Keberhasilan Bapak Joko Widodo sebagai pemenang dalam Pilpres 2014 dan 2019 lalu tidak terlepas dari perjalanan karir beliau sebagai kepala daerah.Â
Kita tahu Pak Jokowi pernah menjabat sebagai Wali Kota Surakarta selama 2 periode yaitu Pilwali Surakarta 2005 dan 2010. Tidak hanya itu beliau juga berhasil menjadi Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub 2012.
Tidak hanya Jokowi, ada banyak pemimpin negara yang juga memiliki kiprah sebagai kepala daerah sebelumnya. Sebut saja Franklin D. Roosevelt, Presiden Amerika Serikat ke-32 (1933--1945) yang pernah menjabat sebagai Gubernur New York; Jacques Chirac, Presiden Prancis ke-22 (1995-2007) yang pernah menjabat sebagai Walikota Paris; Fernando Collor de Mello, Presiden Brasil ke-32 (1990-1992) yang pernah sebagai Gubernur Alagoas; George W. Bush, Presiden Amerika Serikat ke-43 (2001--2009) yang pernah menjabat Gubernur Texas dan masih banyak lainnya (Sumber klik disini).Â
Kini menjelang Pilpres RI 2024, muncul beberapa kandidat capres dan cawapres yang disinyalir maju dari kalangan pemimpin daerah. Bahkan tidak sedikit menjadi kandidat kuat untuk menarik pendukung kelas.Â
Ganjar Pranowo yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah sudah dinyatakan sebagai kandidat capres dari PDIP. Ada pula Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat hingga Sandiaga Uno yang sempat merasakan bangku Wakil DKI Jakarta mendampingi Anies Baswedan juga semarak difavoritkan untuk maju pada Pilpres 2024.
Sejujurnya jika kandidat ini benar maju sebagai capres ataupun cawapres akan membuat suasana Pilpres 2024 kian menarik. Ada alasan kuat mengapa hal ini bisa terjadi.Â
# Menakar Kekuatan Politik di Pulau Jawa
Tanpa mengurangi rasa kagum pada pemimpin daerah di luar Jawa namun saat ini hadirnya sosok pemimpin daerah dari Pulau Jawa mulai dari DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah sangat kuat menghiasi bakal calon favorit pada Pilpres 2024.
Tidak dipungkiri Pulau Jawa masih menjadi barometer pembangunan sosial ekonomi di Indonesia. Mulai dari infrastruktur, pendidikan, pekerjaan, akses informasi di Pulau Jawa masih unggul dibandingkan wilayah lain.Â
Hingga saat ini Presiden RI dari pertama hingga pertama hingga ketujuh mayoritas memiliki garis keturunan Jawa. BJ Habibie pun meski berasal dari Parepare Sulawesi Selatan juga masih memiliki darah keturunan Jawa dari sang Ibu.Â
Berdasarkan penilaian dari Kementerian PPN/Bappenas terhadap seluruh provinsi di Indonesia maka diberikan apresiasi Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2022. Dari 10 besar diketahui 4 provinsi berasal dari Pulau Sumatera, 4 provinsi dari Pulau Jawa, dan 2 provinsi dari Pulau Sulawesi.Â
Hal menarik bahwa 4 dari 6 provinsi di Pulau Jawa masuk 10 besar Provinsi Terbaik 2022 menurus Kementerian PPN/Bappenas. Kita tidak menutup mata bahwa Provinsi di Pulau Jawa dianggap baik dari sisi infrastruktur, ekonomi dan sebagainya.Â
# Sudah Memiliki Dukungan Masyarakat Besar
Sebagai kepala daerah pasti melewati pilkada dan keluar sebagai juara. Artinya banyak pendukung di wilayah mendukung dirinya sebagai pemimpin. Di sini menunjukan bahwa Kepala Daerah sudah punya pendukung dan dikenal oleh masyarakat di wilayahnya.Â
Saat Jokowi sebagai Wali Kota Surakarta selama 2 periode, namanya sangat populer di Surakarta serta Jawa Tengah. Ketika dirinya menang sebagai Pilgub DKI Jakarta 2010 pun dirinya juga sudah punya pendukung kuat. Ini menjadi modal besar saat dirinya maju pada Pilpres 2014.
Bila melihat data ini, semua provinsi di Pulau Jawa masuk sebagai provinsi dengan populasi terbanyak. Jawa Barat menjadi teratas, disusul Jawa Timur, Jawa Tengah sebagai 3 besar.Â
Anies Baswedan, Ridwan Kamil maupun Ganjar Pranowo setidaknya sudah mengantongi jumlah pendukung yang besar. Setidaknya pendukung mereka saat pilgub masih loyal maka jadi senjata untuk meningkatkan elektabilitas secara nasional.Â
# Citra Politik yang Sudah Terbangun
Saya melihat ketika wilayah atau daerah di Pulau Jawa akan melakukan pilkada maka banyak media yang menyoroti mulai siapa bakal calon, bagaimana manuver politik yang digunakan, siapa partai politik pengusung, proses pemilihan hingga pelantikan.
Pemberitaan dari A hingga Z membuat sosok khususnya pemenang Pilkada akan banyak terekspos media massa maupun elektronik. Wajar meskipun suasana politik terjadi di salah satu wilayah di Pulau Jawa namun diamati oleh masyarakat Indonesia.Â
Contoh saat Pilgub DKI Jakarta 2017 yang menyisakan 2 kandidat kuat yaitu Anies-Baswedan-Sandiaga Uno versus Basuki Tjahja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Panasnya suasana politik di DKI Jakarta saat itu seakan dirasakan masyarakat di luar DKI Jakarta.Â
Saya ingat saat itu saya masih tinggal di Jawa Timur. Orang-orang disekitar saya sudah terbagi menjadi 2 kubu pendukung. Keluarga saya di Bali pun terbagi menjadi 2 kubu. Padahal kami ini bukan warga Jakarta tapi begitu antusias melihat proses Pilkada DKI Jakarta 2017.
Kini hadirnya bakal calon (balon) capres/cawapres dari dengan latar pemimpin DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah juga menghiasi topik pembicaraan masyarakat. Mulai ada yang membandingkan kinerja, hasil pembangunan, infrastruktur yang dibangun, program yang berhasil dan tidak berhasil hingga urusan personal kandidat pun ikut dibahas.Â
Ini karena balon dari kalangan pemimpin daerah sudah memiliki citra politik yang kuat. Apalagi beberapa diantaranya sudah berkiprah di panggung politik dalam waktu lama. Citra semakin kuat didukung banyaknya media massa dan elektronik yang membahas si kandidat ini.Â
***
Hadirnya bakal calon (balon) capres/cawapres RI 2024 dari kalangan pemimpin daerah membuat masyarakat menjagokan kandidat masing-masing. Ini karena kalangan dari pemimpin daerah sudah memiliki pendukung kuat saat maju pilkada hingga gencarnya publikasi melalui beragam media.Â
Patut diakui kondisi ini membuat bakal calon (balon) capres/cawapres sangat mudah menarik perhatian masyarakat Indonesia. Saya semakin tidak sabar menunggu kejutan lain pads Pilpres 2024. Siapapun yang maju bisa memberikan harapan positif bagi kemajuan Indonesia.Â
Semoga Bermanfaat
--HIM--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H