawan. Ini karena wisatawan suka dengan atraksi yang khas dan berbeda. Belum tentu wisatawan asing seperti dari Eropa pernah menemukan atraksi layang-layang di negaranya. 

***

Atraksi layang-layang dulunya hanyalah sebatas hobi atau kegiatan pengisi waktu luang di kalangan masyarakat Bali. Namun seiring waktu permainan ini sudah menjadi bagian dari tradisi dan daya tarik wisata. 

Kita sebagai penonton akan dibuat kagum dengan kreativitas pembuat layang-layang. Kegiatan yang mungkin sudah susah ditemukan di daerah lain. Apakah sobat Kompasiana tertarik menonton festival layang-layang di Bali? 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun