Ada teman bercerita ingin resign dari kantornya. Alasan karena ia terlalu lelah secara fisik dan mental.Â
Atasannya sangat bergantung padanya sehingga banyak pekerjaan harus ia kerjakan. Si atasan merasa dirinya sangat bisa diandalkan dan apa yang ia kerjakan selalu sesuai dengan ekspetasi si atasan.Â
Ketika libur pun kadang diminta untuk menemani si atasan untuk meeting dan sebagainya. Sayang ada rasa kecewa, kontribusinya tidak sejalan dengan gaji yang diterima. Inilah yang membuatnya ingin resign.Â
Namun ia galau apakah niatnya ini sudah tepat atau tidak. Alhasil ia pun minta pertimbangan saya agar bisa menjadi masukan atas niatnya ini.Â
Saya merasa masalah ini kerap terjadi di banyak karyawan. Saya pun pernah berada pada posisi ini. Merasa lelah secara fisik dan mental namun juga mempertanyakan apakah keputusan resign jadi langkah bijak.Â
Ada beberapa hal yang bisa jadi pertimbangan, seperti :
# Apakah Usia Kita Masih Produktif
Jika usia kita masih tergolong produktif dalam dunia kerja yaitu 20-29 tahun maka peluang berpindah kerja masih memungkinkan. Apalagi jika sudah ada pengalaman kerja minimal 1 tahun bisa menjadi senjata untuk mendaftar perusahaan lain.Â
Ini karena usia dibawah 30 tahun masih dianggap memiliko stamina fisik baik, suka dengan tantangan dan mau belajar dalam hal baru. Bukan berarti usia diatas 30 dianggap tidak bisa berkontribusi layaknya usia pekerja dibawah 30 tahun. Namun usia di bawah 30 tahun memiliki daya adaptasi lebih cepat dan mampu mengikuti perkembangan teknologi.Â