Di tingkat perguruan tinggi, mahasiswa terbiasa untuk membuat makalah atau riset tentang suatu topik pembahasan. Jika dulu semasa siswa, kita mencari informasi dari buki bacaan. Namun kondisi berbeda untuk level mahasiswa.Â
Dosen selalu mengarahkan mencari informasi atau data dari artikel dari jurnal terakreditasi. Tujuan agar data atau informasi yang diterima lebih update, ada studi pembanding dan telah dilakukan pengujian terhadap riset dilakukan peneliti sebelumnya.
Perlahan mahasiswa mulai terbiasa mencari referensi melalui website atau situs jurnal tertentu. Perlahan ini membuat permintaan buku menjadi menurun. Ini karena buku biasanya dicetak dalam beberapa edisi namun kerap menggunakan data atau informasi yang kurang update.Â
# Sektor Bisnis Pendamping Mulai Berkurang
Saya ingat di awal tahun 2000an, masyarakat masih menyukai membaca majalah, koran, tabloid atau komik. Bahkan dulu saat ada tren F4 asal Taiwan, serial India ataupun telenovela banyak pembaca yang sengaja membeli majalah atau tabloid yang mengulas artis pujaan. Bahkan jika ada embel-embel poster atau souvenir tentang artis idola yang tengah naik daun, tabloid atau majalah akan habis dengan cepat.Â
Dulu pun banyak pencinta komik seperti Doraemon, Shinchan, Detective School, Detective Conan dan sebagainya yang menjadi bisnis pendamping toko buku. Para fans komik akan langsung menyerbu toko buku apabila ada komik serial terbaru yang terbit.Â
Kini munculnya webtoon atau komik digital membuat pembaca tidak perlu lagi susah payah ke toko buku atau mengeluarkan duit untuk membeli komik. Kemudahan ini justru merugikan pemilik toko buku karena konsumen penggemar komik mulai beralih dari membeli komik menjadi pembaca webtoon.Â
# Menurunnya Penulis dan Penerbit Cetak
Dulu akan mudah menemukan novel best seller yang bisa terjual jutaan copy atau bahkan diterbitkan dalam beberapa kali cetakan. Sebut saja Novel Don Quixote oleh Miguel de Cervantes yang berhasil terjual hingga 500 copy di seluruh dunia, The Lord of the Rings oleh J. R. R. Tolkien yang terjual 150 juta copy, atau Harry Potter and the Philosopher's Stone oleh J.K. Rowling yang terjual 120 juta copy.Â