Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Dilema Antara Daging Kurban dan Penyakit Para Orang Tua

30 Juni 2023   18:43 Diperbarui: 30 Juni 2023   18:49 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil Olahan Daging Sapi | Sumber Tribun Jateng

Apa hubungan daging kurban dengan penyakit yang diidap kalangan orang tua? 

Kandungan Gizi Dalam Daging Kurban | Sumber Kumparan
Kandungan Gizi Dalam Daging Kurban | Sumber Kumparan

Jika melihat gambar di atas daging domba memiliki kandungan kolori tertinggi yaitu sebesar 292 (kcal) disusul sapi sebesar 250 (kcal), kambing sebesar 143 (kcal) dan paling kecil adalah daging kerbau sebesar 79 (kcal). 

Pada kandungan kolesterol daging domba masih tertinggi sebesar 96 (mg) disusul sapi sebesar 90 (mg), kambing sebesar 75 (ml) dan kerbau sebesar 61(ml). Kandungan kolesterol inilah yang kerap menjadi sumber penyakit jika dikonsumsi berlebihan. 

Padahal Daging Domba, Sapi dan Kambing menjadi daging yang paling digemari masyarakat Indonesia. Ini karena daging ini banyak diolah menjadi rendang, gulai, sate, barbeque dan olahan nusantara lainnya. 

Hasil Olahan Daging Sapi | Sumber Tribun Jateng
Hasil Olahan Daging Sapi | Sumber Tribun Jateng

Daging masih menjadi sumber protein hewani yang istimewa. Harganya yang mahal membuat masyarakat tidak bisa mengkonsumsi setiap saat. Bahkan ada banyak keluarga yang hanya bisa mengkonsumsi daging dari hasil kurban Idul Adha. 

Faktor khusus mengapa justru paska lebaran kurban, ada rasa kekhawatiran meningkatnya gangguan kesehatan pada orang tua.

Pertama, konsumsi yang berlebihan. Sudah manusiawi jika kita kerap lapar mata jika melihat beragam masakan tersaji di depan mata. Saya pun masuk kategori ini seakan ingin mencicipi semua menu dalam porsi besar. 

Sudah bisa dibayangkan semakin banyak daging yang masuk dibutuh maka akan meningkatkan kandungan kolesterol dan lemak dalam tubuh.

Kedua, minim aktivitas. Sudah makan porsi besar, perut kenyang, suasana libur membuat kita malas gerak. Bahkan tidur menjadi aktivitas menyenangkan setelah perut kenyang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun