Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tumpek Landep, Pemberkatan pada Benda Tajam dan Armada di Bali

3 Juni 2023   13:18 Diperbarui: 6 Juni 2023   17:58 1238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kendaraan Yang Sudah Terparkir Rapih Saat Tumpek Landep | Sumber Tatkala.co

Pagi hari sopir dan helper sibuk membersihkan armada. Ada yang bertugas menyemprotkan air dan sisanya mencuci mobil hingga bersih. Staf pun sudah rapih berbusana Bali. 

Staf beragama Hindu menggunakan atasan berwarna putih, bawahan kain, menggunakan selendang untuk pengikat pinggang serta udeng/penutup kepala bagi pria. Mereka sudah membagi peran dari kemarin sore. 

Ada yang menyiapkan sarana upacara, membakar dupa, menata meja, menghubungi pemangku (pemuka agama) dan menyiapkan konsumsi. Yah, hari ini masyarakat Bali tengah memperingati Tumpek Landep. 

Peringatan Tumpek Landep Di Bali | Sumber Kumparan.com
Peringatan Tumpek Landep Di Bali | Sumber Kumparan.com

Tumpek Landep sendiri diartikan sebagai upacara yadnya atau selamatan terhadap semua jenis alat yang tajam serta memohon kepada Bhatara Siwa dan Sang Hyang Pasupati agar semua alat  / senjata tetap bertuah yang perayaannya dilakukan setiap 210 hari yaitu pada sabtu wuku landep (Sumber Klik Disini). 

Saya sempat mengobrol kecil dengan staf kantor yang memang asli Bali seperti apa makna dari peringatan ini. Ternyata dulu sesuai maknanya Tumpek Landep menjadi kegiatan untuk membersihkan dan dilakukan upacara khusus pada peralatan tajam seperti pisau, pedang, keris, tombak dan alat lainnya. 

Keris, Pisau Dan Benda Tajam Perlu Dilakukan Upacara Pembersihan Saat Tumpek Landep| Sumber Situs Taman Bali
Keris, Pisau Dan Benda Tajam Perlu Dilakukan Upacara Pembersihan Saat Tumpek Landep| Sumber Situs Taman Bali

Masyarakat Bali dari keturunan Pande atau silsilah leluhur yang merupakan pembuat besi akan selalu memberikan sesajen/banten khusus kepada alat karya mereka. Kini seiring jaman tidak hanya peralatan besi dan tajam saja yang diupacarai namun juga segala alat yang membantu aktivitas manusia. 

Contoh tempat kerja saya yang merupakan pabrik industri minuman maka armada seperti mobil, motor dan mesin ikut di doakan secara khusus. Bagi petani bisa juga mendoakan traktor atau cangkul yang dimiliki. Perkantoran bisa juga melakukan doa khusus untuk komputer, printer dan sebagainya. 

Secara filosofi, Landep berarti sesuatu yang tajam. Sehingga Tumpek Landep dianggap sebagai momen untuk menajamkan pikiran serta introspeksi diri agar berbuat sesuai ajaran agama. 

Kendaraan Seperti Motor Digantungi Sarana Upacara Selama Tumpek Landep | Sumber Sonora.id
Kendaraan Seperti Motor Digantungi Sarana Upacara Selama Tumpek Landep | Sumber Sonora.id

Kembali pada suasana di kantor, mobil, motor dan mesin telah bersih sebelum dilakukan upacara. Sudah ada banten atau sarana upacara khusus yang disiapkan seperti sesayut pasupati, sesayut jayengperang, suci, daksina, peras, canang wangi, dan pasucian. Banten ini diletakkan di meja yang sudah disiapkan serta ada juga yang digantung atau diletakkan di mobil, motor atau mesin. 

Pemangku atau mangku sudah siap dan tepat pukul 13.00 WITA upacara pun dimulai. Terdengar suara genta/lonceng yang dibunyikan oleh mangku. Staf yang beragama hindu duduk dengan rapih menggunakan pakaian adat bali. 

Terdengar doa yang diucapkan oleh mereka yang tengah bersembahyang. Mengingat saya Non-Hindu jadi hanya bisa melihat dari kejauhan. Tidak berapa lama motor, mobil dan mesin akan dicipratkan air tirta (air suci) sebagai pembersihan. 

Upacara tidak berlangsung lama sekitar 15 menit. Kini dilanjutkan dengan dengan mengkonsumsi makanan yang sudah disediakan. Barulah saya bergabung karena merupakan acara makan-makan. 

Beragam menu khas bali seperti ayam betutu, lawar klungah, lawar kacang dan sate lilit menjadi menu santap kami. Orang kantor sengaja memilih upacara siang hari agar bisa membersihkan peralatan dan sarana yang akan diupacarakan. Selain itu menunggu sopir dan helper selesai melakukan pengiriman dan agar momen pas untuk makan siang. 

Kendaraan Yang Sudah Terparkir Rapih Saat Tumpek Landep | Sumber Tatkala.co
Kendaraan Yang Sudah Terparkir Rapih Saat Tumpek Landep | Sumber Tatkala.co

Disini ada hal positif hal yang saya amati. Masyarakat Hindu Bali menghargai segala hal yang diciptakan untuk membantu aktivitas manusia. Pisau digunakan untuk memotong bahan masakan, traktor dan cangkul digunakan untuk pertanian, motor dan mobil kini pun dijadikan sebagai alat transportasi. 

Alat-alat ini bisa memberikan manfaat positif namun juga bisa mendatangkan hal negatif. Jika pisau digunakan oleh orang yang tengah emosi labil maka bisa mencelakakan orang lain; motor dan mobil jika dikendarai secara ugal-ugalan juga bisa mencelakakan orang lain. 

Menghindari hal negatif inilah masyarakat Bali merasa perlu untuk berdoa agar dijauhkan dari hal-hal negatif. Selain itu ini juga menjadi rasa syukur atas rejeki karena memiliki alat-alat yang membantu. 

Dulu sebelum ditemukan motor atau mobil, orang lebih banyak berjalan kaki atau memanfaatkan tenaga hewan seperti kuda untuk transportasi. Kini ketika hadir motor dan mobil maka menjadi bentuk kemajuan teknologi yang patut disyukuri. 

***

Masyarakat Bali memiliki banyak tradisi secara turun menurun salah satunya memperingati Tumpek Landep. Tradisi yang terjadi selama 6 bulan sekali ini dikhususkan untuk menyucikan peralatan tajam hingga sarana lain yan digunakan dalam aktivitas manusia seperti moda transportasi dan mesin. 

Upacara ini menjadi bentuk syukur masyarakat Bali atas berkat diciptakannya alat-alat tersebut serta menghindari diri dari hal-hal negatif yang bisa terjadi dari alat yang diciptakan. 

Selamat Hari Raya Tumpek Landep

Semoga Bermanfaat

--HIM--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun