# Jangan Jadikan Tabungan Anak Sebagai Simpanan Utama
Secara tidak langsung adanya tabungan sekolah membuat anak belajar mengatur keuangan, menyimpan uang dan mungkin menyisihkan uang untuk ditabung.Â
Uniknya tidak sedikit orang tua justru memanfaatkan tabungan siswa sebagai simpanan utama untuk masa depan anak. Terlihat dari nilai tabungan anak yang menyentuh jutaan atau puluhan juta.Â
Pertimbangan orang tua sekalian menyiapkan dana anak dikemudian hari dan ribet untuk buka tabungan khusus di bank. Beragam resiko muncul seperti kasus yang menimpa salah satu SD di Pangandaran. Selain itu resiko uang ternyata digunakan anak juga kerap terjadi.Â
Untuk kasus ini saya lebih menyarankan tabungan anak hanya sebagai pendamping. Artinya tabungan hanya untuk melatih anak untuk menabung. Nominal tabungan tidak terlalu besar cukup 1.000 - 10 ribu setiap nabung.Â
Tabungan utama tetap memanfaatkan lembaga perbankan. Apalagi saat ini banyak bank daerah atau koperasi yang menyediakan sistem tabungan keliling.Â
Ini lebih aman karena seandainya ada penyalahgunaan uang tabungan siswa oleh oknum guru atau komite sekolah. Nominal kerugian tidak bikin terlalu meringis.Â
# Pengelolaan Uang Tabungan Siswa Harus Terkontrol
Saya akui tabungan siswa di sekolah banyak dikelola oleh pihak koperasi sekolah yang juga dikelola oleh guru/komite. Ibarat koperasi simpan pinjam, kerap ada guru atau komite yang membutuhkan dana sehingga kerap meminjam dengan penerapan suku bunga yang ringan di koperasi sekolah.Â