Kita mungkin mengeluh karena pekerjaan kantor membuat kita lelah. Namun di perusahaan sekarang atasannya baik, hampir  tidak pernah marah-marah. Lingkungan kerja juga enak.Â
Di perusahaan lain ada yang kerjaan sesuai Jobdesc tapi atasan super bawel, teman kerja pada toxic. Ada juga perusahaan yang santai tapi membuat kita tidak berkembang.Â
Setiap perusahaan memiliki tantangan tersendiri. Sangat susah menemukan perusahaan yang 100 persen sesuai harapan kita. Pasti ada hal yang tidak sejalan dengan harapan.Â
Jika berada pada 2 pilihan berada di perusahaan yang beban kerja bikin fisik cepat capek tapi lingkungan nyaman atau perusahaan yang sesuai jobdesc tapi bos super duper bawel? Pilihan ada di tangan kita sendiri. Selagi capek fisik masih bisa disiasati dengan istirahat atau liburan. Jika lelah mental, ini yang susah untuk dihilangkan.Â
# Jika Berpengaruh Pada Kesehatan Mental, Resign Bukan Hal Buruk
Ini masih berkaitan dengan poin sebelumnya. Jika kita sudah lelah fisik dan mental maka pilihan resign bukan pilihan buruk. Kenapa?
Berkaca pada tingginya pekerja yang mengalami kesehatan mental buruk di Jepang. Dimana pekerja di Jepang harus kerja dari pagi hingga malam bahkan beban kerja juga berat. Ada yang stres bahkan depresi hingga bis. tiba-tiba marah di tempat umum tanpa alasan.Â
Beberapa saat lalu juga ada pemberitaan seorang karyawan depo air isi ulang membunuh bahkan mengecor mayat majikan hanya karena sakit hati kerap dimarahi atasan. Sakit hati yang terpendam selama nyaris 1 bulan pada majikan membuat ia nekat membunuh majikan.Â
Kasus ini kerap terjadi karena permasalahan di tempat kerja sudah merusak kesehatam mental. Lebih baik untuk resign segera karena kesehatan mental bisa membuat psikis kita terganggu dalam jangka waktu lama.Â
Daripada membuat kita terpuruk atau melakukan hal yang bisa merugikan diri sendiri atau orang lain. Saya menyarankan untuk resign. Penyesalan datang belakangan, jangan sampai kita baru menyesal ketika kesehatan mental sudah terganggu akibat pekerjaan.Â