Kembali pada suasana di kantor, mobil, motor dan mesin telah bersih sebelum dilakukan upacara. Sudah ada banten atau sarana upacara khusus yang disiapkan seperti sesayut pasupati, sesayut jayengperang, suci, daksina, peras, canang wangi, dan pasucian. Banten ini diletakkan di meja yang sudah disiapkan serta ada juga yang digantung atau diletakkan di mobil, motor atau mesin.Â
Pemangku atau mangku sudah siap dan tepat pukul 13.00 WITA upacara pun dimulai. Terdengar suara genta/lonceng yang dibunyikan oleh mangku. Staf yang beragama hindu duduk dengan rapih menggunakan pakaian adat bali.Â
Terdengar doa yang diucapkan oleh mereka yang tengah bersembahyang. Mengingat saya Non-Hindu jadi hanya bisa melihat dari kejauhan. Tidak berapa lama motor, mobil dan mesin akan dicipratkan air tirta (air suci) sebagai pembersihan.Â
Upacara tidak berlangsung lama sekitar 15 menit. Kini dilanjutkan dengan dengan mengkonsumsi makanan yang sudah disediakan. Barulah saya bergabung karena merupakan acara makan-makan.Â
Beragam menu khas bali seperti ayam betutu, lawar klungah, lawar kacang dan sate lilit menjadi menu santap kami. Orang kantor sengaja memilih upacara siang hari agar bisa membersihkan peralatan dan sarana yang akan diupacarakan. Selain itu menunggu sopir dan helper selesai melakukan pengiriman dan agar momen pas untuk makan siang.Â
Disini ada hal positif hal yang saya amati. Masyarakat Hindu Bali menghargai segala hal yang diciptakan untuk membantu aktivitas manusia. Pisau digunakan untuk memotong bahan masakan, traktor dan cangkul digunakan untuk pertanian, motor dan mobil kini pun dijadikan sebagai alat transportasi.Â
Alat-alat ini bisa memberikan manfaat positif namun juga bisa mendatangkan hal negatif. Jika pisau digunakan oleh orang yang tengah emosi labil maka bisa mencelakakan orang lain; motor dan mobil jika dikendarai secara ugal-ugalan juga bisa mencelakakan orang lain.Â
Menghindari hal negatif inilah masyarakat Bali merasa perlu untuk berdoa agar dijauhkan dari hal-hal negatif. Selain itu ini juga menjadi rasa syukur atas rejeki karena memiliki alat-alat yang membantu.Â
Dulu sebelum ditemukan motor atau mobil, orang lebih banyak berjalan kaki atau memanfaatkan tenaga hewan seperti kuda untuk transportasi. Kini ketika hadir motor dan mobil maka menjadi bentuk kemajuan teknologi yang patut disyukuri.Â