Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Berawal Membakar Sampah Membawa Perkara Besar

24 Juni 2023   12:30 Diperbarui: 24 Juni 2023   12:33 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktivitas Membakar Sampah | Sumber Grid.id

Permasalahan sampah menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi pemerintah melalui dinas kebersihan namun juga kita sebagai bagian dari masyarakat. Umumnya kita pun menjadi penghasil sampah rumah tangga yang berkontribusi terhadap isu lingkungan saat ini. 

Masalah yang kerap muncul ada masyarakat yang bingung harus dikemanakan sampah rumah tangga. Dibuang ke sungai akan membuat sungai tercemar atau bahkan berpotensi menyebabkan banjir, dibuang sembarangan akan menyebabkan bau busik menyengat dan jika dibuang di tempat sampah yang sudah disediakan justru petugas pengangkut sampah jarang untuk mengambil. 

Saya pernah merasakan sendiri ketika petugas pengangkut sampah tidak datang selama berhari-hari. Tumpukan sampah terjadi di titik lokasi perumahan. Selain tidak enak dipandang juga menghasilkan bau busuk yang menggangu kenyamanan. 

Alhasil demi mempercepat penguraian sampah, tidak sedikit memilih alternatif membakar sampah secara mandiri. Cukup mengumpulkan sampah, dibakar di area kosong atau area khusus dan sampah pun bisa musnah seketika. 

Ironisnya perkara membakar sampah tidak semudah itu. Nyatanya membakar sampah mandiri justru menciptakan masalah baru seperti asap yang mengganggu serta kerusakan tanah karena menjadi tempat pembakaran. 

Sebuah keluarga terdengar ribut dengan tetangga. Ibu dari keluarga ini membawa baskom berisi air dan digunakan memadam api di tumpukan sampah yang terbakar. Si tetangga tidak terima sehingga keributan pun terjadi yang akhirnya menjadi tontonan warga sekitar. 

Keluhan Aktivitas Membakar Sampah Yang Dilakukan Tetangga | Sumber Suara.com
Keluhan Aktivitas Membakar Sampah Yang Dilakukan Tetangga | Sumber Suara.com

Ada banyak keluhan muncul karena perkara membakar sampah. Setidaknya ini yang dapat kita lihat dari artikel di atas atau justru dirasakan sendiri. Tetangga yang kerap membakar sampah tanpa memperdulikan lingkungan sekitar selain memberikan dampak lingkungan, kesehatan namun juga konflik sosial antar tetangga. 

Apa saja permasalahan yang muncul akibat bakar sampah? 

Asap sampah mengganggu kenyaman orang sekitar. Ada api maka ada asap, begitulah hal lumrah yang terjadi saat membakar sampah. Sayangnya asap ini bisa membuat orang lain merasa tidak nyaman. 

Tetangga yang tengah menjemur pakaian kesal karena pakaiannya terkena hempasan asap sampah. Akhirnya pakaian yang dijemur pun jadi berbau asap sehingga perlu dicuci kembali. 

Kisah lain tetangga protes karena asap sampah masuk ke area rumah padahal tetangga tersebut memiliki bayi. Asap membuat si bayi susah bernafas dan menangis. Wajar saja kita selaku orang dewasa saja tidak nyaman dengan bau asap sampah apalagi yang masih bayi. 

Asap Sampah Yang Bikin Sesak Nafas | Sumber IDN Times
Asap Sampah Yang Bikin Sesak Nafas | Sumber IDN Times

Kejadian lain pun sempat terjadi, ada tetangga tengah membersihkan rumah dan pekarangan. Sampah sudah terkumpul dan siap dibakar. Namun area tempat membakar sampah bukan di area si pemilik sampah tapi di area lahan orang lain. 

Seandainya saya si pemilik lahan pasti akan langsung emosi dan berpikir, maksudnya apa ini kok bakar sampah di area saya? 

Keegoisan si pemilik sampah lah yang memicu konflik bertetangga. Tidak jarang ada penilaian lahan orang lain sebagai lahan publik sehingga bebas melakukan apapun selain bukan di lahannya sendiri. Ketika si pemilik lahan tidak terima dan menegur atau bahkan mematikan api justru mampu memicu konflik personal. 

Keegoisan lain yang pernah saya lihat, si pemilik sampah sibuk mengumpulkan sampah dan kemudian membakar sampah tersebut kemudian menghilang. Sisa sampah pasti akan tercecer atau menumpuk. 

Jika si pemilik sampah tidak bertanggungjawab terhadap sisa sampah maka tidak etis dibebankan kepada pihak lain untuk membersihkan. Saya pun akan kesal jika melihat karakter orang seperti ini. 

***

Sampah sudah menjadi masalah dalam kehidupan kita ditambah membakar sampah tanpa memperhatikan lingkungan sekitar. Kerap kali sampah yang terbakar menghasilkan asap yang mengganggu pernafasan hingga menempel pada benda tertentu. 

Tidak ada salahnya jika ingin membakar sampah, kita mengkonfirmasi ke tetangga sekitar apakah merasa terganggu atau tidak. Atau memilih lokasi pembakaran yang jauh dari area padat. 

Apalagi kini muncul aturan bahwa tetangga yang merasa terganggu akibar aktivitas tetangga membakar sampah sendiri bisa membuat laporan terkait ketidaknyamanan ini. Yuk jangan egois dan tetap menjaga hubungan baik dengan tetangga. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun